PANDANGAN MAHASISWA TERHADAP DEMOKRASI SAAT INI
Difa Cayla Zahran
Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka
     Selama bertahun-tahun, demokrasi telah dianggap sebagai dasar dari kebebasan, keadilan, dan keterlibatan politik. Demokrasi mengalami transformasi yang menarik. Karena Indonesia adalah negara demokrasi, semua warganya memiliki hak yang sama dalam pengambilan keputusan. Namun, bagaimana mahasiswa melihat demokrasi sekarang. Mereka bertindak sebagai agen perubahan dan generasi penerus, dan perspektif mereka memberikan perspektif yang berharga tentang keadaan demokrasi saat ini.
      Pandangan setiap mahasiswa terhadap demokrasi sangat bervariasi tergantung pada konteks, budaya, dan pengalaman masing-masing individu atau kelompok. Di beberapa tempat, demokrasi masih dipandang sebagai sistem politik yang paling baik untuk mewujudkan keadilan, kebebasan, dan partisipasi politik rakyat. Namun, ditempat lain, terutama di negara-negara yang mengalami ketegangan politik atau konflik sosial, pandangan terhadap demokrasi bisa menjadi lebih skeptis atau kritis. Begitupun pada sebagian mahasiwa mungkin merasa puas dengan demokrasi dan melihatnya sebagai sistem yang memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan politik. Namun, yang lain mungkin merasa frustrasi karena melihat ketidaksempurnaan dalam pelaksanaan demokrasi, seperti korupsi, ketidaksetaraan, atau kurangnya akuntabilitas dari para pemimpin. Dalam konteks ini, mari kita lihat bagaimana mahasiswa melihat demokrasi saat ini.
       Saya telah mewawancarai tiga mahasiswa dari universitas yang berbeda tentang bagaimana pandangannya terhadap demokrasi saat ini. Dan menurut pandangan mahasiswa dari politeknik kartini adalah Saat ini, demokrasi dihadapkan pada berbagai tantangan seperti polarisasi politik, disinformasi, dan penggunaan kekuasaan yang otoriter. Namun, juga terdapat upaya untuk memperbaiki sistem dan meningkatkan partisipasi publik. Yang kedua pandangan mahasiswa dari universitas jendral ahmad yani berpandangan bahwa demokrasi saat ini menimbulkan banyaknya kasus-kasus yang tersebar seperti, korupsi hasil timah sebesar 271 triliun, menyalahgunakan kekuasaan terhadap pemilu, dan menabrak peraturan konstitusi terhadap undang-undang pencalonan presiden. dengan adanya kasus-kasus tersebut bisa di katakan bahwa demokrasi saat ini sangat bobrok, Dimana perlu diperbaiki lagi dalam pembuatan sistem ketatanegaraan dan undang-unndang agar tidak terjadi penyalahgunaan terhadap jabatan dan kekuasaan. dan juga tanggapan dari mahasiswa negeri sultan ageng tirtayasa juga berpendapat begitu banyak kasus yang tidak sesuai dengan undang-undang dan dasar negara pancasila.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H