Mohon tunggu...
Cavela Az zahrah Yudanto
Cavela Az zahrah Yudanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Mahasiswa Magister Teknik Kelautan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

ASEAN Blue Innovation Challenge: Mendorong Transformasi Laut dan Pesisir dengan Solusi Kreatif

22 November 2024   11:18 Diperbarui: 22 November 2024   12:06 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Limbah Rumah Tangga di Pantai Pasir Putih, Karanggongso, Trenggalek (Sumber: Data Pribadi)

Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki garis pantai yang membentang lebih dari 80.000 kilometer. Wilayah pesisir tidak hanya menjadi rumah bagi jutaan masyarakat, tetapi juga menyimpan potensi ekonomi yang luar biasa, mulai dari perikanan, pariwisata, hingga energi terbarukan. Namun, tantangan seperti kerusakan ekosistem, peningkatan permukaan air laut, hingga ekploitasi sumber daya yang berlebih dapat mengancam keberlanjutan kawasan pesisir. Maka dari itu, diperlukan sebuah solusi inovatif dalam mencegah dan mengatasi permasalahan tersebut. 

Kerusakan Ekosistem Laut Indonesia (Sumber:Mongabay.co.id)
Kerusakan Ekosistem Laut Indonesia (Sumber:Mongabay.co.id)

Blue Innovation dapat dijadikan sebagai solusi inovatif dalam mencegah dan mengatasi permasalahan tersebut. Inovasi Biru atau Blue Innovation adalah konsep yang mengintegrasikan teknologi, kebijakan, dan pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan solusi berkelanjutan di kawasan pesisir dan laut. Prinsip utamanya adalah memanfaatkan sumber daya laut tanpa mengorbankan ekosistem. Inovasi ini mencakup berbagai sektor seperti budidaya perikanan berbasis teknologi, energi laut terbarukan, hingga manajemen pesisir yang tanggap akan perubahan iklim. 

Sebagai kawasan maritim yang kaya akan biodiversitas laut, ASEAN menyadari bahwa betapa pentingnya menjaga ekosistem laut yang mana ekosistem laut tersebut berperan besar dalam mendukung kehidupan jutaan penduduk, baik melalui perikanan, pariwisata, energi, maupun perdagangan. Namun, permasalah seperti overfishing, pencemaran laut, perubahan iklim, hingga urbanisasi pesisir dapat mengancam keberlanjutan ekosistem ini. Sehingga, dengan melalui kompetisi ini, diharapkan ASEAN dapat membuka peluang bagi inovator untuk merancang solusi kreatif dan aplikatif yang relevan untuk seluruh negara anggota ASEAN. 

ASEAN Blue Innovation Challenge adalah inisiatif regional yang dirancang untuk mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru dalam sektor kelautan dan pesisir. Kompetisi ini bertujuan mengatasi berbagai tantangan lingkungan, sosial, dan ekonomi di wilayah pesisir negara-negara ASEAN, sekaligus mendorong keberlanjutan ekonomi biru (blue economy).

Tujuan ASEAN Blue Innovation Challenge

  1. Mengidentifikasi dan Mengembangkan Inovasi Baru melalui kompetisi ini diharapkan mampu menemukan teknologi, ide, atau pendekatan manajemen yang dapat diterapkan untuk menyelesaikan permasalahan pesisir.
  2. Memberdayakan Komunitas Pesisir dengan menumbuhkan ekonomi masyarakat lokal melalui inisiatif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
  3. Meningkatkan Kerja Sama Regional guna mendorong kolaborasi lintas negara anggota ASEAN untuk berbagi pengetahuan, sumber daya, dan teknologi.
  4. Memacu Pertumbuhan Ekonomi Biru dengan harapan dapat membuka jalan bagi peluang ekonomi baru tanpa merusak lingkungan laut dan pesisir.

Bidang Fokus dan Kategori Kompetisi

  1. Pengelolaan Sumber Daya Laut yang Berkelanjutan

    • Konservasi terumbu karang dan mangrove.
    • Teknologi untuk perikanan berkelanjutan, seperti alat tangkap ramah lingkungan.
    • Pemulihan ekosistem laut yang rusak akibat eksploitasi berlebihan.
  2. Energi Terbarukan Berbasis Laut

    • Inovasi dalam teknologi pemanfaatan energi gelombang, arus laut, atau pasang surut.
    • Pengembangan perangkat kecil energi laut untuk wilayah pesisir terpencil.
  3. Solusi Limbah dan Polusi Laut

    • Teknologi pengelolaan limbah plastik di laut.
    • Sistem monitoring polusi berbasis IoT (Internet of Things).
    • Inovasi pemanfaatan limbah menjadi bahan yang bernilai ekonomi.
  4. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun