Mohon tunggu...
Catur Pujihartono
Catur Pujihartono Mohon Tunggu... lainnya -

hidup harus lebih dari sekedarnya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membangun Kepercayaan Diri dari Sebuah Pementasan

19 Desember 2014   21:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:56 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_342040" align="alignleft" width="600" caption="Saya ketika berkating di Panggung Kesenian Pasar Malam Sekaten. Dok. Nyuro Budoyo"][/caption]

Panggung Kesenian  Pasar Malam Sekaten itu telah dimulai. Bagian depan terisi oleh penonton yang berdiri menyaksikan acara Kethoprak. Nampak di panggung perempuan setengah baya marah-marah pada suaminya. Mimik wajahnya berusaha untuk meyakinkan penonton bahwa ia benar-benar tengah emosi dalam lakon ini. Suaranya lantang, setengah berteriak. Suaminya hanya diam dan hanya sesekali menanggapi, sampai akhirnya perempuan itu mengeluarkan air mata, menangis karena merasa tidak dipedulikan.

Itulah sebagian cuplikan adegan lakon yang dibawakan oleh Grup Kesenian Nyutro Budoyo. Pada malam itu grup ini berkesempatan mengisi acara di Panggung Kesenian Pasar Malam Sekaten untuk mewakili Kelurahan Wirogunan Yogyakarta. Panggung yang rutin ada setiap Pasar Malam Sekaten berlangsung. Pengisi acara diambil dari grup-grup kesenian kelurahan dari 14 Kecamatan yang ada di Kota Yogyakarta.

Hal yang unik dari Grup Kesenian Nyutro Budoyo adalah, materi pemain-pemainnya bukan dari kalangan seniman profesional. Tetapi hanya dari warga masyarakat biasa termasuk saya. Banyak dari kami hanya sebagai ibu rumah-tangga atau masyarakat dari berbagai profesi di luar profesi seni. Dalam banyak dari kami, merupakan pengalaman pertama dalam seumur hidup baru sekali ini merasakan beradu akting di panggung.

Pengalaman pertama yang dirasa cukup membuat panas-dingin badan. Make-up kethoprak yang terlihat menor tidak sanggup untuk menutupi pucat-pasinya wajah. Keringat dingin sebesar biji jagung keluar membasahi kostum yang dikenakan. Lutut juga terasa bergetar menopang badan.

Namun juga patut disukuri bahwa semua berjalan lancar. Akting kami cukup bagus dalam kelas grup kesenian kampung. Dialog-dialog yang keluar begitu lancar dengan gerak tubuh yang sudah cukup memadai untuk dinikmati. Percaya diri yang muncul dari menjadi artis dadakan. Yang terpenting, pesan cerita berhasil sampai pada penonton. Teman-teman begitu penuh percaya diri berlakon di panggung

[caption id="attachment_342043" align="aligncenter" width="600" caption="Latihan untuk persiapan pementasan (Saya Berbaju merah)/ Dok. Nyutro Budoyo"]

14189743641547360265
14189743641547360265
[/caption]

Ada dua hal yang bisa membuat percaya diri ini bisa keluar. Hal pertama adalah tidak bisa lepasnya proses Pra-Pementasan. Dari latihan panjang beberapa malam sampai dan properti panggung. Tidak mudah bagi orang-orang yang belum berpengalaman. Perlu waktu yang panjang untuk sebuah tampilan yang hanya beberapa jam saja. Di tambah kesibukan masing-masing individu dari kami yang berbeda-beda tetapi tetap selalu ada. Tidak jarang setiap latihan dimulai selalu dengan personil yang tidak lengkap. Tetapi seringnya bertemu antar personil membuat apa yang menjadi kekurangan dapat dirasakan sebagai sebuah kekerabatan yang dirasa semakin erat.

Hal kedua adalah pengadaan kostum pementasan. Karena dana yang terbatas pengadaan kostum adalah hal yang paling banyak menemui kendala. Kostum harus berupa pakaian tradisonnal jawa. Dan pakaian itu harus seseuai dengan karakter dan pangkat dari peran yang dibawakan. Rakyat biasa atau pejabat haruslah berbeda.

Untuk membeli yang baru tentu harus banyak mengeluarkan uang dan pasti dana tidak mencukupi hal itu. Untuk memakai kepunyaan sendiri tentu tidak semua orang punya. Akhirnya, pencarian penyewaan yang murah menjadi solusi dari permasalahan. Pencarian dilakukan di berbagai tempat penyewaan. Dan tetap saja setelah dihitung dana masih jauh dari cukup. Terus mencari sampai akhirnya mendapatkan tempat penyewaan pakaian murah walau sudah pada H -1 pementasan.

Namun tempat penyewaan murah biasanya merupakan pakaian-pakaian yang sudah lama tidak dipakai lagi karena jarang yang menyewa atau hanya dengan sedikit pilihan corak.  Benar saja!. Bau apek tercium. Dan pakaian sudah kotor. Entah sudah beberapa lama berada di dalam lemari penyimpanan dan tidak dicuci.

Banyak dari kami kemudian harus mencuci sebelum naik panggung. Sebenarnya banyak yang enggan untuk mengenakan. Selain mengurangi rasa percaya diri juga kekhawatiran terjangkit penyakit karenan kuman yang bersarang pada pakaian. Tetapi memang karena tidak ada pilihan lagi, selain harus mengenakan pakaian itu dan waktu yang memang sudah sangat mepet, tidak  bisa lagi mencari penyewaan pakaian.

1418974820159173912
1418974820159173912
Cukup dengan 1 Sachet Kispray, Anti Kuman. Semprot dan Menyetrika, permasalahan teratasi. Dok. Pribadi

Saat itulah Kispray Anti Kuman memberikan semua solusi. Cukup dengan 1 Sachet pakaian menjadi harum dan nyaman untuk dikenakan karena bebas dari kuman. Praktis, kami tinggal mencuci dan menyemprot lalu menyetrika. Tidak perlu waktu yang panjang yang dapat mengganggu latihan dan persiapan pementasan.

Hal yang positif paling bisa dirasakan oleh para pemain adalah tumbuhnya percaya diri kami yang lebih dari sebelumnya. Bahkan ada beberapa dari mereka yang sebelum ini jarang dan enggan untuk bersosialisasi dengan para tetangga, kini menjadi aktif dalam berkegiatan di kampung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun