Mohon tunggu...
Catur NurulAzizah
Catur NurulAzizah Mohon Tunggu... Guru - Jangan bosan berbuat kebaikan

nurulazizah981005@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Efektifkah Menghafal Mufradat dengan Bernyanyi?

13 September 2019   12:36 Diperbarui: 13 September 2019   12:42 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mufradat atau kosakata merupakan makanan sehari hari bagi pembelajar bahasa arab. Suatu hal wajar bagi mereka karena sedang mempelajari salah satu bahasa asing. Selain itu mufradat menjadi pondasi utama dalam memahami teks bahasa arab. Maka dari itu para siswa diharapkan dapat  menghafalkan mufradat yang telah dipelajari di kelas. 

Dalam menghafal mufradat seorang guru mempunyai  metode tersendiri dalam mengajarkannya. Salah satu metode yang terkenal dan sering dipakai yaitu dengan bernyanyi. Metode ini biasanya diterapkan pada tingkat pemula. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa senang bagi para siswa terhadap bahasa arab. Akan tetapi apakah mereka benar benar hafal atau hanya sekedar hafal nyanyian? 

Seorang guru yang mengajar mufradat menyatakan bahwa metode bernyanyi tidak membuat siswa hafal dengan muradat. Hal ini berdasarkan pengalamannya mengajar di kelas. Para siswa dapat menghafal mufradat ketika dinyanyikan bersama sama . Sayangnya, mereka kebingungan ketika ditanya satu persatu mufradat. Apalagi jika mufradatnya itu ditanya secara acak. Sebagian mereka pun mengakui kesulitan ketika ditanya mufradat secara acak, karena harus mengurutkan kembali dari awal dengan menggunakan lagu. 

Kejadian di atas terjadi pada siswa yang memiliki target hafalan dalam seharinya, sehingga mereka harus menghafal mufradat sebanyak mungkin. Menghafal mufradat dengan bernyanyi sebenarnya metode yang sangat menyenangkan bagi pemula. Terutama untuk menumbuhkan rasa cinta mereka terhadap bahasa arab. Akan tetapi harus dilihat dulu banyaknya mufradat yang harus mereka hafal. Jika targetnya sedikit, mungkin saja mereka dapat hafal walaupun ditanya secara acak. Berbeda lagi jika targetnya banyak, maka mereka menjadi terfokus pada nada lagunya sehingga harus mengurutkan ulang dari awal. 

Oleh sebab itu setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan.Bagi mereka yang diharuskan menghafal banyak mufradat,  dapat menerapkan metode ini ketika memurojaah atau mengulang ulang kembali mufradat yang telah dihafalkan. Akan tetapi untuk menghafal mufradat baru, mereka harus menghafal sesuai dengan caranya masing masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun