pantai yang indah di sepanjang Kota Padang terlihat jelas dari jendela pesawat menjelang roda pesawat mendarat di Bandara Internasional Minangkabau, Padang, Sumatra Barat.Â
PemandanganDari bandara Internasional Minangkabau yang berada di wilayah Padang Pariaman, menuju pusat Kota Padang dapat ditempuh sekitar 30-35 menit menggunakan kendaraan mobil.Â
Waktu tempuh dari Bandara Minangkabau menuju Stasiun Pulau Aia di Kota Padang lebih singkat apabila menggunakan kereta Minangkabau Ekspres dengan tiket seharga 10 ribu rupiah.
Kota Padang termasuk kota terbesar di pesisir barat Pulau Sumatra dan menjadi Ibukota Provinsi Sumatra Barat. Letaknya di pesisir pantai barat Pulau Sumatra berbatasan langsung dengan Samudera Hindia di sebelah barat, dan dikelilingi pegunungan Bukit Barisan di sebelah timur. Â Dengan corak geografis yang menarik ini membuat Kota Padang menjadi destinasi favorit wisatawan lokal maupun mancanegara.Â
Banyak tempat wisata menarik di Kota Padang yang wajib dikunjungi para wisatawan. Salah satunya adalah Pantai Padang. Pantai Padang letaknya tidak jauh dari pusat kota. Pantai ini terletak di kawasan padat perkotaan di Kecamatan Padang Barat, dan membentang dari daerah Purus hingga muara Batang Arau.Â
Di pantai ini banyak dijumpai fasilitas publik seperti trotoar untuk pejalan kaki dan pesepeda, juga banyak dijumpai mushola dan masjid yang indah, lapangan, serta tempat kuliner yang tertata rapi di seberang pantai. Untuk menikmati pantai ini, wisatawan tidak dikenakan tiket masuk alias gratis.
Pantai ini menarik dikunjungi sore hari untuk menikmati pemandangan sunset atau terbenamnya matahari di sebelah barat. Posisi pantai yang menghadap Samudera Hindia di sebelah barat membuat pemandangan sunset begitu eksotis dan romantis bagi siapa saja yang menikmatinya.Â
Wisatawan dapat mengunjungi pula Masjid Raya Sumatra Barat yang terletak di jalan Khatib Sulaiman Kecamatan Padang Utara kurang lebih satu setengah kilometer dari Pantai Padang. Masjid dengan arsitektur termasuk terbaik di dunia ini menjadi yang terbesar di provinsi ini.Â
Denah masjid berbentuk persegi yang melancip di empat penjurunya, mengingatkan bentuk bentangan kain ketika empat kabilah suku Quraisy di Mekkah berbagi kehormatan memindahkan batu Hajar Aswad. Bentuk sudut lancip sekaligus mewakili atap bergonjong pada rumah adat Minangkabau, yaitu Rumah Gadang.
Tidak cukup dua atau tiga hari menikmati berbagai obyek wisata yang tersebar di sekitar Kota Padang. Selain memiliki obyek wisata alam, tentu para wisatawan sangat tertarik menikmati kuliner masakan Padang di tempat asalnya. Seperti sudah diketahui bahwa masakan padang sudah banyak dikenal dan tersebar di berbagai penjuru nusantara bahkan hingga ke mancanegara. Ayo ke Padang!
Sumber foto: Catur Nurrochman O. (dok pribadi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H