Mohon tunggu...
Catur Nurrochman Oktavian
Catur Nurrochman Oktavian Mohon Tunggu... Guru - guru mata pelajaran IPS di Salah satu SMP Negeri. suka menulis, dan sudah menghasilkan beberapa buku tentang pendidikan IPS

guru mata pelajaran IPS di Salah satu SMP Negeri. suka menulis, dan sudah menghasilkan beberapa buku tentang pendidikan IPS

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

"Once Upon a Time In KL", First Day In Kuala Lumpur

21 Agustus 2018   18:28 Diperbarui: 21 Agustus 2018   18:41 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Setibanya di bandara KLIA2 kami menaiki bus menuju KL sentral yang terletak di pusat kota Kuala Lumpur. Biaya naik bus per orang dikenakan 12 RM sekali jalan. Jarak dari bandara KLIA2 ke KL Sentral sekitar 43 km dengan waktu tempuh sekitar satu jam. Dari perhentian bus di KL Sentral, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 300 meter menuju lokasi Easy Hotel yang terletak persis di samping terminal MRT Kuala Lumpur. 

Letak hotel cukup strategis di pusat kota Kuala Lumpur dan kondisinya pun bersih dan nyaman. Biaya menginap per malam tergantung tipe kamar yang diambil. Tipe terendah Deluxe Standard Room dengan harga nett 135 RM (include breakfast) dan tipe kamar tertinggi Family Superior Room dengan harga nett 220 RM.

Tidak jauh dari hotel tempat kami menginap, terdapat Stasiun KL Sentral. KL sentral ini merupakan stasiun sentral KMT komuter dan LRT yang merupakan moda transportasi massal bagi masyarakat yang ingin menjelajahi Kota Kuala Lumpur. 

Dari stasiun ini pula kami menuju destinasi wisata Batu Caves menggunakan kereta komuter dengan tarif 2.60 RM untuk pulang pergi. Kereta komuter yang kami tunggu, sesuai jadwal baru akan datang satu jam kemudian. Perjalanan dari KL Sentral menuju Batu Caves memakan waktu kurang lebih 30 menit saja. 

Batu Caves merupakan daerah tujuan wisata religi yang banyak dikunjungi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Ketika tiba di stasiun Batu Caves, nampak latar sebuah kenampakan alami berupa perbukitan batu yang tinggi menjulang dengan kecuraman lerengnya hampir tegal lurus. Sesudah pintu keluar, berjejer para pedagang yang didominasi etnis dari kawasan Asia Selatan (India dan Bangladesh). 

Mereka berdagang  asesoris cenderamata ikon khas Malaysia, serta makanan dan minuman. Di Batu Caves kita dapat jumpai patung besar Hanoman dan Ramayana serta rumah ibadah agama Hindu. 

Jika Anda merasa lapar dan dahaga, tidak usah kuatir karena di areal ini banyak dijumpai kedai makanan dan minuman dengan harga terjangkau. Rumah makan di areal ini umumnya menyediaka menu masakan khas India dan melayu. Kisaran harga makanan sekitar 6 RM hingga 12 RM. Dan minuman sekitar 3 RM hingga 5 RM. Jika Anda ingin minum air Es batu cukup mengeluarkan uang 0.50 RM.

Setelah puas menjelajahi Batu Caves, perjalanan dilanjutkan ke Masjid Jamek. Untuk menuju masjid Jamek, kita kembali menaiki KMT Komuter menuju Stasiun KL Sentral dan berganti moda transportasi LRT Kelana Jaya. Naik LRT cukup dengan merogoh kocek 1.60 RM sekali jalan. Semua pembelian Token LRT dilayani menggunakan automatic machine. Perjalanan menuju Masjid Jamek tidak berlangsung lama. Jaraknya hanya sekitar dua stasiun dari KL Sentral.

Tiba di stasiun tujuan, kita menuju pintu keluar dan masjid Jamek sudah terlihat di sebrang stasiun. Masjid Jamek berasitektur kuno dan bergaya melayu. Lingkungan masjid nampak bersih dan nyaman dengan pohon Kurma tertata rapi di sekeliling halaman masjid. Menurut penjaga keamanan masjid, pohon kurma ini 'jantan', sehingga tidak pernah sekalipun berbuah.

Kami menunaikan shalat Dzuhur dan Ashar secara jama qashar. Seusai shalat, perjalanan kami lanjutkan menaiki LRT menuju KLCC stasiun permberhentian dekat menara twin towers Petronas. Dari Stasiun Masjid Jamek ke Stasiun KLCC mellewati dua stasium antara dengan biaya 1.90 RM. 

Waktu menunjukkan pukul 18.00 waktu setempat, namun mentari masih bersinar belum beranjak menuju peraduannya. Suasana sore tampak masih temaram, menyambut tibanya kami di KLCC. Dari turun stasiun menuju pintu keluar tepat di sisi samping Menara Twin Tower, kami berjalan menyusuri koridor stasiun. 

Sepanjang koridor, nampak tulisan dan gambar-gambar artistik berdesain menarik dengan latar belakang warna putih bersih. Suasana nampak ramai sore menjelang malam itu. Begitu terlihat nyata denyut kehidupan sebuah kota metropolis yang cukup sibuk. Masyarakat Kuala lumpur nampak banyak yang menggunakan transportasi publik karena moda tranportasi LRT dan MRT memang sudah terintergrasi dan nyaman untuk digunakan.

Setiba di menara Petronas, suasana nampak ramai hingga malam menjelang. Mereka yang datang pada umumnya untuk foto-foto dengan latar belakang ikon terkenal dari Kuala Lumpur Malaysia ini. Menara kembar Petronas ini dibangun dengan bantuan tenaga arsitek dari Amerika Serikat dan memiliki ketinggian....m di atas permukaan laut

Setelah puas berfoto ria, perjalanan kami lanjutkan menuju China Twon di Petaling Street

Kuala Lumpur, 17 Desember 2017 jam 15.00

Catur Nurrochman Oktavian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun