Di akhir-akhir hidupnya, saat sedang dirawat di rumah sakit pada 28 mei 1992, Tal melarikan diri untuk mengikuti turnamen Blitz. Dia mengalahkan Garry Kasparov ketika itu. Namun sebulan kemudian sang penyihir menghembuskan nafas terakhirnya.
Ketika bunga tidak bersemi, alam yang harus kau perbaiki, bukan bunganya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!