Banyak pecatur bertanya-tanya: Apa sebenarnya yang menjadi perbedaan  utama antara pemain kebanyakan dan para Master? apakah seorang master bisa mengkalkulasi sepuluh langkah ke depan sementara kita manusia fana  tidak? Apakah mereka memiliki ribuan tahun pengalaman yang mengasah  intuisi mereka ke tingkat dewa, sementara kita manusia biasa tidak?  Ataukah itu sesuatu yang lain, sesuatu yang disebut takdir?Â
Apapun itu, kebenaran yang sesungguhnya adalah bahwa terdapat jurang mengangah tak berdasar yang menjadi tembok pemisah antara kita dan mereka.Â
Berikut ini adalah 5 perbedaan utama antara Pecatur Amatir dan Seorang Master
1. Master Membuat Rencana, Amatir Berpikir Membuat Langkah Terbaik
Kebanyakan pecatur berpikir satu atau dua langkah ke depan, namun seorang master membuat sebuah rencana yang jelas di kepalanya tanpa perlu membuat kalkulasi langkah secara detail. Mereka merencanakan serangan, menjalankan manuver, dan menganalisa kelemahan struktur pion, semuanya tanpa kalkulasi yang real.Â
Semua rencana yang dibuat selalu berdasarkan pertimbangan posisional seperti: Ruang gerak, Pengembangan perwira, Struktur pion, keamanan raja, dan seterusnya. Setelah rencana dibuat barulah seorang master memuat kalkulasi  bagaimana rencana itu bisa diwujudkan di atas papanÂ
2. Master Melihat Pola, Amatir Melihat Perwira Dan Pion
Ketika seorang pecatur mencapai level Master dia akan berhenti melihat pion dan perwira sebagai entitas yang terpisah. Seorang master melihat seluruh papan catur sebagai sebuah kesatuan dimana setiap perubahan yang terjadi selalu menghadirkan berbagai kesempatan dan kemungkinan.
Para master menaruh perhatian pada setiap elemen posisional dan tactical dan menyaring setiap perubahan posisi yang terjadi berdasarkan elemen-elemen tersebut. Ini menyederhanakan proses berpikir. Mereka tidak perlu lagi mengkalkulasi semua varian, hanya yang penting saja.
Bagi kita yang fana, kita bahkan tidak tahu apa yang harus dikalkulasi
3. Seorang Master Melangkah Dengan Tujuan, Amatir Melangkah Karena Giliran Melangkah
Pecatur yang bermental Master tidak membuat langkah asal-asalan. Setiap Langkah adalah bagian dari rencana. Jika tidak ada ruang yang tersedia untuk melakukan serangan, seorang master akan membangun posisinya. Membangun posisi mencakup beberapa hal penting seperti menempatkan perwira di petak yang strategis, memperbaiki kelemahan, memastikan keamanan raja, dan memainkan langkah-langkah prophylaxis.
Setelah pengembangan selesai, seorang master biasanya akan memiliki posisi yang lebih superior. Barulah pada titik ini dia mulai membangun serangan dan tekanan terhadap lawannya. Bukan sebuah serangan seperti angin yang sekali lewat, tapi serangan yang seperti ombak yang datang secara bergelombang.
4. Seorang Master Memainkan Opening Dengan Rencana Middlegame Di Kepalanya. Pecatur Amatir memainkan Opening Hanya Demi Trik Tactical Yang Dangkal
Adalah sebuah rahasia umum bahwa seorang master mengetahui varian opening 20-25 langkah ke depan. Namun apa yang kebanyakan pecatur tidak tahu adalah bahwa seorang master memainkan sebuah opening adalah untuk mencapai sebuah posisi tertentu dalam middlegame. mencapai posisi superior dalam middlegame adalah tujuan tersembunyi dari opening.Â
Jika anda mempelajari opening hanya agar bisa membunuh raja lawan dalam sepuluh langkah maka lupakanlah, anda tidak akan pernah berkembang.
5. Seorang Master Tahu Kapan Harus Memasuki Endgame. Pecatur Amatir Bahkan Tidak Bisa Membedakan Antara Endgame Dan Middlegame
Master catur  tahu bagaimana mengumpulkan  keuntungan-keuntungan kecil di sepanjang permainan dan mereka juga tahu dengan pasti kapan untuk mengkonversi keuntungan tersebut menjadi kemenangan. Kelemahan-kelemahan kecil di pihak lawan seperti Pion Double, Pion Isolani, pion mayoritas di sayap menteri, Perwira yang Pasif, dll. Ini semua adalah apa yang dilihat oleh seorang master ketika serangan kombinasi tactical tidak tersedia di atas papan.
Sekali sebuah kelemahan posisional seperti di atas ada di pihak lawan, pemain master akan melakukan tekanan terhadap kelemahan tersebut sembari berusaha melakukan pertukaran perwira guna membawa permainan memasuki endgame. Dalam Endgame lawan dengan kelemahan posisional akan selalu berada pada posisi inferior.Â
Hal-hal sederhana semacam ini tidak pernah terpikir dalam benak seorang amatir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H