Mohon tunggu...
Soy Dexque
Soy Dexque Mohon Tunggu... Nelayan - Tukang sapu

Ketika Bunga tidak bersemi, alam yang harus kau perbaiki, bukan bunganya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kasparov, Karpov, dan Sapi

2 Februari 2019   13:50 Diperbarui: 2 Februari 2019   14:03 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Catur Indonesia

Kapitalisme selalu meng-konversi segala hal menjadi uang namun Komunisme meng-konversi segala hal menjadi politik.

Bagi Orang Amerika catur adalah sebuah permainan, tepatnya permainan yang bisa menghasilkan uang. Namun bagi Komunis Soviet, catur adalah Seni, sebuah seni yang bisa dipakai sebagai instrument politik, Alat propaganda, dan yeah senjata!

Mungkin anda berpikir saya men-generalisir, Wrong!

Lihatlah apa yang dikatakan Mao Zedong:

Semua kekuatan politik datang dari senjata. Kita harus menguasai semua senjata. Hingga akhirnya tidak ada lagi senjata yang tersisa untuk digunakan melawan kita.

Berpaling ke belakang, kita bisa melihat derasnya campur tangan Komunis Soviet dalam pertandingan perebutan gelar antara Karpov vs Kasparov. Pertandingan yang dimulai di Moscow pada tanggal 10 September 1984, dengan memakai system; Yang pertama meraih enam kemenangan akan menjadi juara -- benar-benar penuh dengan drama Korea (Utara).

Setelah memainkan sembilan games, Karpov secara Spektakuler mengamankan keunggulan 4-0. Namun Kasparov tidak gentar. Dia kemudian melancarkan perang gerilya tak kenal lelah terhadap mental, spiritual dan jasmani Karpov. Dia dengan sengaja memaksakan permainan menjadi remis game demi game. Pada satu titik, 17 games secara beruntun bahkan berakhir remis.

Pada tanggal 24 November Karpov berhasil mengunci satu kemenangan dan mengubah kedudukan menjadi 5-0. Hanya diperlukan satu kemenangan lagi dan dia akan mempertahankan gelarnya.

Hingga akhirnya malapetaka itu datang.......Jreng!

Pada tanggal 12 Desember Kasparov untuk pertama kalinya berhasil menang dan memaksa skor menjadi 5-1.  Sementara 14 games berikutnya semua berakhir remis.

Akhirnya sesuatu yang tidak biasa terjadi. Karpov yang terkenal dengan pertahanan baja yang logis dan tak tergoyahkan mengalami kekalahan beruntun pada game ke 47 dan 48, mengubah skor menjadi 5-3.

Pada titik ini Karpov menjadi seperti penyayang anjing  yang menyadari bahwa anjing yang dipeliharanya ternyata adalah kucing. Atau lebih buruk lagi, seorang pria alay yang ditinggal pergi kekasihnya dengan pria lain (atau wanita lain). Berat badan Karpov turun 10 Kg -- Yang mana ini adalah cara mutakhir untuk menurunkan berat badan.

Karpov berada di ujung kejatuhan sementara Kasparov berdiri di jalur yang benar untuk mencetak comeback paling dramatis dalam sejarah.

Akan tetapi tidak secepat itu Chabelita!

Enam hari kemudian yakni pada tanggal 15 February, Di bawah tekanan Soviet, President FIDE  dengan seenaknya menyatakan bahwa pertandingan berakhir remis. Karpov diselamatkan oleh bell, hanya saja bell itu dibunyikan di tengah pertandingan.

Kita semua bisa mengerti mengapa Soviet ingin agar Karpov menjadi pemenang pada pertandingan perebutan gelar di tahun 1978 dan 1981 melawan Victor Korchnoi yang adalah seorang Yahudi, pembelot, dan pembuat masalah.

Namun Kasparov? Dia adalah warga Russia meski Ibunya Orang Armenia dan di atas semua itu, dia bukan orang Yahudi -- dia cuma setengah Yahudi.

Tapi ya mungkin itulah masalahnya.  Mirip-miriplah dengan negara tetangga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun