Mohon tunggu...
Catur Rohmiasih
Catur Rohmiasih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

🌍 مَنْ جَدَّ وَجَدَ

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Segala Resah dan Keluh Kesah

15 September 2021   12:29 Diperbarui: 15 September 2021   12:34 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


"Segala Resah dan Keluh Kesah"

Yogyakarta, 15 September 2021

Aku duduk termenung di samping jendela

Ditemani rusuh air hujan yang bersahutan di luar sana

Tidak lupa dengan secangkir kopi luwak yang nikmatnya tiada tara

Pikiran ku kalut tak karuan, hmm..entahlah..

Hanya bergelut dengan pikiran sendiri dengan pertanyaan yang menumpuk dalam benak

Apakah manusia hanya diciptakan untuk bersenang-senang?

Aku, hanyalah seorang hamba yang seringkali lalai dalam menjalankan syariat-Nya

Seringkali merefleksikan dan bertanya-tanya apakah yang sudah aku lakukan ini benar?

Apakah sifat dan perilaku sudah sesuai dengan apa yang telah diperintahkan-Nya?

Tak jarang Aku diam memikirkannya sejenak tentang penatnya kehidupan ini

Namun semua harus ku syukuri disyukuri dengan sepenuh hati atas apa yang telah diberi-Nya

Semua, sungguh luar biasa

Tuhan...kau telah menciptakan hidup ini penuh dengan teka-teki

Dengan semua rahasianya yang tidak mungkin terpikirkan oleh diri ini

Tak lama, Aku tersadar..

Cukup lama aku terdiam merenungi segala sesuatunya

Kemarin adalah sejarah, besok adalah misteri dan hari ini adalah anugerah

Teringat banyak sekali hal yang seharusnya bisa aku lakukan

Sampai di usia 20 tahun ini aku sadar apa yang sudah aku lakukan untuk sang  Maha Kuasa?

Sholat tidak khusu' ingin cepat-cepat hanya untuk melanjutkan urusan dunia

Berniat bangun tengah malam tahajjud ternyata selimut lebih nyaman

Al Qur'an hanya menjadi hiasan yang berdebu di dalam lemari kaca ruang tamu

Meminta dunia seakan-akan kita bisa hidup selamanya

Yaa Rabb... sungguh hina sekali diri ini

Aku menangis tergugu di dalam doa dan sholat ku

Berharap Maghfiroh-Mu turun untuk ku

Manusia adalah tempatnya salah dan khilaf

Yaa Rabb ampuni diri ini

Kita hanya bisa berusaha yang terbaik serta berikhtiar

Perkara apapun nanti yang akan terjadi, biarlah skenario-Nya yang tak mungkin mengecewakan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun