Belum lagi, kalau kita berusaha mati-matian meniru gaya orang lain akan berpotensi nggak cocok di kita dan malah kelihatan aneh. Dari bentuk badan, wajah, postur tubuh, bahkan vibes-nya saja sudah beda jauh. Semisal kita niru hanya sebagian looks-nya saja sih masih oke. Lah kalau kita plek-ketiplek niru seseorang dari A-Z tanpa mengkurasi apa yang pas dengan kita atau tidak, jatuhnya justru akan  terlihat tidak bagus dan fake!
FOMO Juga Punya Sisi Baiknya Loh!
Selain akibat yang kurang baik dari sebuah fenomena sosial Bernama FOMO, tetap ada sisi positifnya juga sih. Orang atau para remaja yang FOMO-an itu biasanya suka menggali segala informasi, mencari tahu apapun yang ada di muka bumi ini, dan haus untuk selalu belajar hal-hal baru. Memang sih tujuan awalnya (yang disadari atau tidak) ingin terlihat lebih unggul diantara kawan-kawannya. Tapi dengan begitu, mereka juga mayoritas pintar dan menyenangkan diajak bergaul karena banyak cerita atau gossip yang seru untuk dibawa ke tongkrongan.
Di dalam dunia kerja, orang yang FOMO-an ini biasanya dijadikan andalan untuk mencari kisi-kisi informasi penting seperti info seputar bonus, kenaikan gaji, atau siapa yang akan jadi bos selanjutnya. Si FOMO ini atau julukannya "Si Paling Tahu Segala", akan selalu dikerubutin teman-temannya. Dan biasanya, berita yang dikabarkan olehnya ini valid dan faktual! Gimana nggak disayang orang coba? Selama nggak disalah gunakan sih sah-sah saja ya sebenarnya.
Namun untuk sebagian orang yang cenderung tertutup dan penyendiri serta tidak terlalu menikmati hingar bingar dunia, fenomena FOMO ini cukup sukses membuat tanda tanya besar. Pada mau ngapain sih? Dan mau ngejar apa sih, kok kayak takut banget ketinggalan sesuatu? Nggak capek apa?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H