Mohon tunggu...
Rijal Fahmi Mohamadi
Rijal Fahmi Mohamadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Traveler | Travel Blogger at catperku.com | Penulis Buku The Traveler Notes : BALI, THE ISLAND OF BEAUTY

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kisah Debu Berharga dari Tanah Sumbawa

30 Januari 2015   07:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:07 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Badan rasanya masih remuk, jam biologis tubuh terpaksa berubah ketika beberapa hari ini harus bangun pagi. Memang sudah sekian lama sejak menjadi full time travel blogger jam kerja saya berubah. Saya pun sepertinya sudah menjadi seorang manusia kalong sejati. Yang terasa efeknya ketika harus sering bangun pagi.

Hari itu, saya masih mengikuti program Bootcamp yang diadakan oleh PT Newmont Nusa Tenggara. Dan kali ini jadwalnya adalah menengok konsentrator dimana proses pengubahan seonggok batu tak berharga menjadi konsentrat bernilai tinggi, kemudian di jual kepada para pembelinya setelah dimurnikan secara proses Fisika. Sementara tailing sebagai residunya, akan ditempatkan di laut dalam.

[caption id="attachment_348598" align="aligncenter" width="512" caption="Mereka para peserta Newmont Bootcamp yang selalu penuh semangat!"][/caption]

Seperti biasanya, para peserta Newmont Bootcamp digiring ke ruang Makan Tambora, untuk menikmati makanan sehat sebelum beraktifitas. 1/4 Piring Protein tanpa lemak, 1/4 Karbohidrat, 1/2 Piring buah dan sayuran, begitulah seharusnya makanan sehat seperti yang dianjurkan di porsi 1 piring makanan yang ada di Ruang Makan Tambora. Kenyataanya,  seorang karnivor seperti saya, porsi protein pasti lebih banyak. Hehee!

Area Konsentrator yang  menjadi lokasi kunjungan hari ini berada tidak jauh dari area pit. Sebelum melihat langsung bagaimana pemisahan mineral berharga dari batuan, para peserta Bootcamp termasuk saya diberi penjelasan teknis lewat presentasi. Pada presentasi ini dijelaskan teknisnya secara detail, bagaimana bijih batuan setelah dihancurkan menjadi sedikit lebih oleh crusher dibawa oleh ban berjalan diproses di Konsentrator.

[caption id="attachment_348599" align="aligncenter" width="512" caption="Konsentrator PT Newmont untuk pemrosesan bijih batuan menjadi konsentrat yang merupakan debu berharga"]

14225508441580579319
14225508441580579319
[/caption]

Singkatnya seperti ini...

Bijih batuan akan dicampur dengan air laut, kemudian dilanjutkan dengan digerus dengan menggunakan 2 penggerus utama yang disebut Semi Autogenous (SAG) mill dan penggerus tambahan yaitu 4 ball mill. Hasil dari penggerusan di ball mill adalah partikel halus yang terkandung dalam bubur bijih batuan. Nah dari sini kemudian dipompa ke tangki siklon untuk pemisahan akhir mineral berharga dari bijih. Bubur bijih halus dari tangki siklon dialirkan ke sejumlah tangki untuk diambil kandungan mineral berharganya. Tangki ini disebut sel flotasi.


[caption id="attachment_348605" align="aligncenter" width="512" caption="Semi Autogenous atau SAG mill untuk menggerus batuan menjadi lebih kecil lagi"]

14225513811059533892
14225513811059533892
[/caption]

[caption id="attachment_348606" align="aligncenter" width="512" caption="Ball mill untuk penggerusan selanjutnya"]

14225514411134710692
14225514411134710692
[/caption]

Proses sendiri masih belum berhenti disini, karena masih ada proses fisika yang mereka sebut dengan Flotasi. Gampangnya proses flotasi ini adalah pengapungan mineral berharga (entah emas atau tembaga), untuk kemudian diambil sebagai hasil akhir yang berupa konsentrat.

[caption id="attachment_348600" align="aligncenter" width="512" caption="Konsentrator PT Newmont untuk pemrosesan bijih batuan menjadi konsentrat yang merupakan debu berharga"]

1422550960328039065
1422550960328039065
[/caption]

[caption id="attachment_348601" align="aligncenter" width="512" caption="Salah satu monitor di ruang kontrol konsentrator menampilkan status konsentrator dalam kondisi real time"]

14225510791298554558
14225510791298554558
[/caption]

[caption id="attachment_348602" align="aligncenter" width="512" caption="Proses flotasi untuk mendapatkan konsentrat berharga"]

14225511571280121214
14225511571280121214
[/caption]

Karena proses pembentukan konsentrat ini dilakukan secara fisika, jadi hasil akhirnya hanya berupa tailing yang tidak terkontaminasi dengan bahan kimia. Dan kemudian tailing relatif aman untuk ditempatkan ke dalam palung laut dalam. Sedangkan konsentrat yang didapatkan akan dihilangkan kadar garamnya dengan bantuan air tawar di tangki penghilangan kadar garam.

Semoga kalian tidak bingung membaca pengalaman saya selama di Konsentrator ini. Bahkan, kata teman - teman yang kuliahnya di metalurgi saja, penjelasan tentang konsentrator ini adalah pelajaran selama beberapa semester. Saya aja yang lulusan Teknik Elektro Kadang masih bingung~ XD

[caption id="attachment_348603" align="aligncenter" width="512" caption="Selain konsentrat, hasil lainnya adalah Tailing yang diamankan sedemikian rupa, lalu ditempatkan di laut dalam."]

14225512181136716690
14225512181136716690
[/caption]

[caption id="attachment_348604" align="aligncenter" width="512" caption="Tailing (kiri), Konsentrat (kanan)"]

14225512841130859092
14225512841130859092
[/caption]

O iya, perjalanan konsentrat masih belum berakhir disini ya. Konsentrat yang sudah dihilangkan kadar garamnya tadi akan dialirkan melalui pipa ke fasilitas filtrasi yang ada di Benete. Nah disinilah proses akhir dari perjalanan konsentrat. Kandungan air konsentrat dihilangkan, hingga hasil akhirnya berupa bubuk yang menyerupai debu.

Pun hasilnya debu, ini adalah debu berharga yang didalamnya mengandung tembaga, perak bahkan sampai emas. Konsentrat akan ditampung di sebuah gudang yang ada di Benete, sebelum akhirnya diangkut menggunakan kapal. Tentunya sebagian dari konsentrat dikapalkan ke sejumlah pabrik peleburan atau smelter di Gresik, Jawa Timur dan ke berbagai belahan dunia. Proses pemisahannya dan pengambilan logam berharga yaitu tembaga atau bahkan emas sendiri terjadi pada smelter.

[caption id="attachment_348607" align="aligncenter" width="512" caption="Tumpukan debu bernilai tinggi yang disebut dengan konsentrat inilah yang diharapkan"]

14225515892052508567
14225515892052508567
[/caption]

Sebelumnya saya hanya mendengar dan melihat proses yang terjadi di Konsentrator ini lewat slide presentasi atau dari infografis yang bertebaran di dunia maya. Namun karena mengikuti program Newmont Bootcamp ini saya jadi bisa melihat secara langsung proses tadi. Bahkan beberapa teman peserta Bootcamp ada yang secara langsung menyentuh dengan tangan mereka baik Konsentrat ataupun Tailing. Kalau saya, dari pada tangan dan shutter kamera kotor, saya cuma berani menyentuh Konsentrat yang sudah dikeringkan!

[caption id="attachment_348608" align="aligncenter" width="512" caption="Melihat yang dinamakan dengan konsentrat dari jarak dekat"]

14225516291520725494
14225516291520725494
[/caption]

[caption id="attachment_348609" align="aligncenter" width="512" caption="Sejumput debu berharga dari Sumbawa di jari saya"]

14225516551860028948
14225516551860028948
[/caption]

[caption id="attachment_348610" align="aligncenter" width="512" caption="Konsentrat berharga ini siap untuk dijual"]

14225517051206725693
14225517051206725693
[/caption]

Ps : Tulisan ini berdasarkan data dan fakta yang saya lihat selama mengikuti Program Newmont Bootcamp di Batu Hijau, Sumbawa. Tidak ditambahi, ataupun dikurangi. Kalau ada penulisan yang salah kritik dan sarannya bisa dituliskan di komentar yang ada dibawah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun