WHO dalam hal ini merekomendasikan untuk membagikan kabar dan instruksi tentang apa yang sedang terjadi dengan sederhana dan kata-kata yang dapat dipahami oleh pihak dengan ataupun tanpa gangguan kognitif. Untuk mengakomodasi indera berbeda, akan bermanfaat untuk menampilkan informasi secara tertulis maupun visual, jangan hanya mengandalkan satu jenis medium.
Alihkan Perhatian pada Kegiatan yang Berguna untuk Kesehatan Fisik dan Psikismu!
Menurut Abhirama, salah satu cara menjaga daya tahan tubuh adalah dengan cara berpikir dan merespon positif. Satu hal yang pasti, jangan anggap imbauan menjaga jarak dan tetap di rumah sebagai tekanan. Menggunakan kesempatan ini untuk bersilaturahmi dengan orang tersayang di rumah bisa merilis endorfin yang menimbulkan perasaan baik.
Selain itu, WHO menganjurkan untuk menemukan hobi dan kebiasaan sehat yang menyenangkan bagi kita, seperti memastikan kamu mendapat istirahat yang cukup, terutama bila kamu tetap harus bekerja. CDC juga mengingatkan bahwa cara melampiaskan rasa stres dan kesepian bisa berbeda bagi setiap orang dari usia beragam. Meskipun begitu, hindari menggunakan strategi coping yang tidak sehat seperti penggunaan tembakau, alkohol, atau narkoba. Dalam jangka panjang, mereka malah memperburuk mental dan fisik kita. Makan makanan yang cukup dan sehat, terlibat dalam aktivitas fisik, dan tetap berhubungan dengan keluarga dan teman sangat ditekankan oleh WHO dan CDC.
-
Baca juga:
Center for Disease Control and Prevention. (1 April 2020). Stress and Coping.
Hegde, Shradha. (28 Maret 2020). Stay safe, stay sane: How to mind your mental health amid COVID-19 pandemic.
World Health Organization. (18 Maret 2020). Mental health and psychosocial considerations during the COVID-19 outbreak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H