Mohon tunggu...
Catherine Cynthia
Catherine Cynthia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jurusan Ilmu Komunikasi

Berisi unsur-unsur yang berkaitan dengan tugas jurusan Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Disney? Dilema Animasi Luar Negeri dan Dalam Negeri

7 November 2020   17:02 Diperbarui: 7 November 2020   17:08 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walt Disney Company, merupakan media kerja sama dari Amerika Serikat dengan pendapatan terbesar di dunia yang bergerak di berbagai bidang salah satunya perfilman. 

Disney Company didirikan pada awal abad ke 20 dipimpin oleh Walter Disney yang memiliki visi mulia, yaitu menghadirkan kebahagiaan serta kegembiraan untuk hidup banyak orang di seluruh dunia. 

Pada awalnya Disney Company bergerak di bidang animasi, lalu melebarkan sayapnya kedalam perusahaan film serta taman hiburan (Actconsulting.co. 2019). 

Dari tujuan mulia Walt Disney yang didukung oleh rangkaian strategi dan jaringan uang luas serta teknologi yang canggih telah membawa Disney menjadi perusahaan dengan konglomerasi yang besar. Konglomerasi besar Disney dapat dibuktikan dengan masuknya karya-karya Disney ke berbagai penjuru dunia salah satunya melalui film "Beauty and The Beast" di Indoensia.

Film Beauty and The Beast pertama kali dibuat dalam versi animasi tahun 1991 oleh Disney yang merupakan adaptasi dari sebuah dongeng karya Jeanne Marie Leprince de Beaumont yang menarik perhatian para pecinta Disney. 

Beranjak dari situ Motion Picture pada tahun 2017 merilis kembali film dengan judul yang sama dengan dibintangi oleh Emma Watson dan Stevens hingga mendapatkan pendapatan sebesar $1,2 miliar sehingga membawa film ini menjadi film dengan pendapatan kotor tertinggi pada tahun 2017. 

Dalam memroduksi film Beauty and The Beast,  Motion Pictures membutuhkan setidaknya 600 animator dalam tiga setengah tahun terhitung sejak syuting pertama kali tahun 2015. Dalam film ini, Disney juga menggandeng dua penyanyi besar yaitu Ariana Grade dan John Legend untuk mengisi soundtrack lagu (Kompas.com. 2020). 

Dalam setiap karyanya Disney selalu memberikan sajian yang memukau sehingga berhasil membawa penonton untuk terus mengikuti dan menyaksikan karya-karya Disney. Strategi Disney dalam meningkatkan pendapatan dari sebuah karya film adalah dengan mengembangkan merchandise dari film tersebut dan dijual baik melalui situs belaja resminya juga melalui Disneyland di berbagai negara. Hal sama juga terjadi pada film Beauty and The Beast, ketika film Beauty and The Beast dirilis, Disney juga memproduksi berbagai aksesoris sesuai dengan judul film. Dengan demikian, pendapatan Disney tidak hanya dari film, melainkan juga dari perkembangan-perkembangan dari film tersebut salah satunya perkembangan di sektor merchandise.

McPhail (2014) menjelaskan bahwa kesuksesan yang diraih Disney telah membawa perusahaan ini menjadi perusahaan media peringkat pertama di dunia. Karya yang diberikan Disney salah satunya Bauty and The Beast berhasil memukau banyak khalayak salah satunya saya pribadi sehingga bagi saya Disney adalah perusahaan film yang berhasil membuat animasi luar biasa. 

Dalam setiap karyanya Disney selalu memberikan kesan tersendiri dan juga rasa candu untuk selalu menikmati kelanjutan dari film-film yang sudah ada sebelumnya. Totalitas dalam memproduksi film membuat saya yakin bahwa Disney layak menjadi perusahaan media pertama di dunia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun