3. Transfer Teknologi dan Pengetahuan
Keterlibatan sektor swasta dalam PPP membawa keuntungan berupa transfer teknologi dan pengetahuan. Perusahaan swasta sering kali memiliki akses ke teknologi terkini dan praktik terbaik yang dapat diterapkan dalam proyek-proyek di Indonesia.Â
Dalam kerjasama dengan pemerintah, mereka dapat mentransfer teknologi, membangun kapasitas lokal, dan meningkatkan kualifikasi tenaga kerja, yang pada gilirannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
4. Efisiensi dan Inovasi
Sektor swasta dikenal karena efisiensi dan orientasi pada hasil. Dalam skema PPP, perusahaan swasta berbagi risiko dan tanggung jawab dengan pemerintah.
Akan tetapi beberapa hal perlu diperhatikan sebelum ikut terlibat dalam melaksanakan skema PPP untuk mencegah terjadinya perselisihan dikemudian hari.
Implementasi skema PPP memerlukan perhatian yang seksama dalam aspek hukum untuk memastikan kelancaran dan mencegah terjadinya perselisihan di masa depan. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dari segi hukum dalam melaksanakan skema PPP di Indonesia:
1. Pengaturan Hukum yang Jelas
Diperlukan pengaturan hukum yang jelas dan terperinci untuk PPP. Pemerintah perlu memiliki kerangka hukum yang memadai, seperti undang-undang atau peraturan yang mengatur semua aspek PPP, termasuk proses tender, pengadaan, pembagian risiko, dan perlindungan hukum bagi kedua belah pihak. Keterlibatan hukum yang kuat akan membantu mencegah perselisihan dan memberikan kepastian hukum kepada semua pihak yang terlibat.
2. Penyusunan Kontrak yang Teliti
Penyusunan kontrak yang komprehensif dan teliti adalah langkah penting untuk mencegah perselisihan hukum. Kontrak harus mencakup semua aspek proyek, termasuk tujuan, kewajiban, hak, tanggung jawab, dan alokasi risiko antara pemerintah dan mitra swasta. Kontrak juga harus mempertimbangkan kemungkinan perubahan keadaan yang dapat mempengaruhi proyek, serta mekanisme penyelesaian sengketa yang jelas jika terjadi perselisihan di kemudian hari.
3. Transparansi dan Akuntabilitas
Transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan skema PPP sangat penting untuk mencegah terjadinya perselisihan. Pemerintah harus memberikan akses yang cukup kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk memantau proses pengadaan, pemilihan mitra, dan pelaksanaan proyek. Pengungkapan informasi yang memadai akan meminimalkan risiko konflik kepentingan dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap proses PPP.
4. Mekanisme Penyelesaian Sengketa yang Efektif
Dalam situasi di mana perselisihan hukum tidak dapat dihindari, mekanisme penyelesaian sengketa yang efektif dan adil harus disiapkan. Pemerintah dapat mempertimbangkan penggunaan arbitrase atau mekanisme penyelesaian sengketa lain yang diatur dalam kontrak. Pemilihan mekanisme penyelesaian sengketa yang tepat dapat membantu mengatasi perselisihan dengan cepat dan efisien, menghindari biaya dan waktu yang signifikan yang terkait dengan proses pengadilan.
5. Pengawasan yang Ketat
Pemerintah harus memiliki sistem pengawasan yang efektif untuk memastikan kepatuhan terhadap kontrak dan peraturan yang berlaku. Pengawasan yang ketat dapat membantu mengidentifikasi masalah potensial sebelum berkembang.
Skema PPP ini tentunya pun dapat bermanfaat signifikan bagi pengusaha di sektor swasta, partisipasi pengusaha di sektor swasta dalam skema PPP juga memberikan peluang besar untuk kemajuan perekonomian bisnis. Manfaat tersebut antara lain: