Mohon tunggu...
Fiksiana

Ulasan Tokoh Bumi Manusia

20 Februari 2016   07:16 Diperbarui: 1 April 2017   09:04 3629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

  Dengan inisiatif diri sendiri, dia menggerakkan orang-orang Madura untuk melawan pemerintah Belanda. Pemberontakkan ini menimbulkan banyak korban jiwa, pemberontakan ini berakhir ketika dia ditangkap dan dipenjara seumur hidup oleh Belanda. Nyai Ontosoroh juga sudah berusaha untuk menjadi seorang ibu yang baik. Pada saat Annelies jatuh hati kepada Minke dia berusaha menyatukan mereka berdua demi kebahagiaan anaknya. Kita juga dapat melihat dari dia berusaha menyelamatkan Annelies dari masalah, ketika anaknya harus pergi ke Belanda.

Berikutnya Robert Mellema yang adalah anak sulung dari keluarga ini. Memiliki teman baik bernama Robert Suurhof yang merupakan orang Belanda asli. Robert Mellema tidak membantu ibunya menjalankan perusahaan. Melainkan hanya suka bermain, terutama sepak bola, berburu dan berkuda. Dia sangat tidak peduli dengan sekelilingnya baik terhadap ibu atau adiknya, karena dia sangat ridak suka dengan pribumi. Dia beranggapan bahwa dia memiliki derajat yang lebih tinggi dibandingkan dengan pribumi / peranakan, karena itulah dia sangat mengidolakan ayahnya. 

Yang paling parah, dia telah memperkosa adiknya sendiri. Ibunya tidak mengetahui kejadian tersebut. Dia juga sangat membenci Minke, dia tidak rela jika adiknya ini jatuh hati pada pribumi. Sehingga dia dengan teganya menyuruh Darsam yang merupakan tukang pukul keluarganya ini, untuk membunuh Minke. Seperti ada pepatah mengatakan, “Buah jatuh tak jauh dari pohonnya”, diapun juga mencontoh perbuatan ayahnya yang sering pergi ke rumah pelesiran. Rumah pelesiran ini milik Ah Tjong,

Robert-pun jatuh cinta dengan salah satu pelacur jepang yang bernama “Maiko” yang ternyata mengidap penyakit kelamin yaitu sipilis Birma. Ketika ayahnya meninggal, dia juga berada di pelisiran dan ketahuan oleh ibunya. Akhirnya dia melarikan diri dari rumah entah kemana.

Dia memandang dirinya bagaikan keturunan murni Eropa, sedangkan dia hanyalah seorang peranakan. Yang artinya di mata orang Belanda dia tetaplah lebih rendah dari pada orang Eropa asli. Dia sangat mengidolakan ayahnya sehingga apapun yang dilakukan oleh ayahnya, dia akan menirunya. Seharusnya walaupun kita mengidolakan seseorang, tidak seharusnya sifat atau sikap yang buruk juga ditiru oleh kita. Dia membenci pribumi, bukankah darah yang mengalir didalam tubuhnya juga ada darah pribumi? Tanpa disadari sebenarnya dia membenci dirinya sendiri. Tidak habis pikir bahwa ternyata dia juga membenci ibunya sendiri. Orang tua kita adalah wakil Tuhan. Tidak peduli betapa buruknya orang tua kita, mereka tetaplah orang tua kita. 

Annelies Mellema adalah anak bungsu dari keluarga Mellema. Dia memiliki sifat yang kekanak-kanakan, manja, egois, dan keras kepala. Sangat menyukai Minke karena dia-lah satu-satunya orang yang memujinya cantik. Annelies bekerja membantu ibunya sebagai seorang pengawas di perusahaan keluarganya. Dia adalah seorang anak yang baik, mau membantu orang tuanya. Sampai-sampai dia mau untuk turun ke lapangan langsung untuk membantu ibunya. Hal ini patut kita tiru atau ajarkan pada anak-anak kita.

Akhirnya dia menikah dengan Minke, setelah Minke dipaksa oleh Dokter Martinet yang merawat Annelies saat sakit, agar berjanji untuk menikahinya. Padahal Annelies ini bukanlah seorang perawan, karena telah di perkosa oleh Robert Mellema, saudara kandungnya sendiri. Awalnya dia tidak mau menceritakan kepada Minke, akhirnya dia mengaku setelah Minke memaksanya. Dapat dilihat mengapa dia Kekanak-kanakan dan keras kepala, dilihat dari saat ibunya dengan mati-matian menolong dia untuk tidak pergi ke Belanda, dia malah marah kepada ibunya dan berkata tidak akan pernah kembali lagi.

Annelies bagaikan anak kecil di tubuh orang dewasa, meskipun dia sudah besar tetapi semua harus berjalan sesuai keinginannya. Jika tidak, dia akan tertekan dan tidak dapat berbuat apa-apa yang akhirnya hanya bisa bergantung dan menyalahkan orang lain saja, seperti ibunya. Bukankah kita bisa melihat kesamaan antara ibunya dengan Annelies, yang sama-sama tidak mau kembali ke rumah orang tuanya ? Bedanya ibunya karena dijual orang tuanya sendiri, sedangkan dia karena ibunya sudah tidak dapat menolongnya lagi. Sifat kekanakan dan egoisnya ini juga berdampak bagi suaminya, Minke ditinggal pergi olehnya yang hanya memikirkan perasaannya sendiri dan tidak memikirkan orang lain. Menurut saya, seharusnya Annelies yang sedang ditimpa masalah berat, tidak menggelapkan mata dan menutup telinga atas saran orang lain. Baiknya ia berpikir dengan kepala dingin dan mendengarkan saran orang lain.

Sang antagonis, Robert Suurhof adalah orang Belanda asli yang bersekolah di HBS. Dia memiliki sifat yang sombong, iri hati, pandai menghina, mengecilkan, melecehkan, dan menjahati orang. Dia sangat menyukai Annelies, tetapi belum pernah bertemu. Karena tahu Minke teman sekolahnya dan Annelies saling menyukai, dia menyebarkan kabar yang kurang menyenangkan seperti Minke itu menjadi simpanan dari seorang Nyai. 

Dia juga menjadi penulis di Koran ‘skandal’ yang disalah satu artikelnya dia menjelek-jelekan Minke, yang menyebabkan Minke dijauhi oleh orang-orang disekitarnya. Akhirnya setelah dia sadar bahwa perbuatannya salah, dia meminta maaf kepada Minke dan Annelies pada saat hari pernikahan mereka. Diapun memutuskan untuk pergi berlayar kembali ke Eropa untuk meneruskan pendidikan hukum.

Seharusnya kita tidak boleh membeda-bedakan SARA, keburukan Suurhof ini kebanyakan akibat dia merasa dia lebih tinggi derajatnya dari pada pribumi. Sehingga ketika Minke mendapatkan hal yang tidak dapat dimilikinya mulailah dia berbuat tidak baik. Jika kita memiliki rasa solidaritas yang tinggi antar sesama manusia maka tidak akan terjadi yang namanya konflik dalam masyarakat. Sehingga masyarakat dapat hidup dengan nyaman dan tentram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun