Mohon tunggu...
Catharina Rosa Aprilysia
Catharina Rosa Aprilysia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Just Learn!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inilah Cara Agar Konten Interaktif dalam Jurnalisme

28 Februari 2023   07:55 Diperbarui: 28 Februari 2023   08:06 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jurnalisme Multimedia Interaktif (sumber: canva.com)

Peralihan media konvensional ke media online membuat berbagai aktivitas dilakukan secara online, siapapun sudah dapat terlibat dalam kegiatan jurnalistik. 

Berita yang dihasilkan dari penulisan secara online sangat beragam dan dapat dengan cepat tersebar sehingga berlomba-lomba untuk menghasilkan berita yang dapat menarik perhatian pembaca. 

Maka, multimedia dan konten interaktif menjadi suatu keharusan dalam penulisan online.

Pengertian Multimedia

Secara umum, multimedia dapat diartikan sebagai kombinasi beberapa elemen multimedia untuk menghasilkan sebuah cerita (Campbell, 2013, p. 10). 

Sedangkan, definisi multimedia dalam jurnalistik yaitu paket berita yang disampaikan melalui situs web secara lengkap menggunakan dua atau lebih format media, seperti teks, musik, gambar bergerak dan gambar diam, animasi grafis, termasuk elemen interaktif.

Perubahan Perilaku

Perkembangan zaman membawa perubahan perilaku masyarakat dalam mengonsumsi berita, khususnya pada dunia jurnalisme. 

Jurnalisme multimedia dilakukan sebagai bentuk penyesuaian dengan perilaku masyarakat saat ini dalam menggunakan media online.

Terdapat 4 kebiasaan masyarakat yang mengalami perubahan, yaitu: 

(1) Membaca. Masyarakat saat ini lebih banyak membaca berita secara online, daripada membaca berita di media cetak. Terutama dalam media online, banyak topik yang disajikan sehingga pembaca dapat memilih topik yang menarik bagi mereka; 

(2) Menonton. Kegiatan masyarakat tidak lagi hanya sebatas membaca buku, tetapi juga menonton televisi; 

(3) Mendengar. Penggunaan radio masih dilakukan oleh beberapa orang, tetapi saat ini semakin banyak masyarakat yang mendengarkan radio secara online; 

dan (4) Multitasking. Orang semakin terlibat dalam konsumsi dan produksi informasi di media yang berbeda secara bersamaan. Masyarakat tidak hanya menggunakan 1 media, tetapi dapat menggunakan banyak media pada saat yang sama sehingga mereka dapat melakukan kegiatan lain.

Pentingnya Jurnalisme Multimedia

Multimedia dinilai efektif untuk menyesuaikan dengan perubahan perilaku masyarakat dalam mengonsumsi media. 

Banyaknya elemen multimedia yang disediakan, mengingat kebutuhan masyarakat saat ini yang serba cepat dan mengharuskan mereka melakukan banyak kegiatan dalam waktu bersamaan, maka masyarakat dapat memilih elemen multimedia yang dibutuhkan. 

Menurut Munir (2012), dalam penyampaian dan penerimaan informasi, terdapat 4 kelebihan multimedia, antara lain: 

(1) Komunikatif. Penggunaan teks memerlukan proses pemahaman yang lebih panjang, sehingga penggunaan gambar dan animasi lebih diminati dan dipahami oleh pembaca;

(2) Dapat diubah dengan mudah. Informasi yang tersimpan dalam jaringan komputer dapat dengan mudah diubah, ditambah, dikembangkan sesuai kebutuhan; 

(3) Interaktif. Informasi dapat diterima dengan baik dan komunikatif;

dan (4) Pengembangan kreativitas. Keberadaan multimedia membuat orang dapat dengan bebas menyalurkan kreativitasnya untuk menciptakan informasi yang komunikatif, estetis, dan ekonomis.

Sebagai pekerja media, harus mengetahui topik apa yang disukai oleh masyarakat dan harus mampu menyediakan forum diskusi bagi masyarakat karena tidak hanya dibutuhkan multimedia saja, tetapi harus multimedia yang interaktif karena selain multitasking, masyarakat juga secara aktif terlibat dan berpartisipasi menyampaikan pendapatnya dalam berita.

Menurut Warsita (2008), program multimedia interaktif memiliki 4 kelebihan yaitu:

(1) Fleksibel. Multimedia mampu dilakukan dimanapun dan kapanpun oleh siapa saja;

(2) Kecepatan. Kecepatan waktu harus disesuaikan dengan kemampuan dan kesiapan pengguna;

(3) Isi bermanfaat. Isi yang disampaikan secara jelas, lengkap, dan bersifat mendalam;

dan (4) Interaktif. Komunikasi yang terjadi dua arah, sehingga dapat memberikan kesempatan bagi orang untuk menanggapi. Tingkat interaktivitas menjadi salah satu tolak ukur nilai kualitas program multimedia yang interaktif.

Para pekerja media, seperti reporter dituntut agar mampu membuat keputusan tentang jenis platform yang cocok digunakan, sedangkan wartawan harus mampu mengembangkan kemampuan fleksibilitas, keterampilan kolaboratif, nilai komunikasi, dan pemahaman tentang tujuan, kebutuhan dan tuntutan media "lain" (Deuze, 2004).

Hambatan yang Terjadi

Pada kenyataannya, perubahan media konvensional menjadi media online tidak dapat diterima dengan mudah oleh semua masyarakat. 

Masyarakat menyukai konten multimedia karena bersifat interaktif, tetapi tidak menutup kemungkinan mereka pun mengalami kendala ketika mengakses, menggunakan, dan berinteraksi dengan informasi multimedia secara online.

Contohnya, kesulitan dalam meng-klik hyperlink, video, dan audio sehingga informasi digital lebih sulit dipahami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun