Genre merupakan jenis, gaya, atau klasifikasi yang berfungsi sebagai panduan film berdasarkan penggambaran/potongan cerita dalam film. Menurut Stam, genre dapat dikatakan memiliki tiga pengklasifikasian yang utama yaitu drama, horor, dan laga yang akan dibagi lagi ke dalam sub-genre (Astuti, 2022, h. 26).
Sub-genre sendiri yaitu gaya pembuatan film tertentu yang termasuk ke dalam genre utama di atas. Gaya pembuatan film di sini membahas mengenai hal penceritaan, dialog, gaya visual, dan lain sebagainya (MasterClass, 2021). Setiap genre besar, pasti mencakup beberapa sub-genre (tidak hanya satu).
Kedua film Warkop DKI ini termasuk ke dalam genre utama yang sama, yaitu drama, dan sub-genre komedi, sesuai dengan ciri-cirinya yaitu memiliki alur cerita yang kuat, karakter dan latar waktu yang realistis, emosi para aktor sangat kuat, dapat membangkitkan emosi para penonton, dan mampu menghadirkan tawa (Astuti, 2022, h. 29).
Meskipun demikian, terkadang kita hanya berfokus pada patokan sub-genre yang diberikan (misalnya hanya komedi), tetapi tidak melihat secara luas karena umumnya satu film tidak hanya memiliki satu sub-genre. MasterClass (2021), sub-genre komedi pun memiliki 10 jenis yang berbeda, yaitu slapstick, farce, romantic comedy, black comedy, comedic thrillers, mockumentary, musical comedy, parody, buddy comedy, dan sports comedy. Baca penjelasan dan macam-macam sub-genre lainnya di sini.
"Warkop DKI: Sabar Dulu Dong" (1989) termasuk ke dalam sub-genre romantic comedy karena sebagian kecil dalam cerita film ini mengandung unsur pasangan yang saling cemburu satu sama lain secara tidak langsung dapat dikatakan romantic comedy.
"Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1" (2016) terdapat unsur sub-genre slapstick di mana jenis ini membahas mengenai fisik, contohnya dalam scene saat seorang penagih kredit berkulit hitam datang dan pada saat salah mengambil helm di kepala orang botak.
Jadi, Anda lebih pilih yang mana? Film lama, Warkop DKI? Film baru, Warkop DKI Reborn? Atau bahkan keduanya?
Daftar Pustaka
Astuti, V. (2022). Buku ajar: Filmologi kajian film. Yogyakarta: UNY Press.
Marhendri, D. (2021). Jadi tayangan favorit, ini alasan film Warkop DKI tak lekang oleh waktu. Diakses pada 11 September 2022, dari https://www.merdeka.com/jateng/jadi-tayangan-favorit-ini-alasan-film-warkop-dki-tak-lekang-oleh-waktu.html
MasterClass. (2021). Guide to movie subgenres: 42 subgenres in film. Diakses pada 11 September 2022, dari https://www.masterclass.com/articles/guide-to-movie-subgenres