5. Kambing Jantan
Saya ingat dulu saat pertama kali membacanya (nyewa di rental buku), saya ketawa guling-guling sampai dikira gila oleh teman sekost waktu itu. Bagi saya, yang membuat buku itu menarik adalah gaya bercerita dan pemilihan kata yang digunakan oleh Radit yang memang konyolnya keterlaluan.
Karena itu sama seperti The Naked Traveler, saya juga sudah menduga bahwa film adaptasinya tidak akan semenarik versi bukunya. Benar saja, saat menonton filmnya yang tayang pada 2009, dan memasang Radit sendiri sebagai pemeran utama, saya sama sekali tidak tertawa. Bahkan cenderung bosan dan garing.
Mengadaptasi sebuah buku best seller menjadi film layar lebar memang tidak mudah. Walaupun banyak yang sukses, namun tidak sedikit pula yang hasilnya tidak sesuai ekspektasi. Tapi kembali lagi, semuanya terserah pemirsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H