Mohon tunggu...
Tian Lustiana
Tian Lustiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - blogger

Lifestyle & parenting blogger

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ratusan Hari Tanpa Bapak

18 Februari 2022   16:10 Diperbarui: 18 Februari 2022   16:15 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bapak,

Ratusan hari kulalui tanpamu

Ratusan hari terlewati

Rasanya waktu terus berjalan, tapi rindu tetap menderu

Hingga sadar bahwa kau sudah pergi


Bapak,

Pagi tiba dengan cahaya sang surya

Memancarkan sinarnya untuk cerahkan hari

Namun belum sampai ku berikan sapa pagi

Ia telah berangsur pergi, menghilang


Semua ini terjadi atas kehendak Allah

Memang tiba -- tiba, tanpa rencana

Tapi Allah sudah merencanakan

Mengambilmu dan membuatku harus ikhlas atas rencana NYA


Gundah, gulana

Resah, tangis dan duka

Semuanya berubah sepi

Sejak hari pertama bapak pergi


Sekarang,

Seringkali ku tanyakan pada diri ini

Sejauh ini, sudah sanggup melangkah tanpa bapak

Hanya bisa titipkan rindu lewat doa dan air mata

Meski rindu kian menggebu

Rindu bertemu, meski memang tak mungkin



Ya Allah, titipkan rinduku untuk bapak

Sampaikan padanya, anak perempuannya disini baik -- baik saja

Hanya bisa sampaikan rindu lewat doa.



Tian lustiana, 

Bandung, 18 februari 2022 



Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun