Sekarang tuh lagi happening banget UMKM local brand, iya kan? Menurut saya sendiri sih memang sekarang tuh UMKM sedang menjamur dimana -- mana. Banyak sekali produk local yang kualitasnya bagus itu memang produksi nya Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM). Artinya apa tuh? Ya artinya bahwa jelas sudah UMKM ini peranannya tuh lumayan cukup besar sebagai penggerak roda ekonomi Indonesia.
Bahkan diungkapkan oleh Asosiasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (Akumindo), bahwa kontribusi UMKM pada PDB (Produk Domestik Bruto) nasional itu akan terus tumbuh sampai 5% ditahun ini.Â
Tahun 2018 itu capaiannya sekitar 60,34% , jadi bisa kebayang kan ya berapa perkiraan jika tahun ini bisa melonjak mencapai 65%? Adalah sekitaran 2.395,5 T loh, huaaa nominal yang lumayan kan? Jadi memang pesona dan kontribusi nya para pelaku UMKM ini emang gak bisa dianggap sebelah mata ya.
Ternyata, kota Kembang tercinta ini tuh terkenal sebagai kota yang pelaku UMKM nya paling tinggi loh. Iya iyalah Bandung gitu loh. Menurut data ada 300 ribuan pelaku UMKM di Bandung loh, dan insya Allah Marwah Style termasuk yaaaa, aamiin. Produk -- produk yang diproduksinya tuh adalah pure hasil industry kreatif, yang mana diantaranya adalah :
- Produk fashion
- Kecantikan
- Kerajinantangan (craft)
- Sampai aneka makanan dan juga minuman
Semua produk itu tuh banyak sekali peminatnya loh, bukan hanya pangsa pasar Nasional namun juga global. Keren sekali bukan?
Makanya UMKM itu layak sekali mendapatkan perhatian lebih, dan memang seharusnya diperhatikan juga nih gimana caranya supaya UMKM harus terus bisa berkembang dalam negeri dan luar negeri.Â
Gak sedikit loh para pelaku UMKM yang hanya memasarkan produk awalnya secara konvensional alias jualan offline sekarang perlahan mengikuti arus digital dengan turut memasarkan produk -- produknya secara online, bahkan bisa langsung nimbus pasar internasional loh.Â
Untuk bisa nimbus pasar Internasional pada era ini tuh tentu saja butuh kontribusi lebih dari Pemerintah dan instansi yang terkait, biar lebih oke lagi pengembangan pemasarannya, betul tidak?
Mungkin karena alasan inilah, bentuk dukungan untuk pertumbuhan UMKM maka JNE bersama Kompasiana tadi sore, Kamis 18 Juli 2019 berlokasi di Caf One Eighty menggelar JNE Kopiwriting yang temanya bikin saya tertarik. Temanya pas banget untuk saya yang sedang memikirkan gimana nih caranya supaya produksinya Marwah Style ini bisa tembus Pasar Internasional.
Bandung menjadi kota pertama kegiatan JNE Kopiwriting ini loh dan selanjutnya akan diadakan di enam kota besar lainnya seperti Padang, Banjarmasin, Malang, Yogyakarta dan Cirebon.
Diawali oleh ibu Hasmeliyani Suseno selaku Deputy GM JNE yang mengatakan bahwa pertumbuhan positif ekonomi digital itu menuntut inovasi dan juga strategi sebuah instansi atau perusahaan dalam menjalin komunikasinya dengan masyarakat.Â
Makanya JNE akan terus mengembangkan dalam berbagai sektor supaya kebutuhan pengiriman masyarakat bisa terpenuhi dengan baik. Sesuai dengan harapan JNE yakni ingin memberikan pengalaman terbaik untuk para konsumennya. Ibu Hasmeliyani juga menuturkan ada tiga pillar e-commerce, apa aja tuh?
- Payment gateaway
- Merchant Platform
- Logistic
Jadi ketiga pillar itu berkesinambungan, alias saling membutuhkan.
Selain itu juga JNE sering banget melakukan seminar -- seminar guna memberikan dukungan dan ilmu untuk para pelaku UMKM.
Selain focus sama logistic nya ternyata JNE juga support sekali sama UMKM industry kreatif untuk terus mengembangkan produknya tanpa harus memikirkan dan mengkhawatirkan proses distribusinya dan penyimpanan barangnya juga. Karena ternyata JNE juga memiliki FULLFILLMENT LOGISTIC yang sudah dikembangkan di Bandung.
Jadi untuk para pelaku UMKM yang terbatas warehouse, tenang JNE punya solusinya. Bakalan makin semangat nih para pelaku UMKM.
Pembicara selanjutnya itu ibu Noneng Komara dari Dekranasda, apa sih Dekranasda? Adalah Dewan kerajinan Nasional Daerah yang memiliki visi ingin menjadi lembaga yang inovatif dan kolaboratif mendukung Jabar Juara. Aamiin yaa.
 Beliau menjelaskan bahwa banyak sekali pelaku UMKM dalam bidang craft yang berhasil memasarkan produknya sampai keluar negeri dan Pemerintahan memfasilitasinya juga.
Menurut mas Adit strategi yang paling tepat untuk mencapai pasar Internasional untuk pelaku UMKM adalah konsisten dalam berbisnis dan wajib memiliki produk yang memiliki nilai lebih dibandingkan produk yang sudah ada dipasaran, jadi kasarnya sih jangan copas alias copy paste produk orang lain gitu gaes, harus be your self menciptakan produknya.Â
Dan yang paling penting adalah memilih dan memilah jasa pengiriman yang berkualitas yang ada diseluruh kota di Indonesia dan value nya bagus dimata masyarakat, kalau urusan ini sih saya sudah paham pasti dong pakai jasa nya JNE buat kirim -- kirim produk jualan mah, andalan banget deh.
- Angel investment, ini bisa andalkan keluarga atau orang tua atau siapapun yang mau kasi modal.
- Bank, bisa nyari pinjaman Bank.
- Self Funded, kalau punya modal sendiri ya pake aja.
Untuk urusan modal nih emang harus dipikirkan, pikirin gimana caranya jalanin usaha harus balik modal, begitu. Â Dan selanjutnya adalah create produk yang added value, seperti yang dijelaskan tadi bikin produk yang ga biasa, yang antimainstream biar gak pasaran. Yang pasti brand yang kita bikin itu harus selalu diingat sama konsumen dan harus selalu bikin konsumen repeat order dan share ke rekannya tentang produk dan brand kita.
Wah ilmu yang saya dapat lumayan nih, insya allah mudah -- mudahan diberikan kemudahan untuk usaha saya agar bisa melenggang ke kancah Internasional, aamiin. Terimakasih Kompasiana dan JNE yang sudah menghadirkan KopiWriting ini.
With love,
Tian lustiana
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI