Mohon tunggu...
Tian Lustiana
Tian Lustiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - blogger

Lifestyle & parenting blogger

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Inovasi dari Balitbang untuk Lingkungan Sehat

6 Desember 2017   08:34 Diperbarui: 6 Desember 2017   11:45 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teknologi campuran beraspal menggunakan limbah plastik/dokumentasi pribadi

Inovasi dari Balitbang untuk lingkungan sehat? Penasaran kan? Sama saya pun penasaran pake banget nih, makanya hari minggu 19 nopember 2017 kemarin saya ke CFD buat lebih kenal sama Balitbangdan juga emang penasaran sama inovasi dari Balitbang.

Sekitar pukul 06.00 pagi saya sudah ada di sekitaran CFD, tepatnya di eduplex.  Diawali dengan zumba, asik banget kan bisa olah raga pagi -- pagi, olah raga ceria pula. Banyak sekali yang ikut zumba, zumba pun berjalan meriah dan juga penuh keceriaan para pengunjung Car Free Day Dago. Uniknya, disana ada box hijau yang meminta pengunjung CFD untuk memasukkan sampah kresek dan plastic kesana, untuk kemudian digunakan campuran aspal, keren kan?

Teknologi campuran beraspal menggunakan limbah plastik/dokumentasi pribadi
Teknologi campuran beraspal menggunakan limbah plastik/dokumentasi pribadi
 Inovasi Balitbang tentang teknologi campuran aspal menggunakan limbah plastik ini tentu saja bakalan bikin lingkungan jadi sehat, karena limbah sampah saja dimanfaatkan dengan sedemikian rupa.
Selfie bersama di acara/dokumentasi pribadi
Selfie bersama di acara/dokumentasi pribadi
 Metoda yang dilakukan Balitbang untuk memanfaatkan limbah plastik atau kresek adalah dengan menggunakan tipe LDPE pada campuran beraspal dengan metode kering, dilakukan agar kinerja campuran beraspal ini semakin meningkat. Menurut saya sih inovasi ini keren banget dan tentu saja bikin lingkungan sehat bebas sampah plastic, makanya kemarin ada box hijau itu untuk menyortir sampah plastic / kresek.
Buang sampah kresek disini/dokumentasi pribadi
Buang sampah kresek disini/dokumentasi pribadi
Di Indonesia ini ada sekitar 3,32 juta metric ton limbah plastic yang belum terkelola, dan hampir 1,29 juta metric ton dibuang ke laut. Campuran beraspal ini kemudian dimodif dengan polimer, plastik adalah salah satu jenis polimer yang penggunaannya untuk kontruksi jalan itu masih minim. Inovasi dari Balitbang ini tentu saja ikut mendukung aksi nasional pengendalian sampah dilaut.
Pupr/dokumentasi pribadi
Pupr/dokumentasi pribadi
 RISHA

Another inovasi dari Balitbang adalah RISHA. Wait, bukan RISHA nama orang loh. RISHA ini adalah Rumah Instan Sederhana Sehat. Meski pun instan namun RISHA itu berkualitas. Sudah banyak diketahui bahwa kebutuhan perumahan itu terus meningkat seiring tahun berjalan, bahkan akan terus bertambah pesat dari tahun ke tahun, apalagi di kota seperti Bandung misalnya.

Ingin punya rumah namun masih dalam angan, tapi itu tanah sudah punya. Tenang, jangan ragu dan bimbang karena temen - temen bisa memanfaatkan RISHA, dengan budget minimalis namun hasilnya sama dengan bikin rumah konvensional. 

Puskim/dokumentasi pribadi
Puskim/dokumentasi pribadi
 Konsep RISHA ini adalah bongkar pasang alis knock down system, duh jadi main lego dong yah bongkar pasang gitu, meski begitu RISHA sudah teruji kualitasnya loh. Untungnya RISHA itu pembangunan bisa dilakukan secara bertahan, bisa dikembangkan sesuai keinginan mau horizontal atau vertikal silakan, bisa dibongkar pasang (kalau pindah rumahnya bisa dibawa), komponennya pun ringan paling berat itu 50kg, pemasangan tidak memakan waktu yang lama ya kurang lebih sehari sudah selesai, komponen pun diproduksi secara home industri dan mengembangkan UMKM kan? Dan masih banyak keuntungan lainnya.  

RISHA ini dikatakan lebih unggul karena RISHA layak huni dan juga terjangkau. Waktu pembangunan pun tidak lama, lebih cepat, lebih murah dan juga lebih ramah lingkungan. RISHA juga tahan gempa loh, moveable, lebih ringan dan juga bisa dimodifikasi sesuai keinginan. 

RISHA/twitter.com/puskimpupr/
RISHA/twitter.com/puskimpupr/
 Ayo yang sudah punya tanah, nabung beli komponen RISHA biar bisa bikin rumah yang sehat dan ramah lingkungan. 

FASILITAS PEJALAN KAKI

Bandung sekarang macet, gak weekend, gak weekday macet ya macet saja. Penggunaan transportasi umum sepertinya belum menjadi pilihan masyarakat Bandung. Masih banyak kendaraan pribadi seliweran, mungkin memang karena males jalan kaki dan pakai transportasi publik kali yah. 

Gimana cara nya nih supaya masyarakat Bandung mau berjalan kaki dan menggunakan kendaraan umum? Salah satunya adalah mendesain atau membuat sarana dan pra sarana supaya menarik minat dan tentu bikin nyaman. Salah satu yang dilakukan oleh Pusjatan adalah menyediakan fasilitas pejalan kaki menuju kota hijau. 

Karena menurut ibu Natalia Tanan adalah untuk menarik minat masyarakat agar mau menggunakan fasilitas umum adalah dengan memberikan sarana yang nyaman dan juga amna. Salah satunya adalah dengan membuat taman-taman, trotoar yang nyaman dan sarana lainnya yang menunjang. Penerangan pun harus diperhatikan, jangan sampai ketika berjalan dimalam hari itu gelap dan malah mengundang kejahatan. 

Prinsip penyediaan fasilitas pejalan kaki itu meliputi:

  • Aksesbilitas dan konektivitas.
  • Daya tarik, harus dibuat semenarik mungkin supaya masyarakat mau berjalan kaki dan juga menggunakan fasilitas umum supaya tidak menambah kemacetan.
  • Kenyamanan dan kesetaraan.
  • Keselamatan dan Keamanan

Semoga seiring bertambahnya waktu dan semakin majunya teknologi, semakin bertambah juga para pejalan kaki dan pengguna fasilitas umum, kalau tidak sudah kebayang deh betapa sesaknya Bandung nanti, iya kan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun