Mohon tunggu...
Tian Lustiana
Tian Lustiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - blogger

Lifestyle & parenting blogger

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menghadapi Anak Era Millenial

12 Oktober 2017   13:25 Diperbarui: 12 Oktober 2017   13:47 6577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menghadapi anak remaja era millenial ini sangat krusial, menurut saya. Dan mungkin juga menurut temen - temen lainnya. Generai millenial ini semacam terminologi generasi dan banyak banget diomongin, dan katanya lagi sih anak generasi ini suka tidak sepemikiran sama orang tuanya, iya kah? Entahlah saya belum memiliki anak remaja, namun dalam jangka beberapa tahun lagi anak saya pun akan beranjak remaja, jadi saya mesti paham nih tentang pola asuh yang harus diterapkan pada anak era millenial.

Generasi millenial ini menurut saya unik sih jika dibandingkan generasi sebelumnya. Mungkin karena dampak kemajuan teknologi yang semakin pesat juga kali yah jadi mempengaruhi. Yang keliatan lebih berbeda dari generasi sebelumnya dari generasi millenial ini adalah teknologi dan budaya, betul tidak?

Jika generasi dulu katanya pada sopan santun, nah generasi millenial ini kok diberikan label mereka nakal, urakan dan susah diarahkan oleh orang tua. Katanya anak zaman millennial ini dikenal sebagai anak yang pembangkang, mungkin karena mereka tidak satu pendapat dengan orangtuanya makanya diberikan label pembangkang, dan banyak label lainnya yang ditempelkan pada anak era millennial, ironisnya lagi label itu diberikan oleh orangtuanya sendiri, miris kan?

Nah untuk itu, sebagai orang tua tentu saja ada beberapa hal yang harus diterapkan dalam pola asuh anak era millennial, supaya anak tetap menjadi anak baik dan berbudi pekerti, meski digerus zaman dan teknologi namun kesopanan dan agama wajib diperhatikan.

Tentang tanggung jawab,

Kalau ngobrolin pola asuh, pasti langsung ke ibu. Ya karena ibu adalah yang memegang peran penting dalam pengasuhan anak. Padahal ayah juga memiliki peran penting loh dalam pengasuhan. Orang tua, ayah dan ibu itu harus memiliki tipe pengasuhan yang sama supaya tidak bikin anak bingung. Jangan memberikan tanggung jawab pengasuhan pada pihak ketiga, termasuk pada kakek neneknya, karena yang berhak atas pengasuhan anak adalah orang tuanya. Peranan orang tua utuh yang sehat akan membuat anak terhindar dari dampak buruk pergaulan.

Kedekatan,

Bukan hanya raga yang dekat namun juga jiwanya. Antara anak dan orang tua harus ada bonding atau kedekatan jiwa yang kuat, salah satunya dengan sering memeluk anakadalah salah satu pendekatan emosional yang bisa membuat anak tenang.

Tujuan pengasuhan,

Tujuan pengasuhan harus jelas arahnya. Sejak anak lahir ya harus dirumuskan nih gimana kesepakatan sama suami pada pola asuh anak, apa saja yang akan diterapkan pada pola asuh anak dan cari tau bagaimana cara pendekatannya. Jadi jika sudah dirumuskan maka akan terarah pula tujuannya.

Kuatkan fondasi agama,

Wajib hukumnya orang tua mengajarkan anak -- anak tentang agama, pendidikan agama wajib sekali ditanamkan sejak dini. Mengajarkan anak agama bukan semata -- mata belajar mengaji namun belajar mengkaji diri juga. Jadi jangan biarkan anak kosong agamanya. Jika fondasi agamanya kuat, insya allah anak generasi millennial akan tetap santun.

Bicara yang baik,

Orang tua ya harus bicara yang baikdan bicara baik -- baik sama anak, gak boleh bohong dan wajib membaca bahasa tubuh anak juga. Iya menjadi ibu mah harus bisa membaca bahasa tubuh anak dan mendengarkan perasaan anak juga. Jangan menyalahkan, jangan membandingkan, jangan memberikan label atau cap, karena hanya akan membuat anak tidak ada harganya saja. Komunikasi dua arah dengan anak dengan baik -- baik setiap mengambil keputusan atau hanya sekedar ngobrol dengan anak.

Masa pubertas,

Anak memasuki masa pubertas, otomatis orang tua harus memberitau anak tentang sex, hmmm masih tabu ya kalau dibicarakan dengan anak, tapi ini penting loh mengenalkan sex education pada anak ya tentu saja dengan bahasa yang bisa dimengerti anak. Apalagi jika anak sudah mulai menstruasi wajib banget memperkenalkan pemahaman seks pada anak agar anak tau dan paham juga.

Era digital, era millennial tentu saja anak mau tidak mau harus mengikuti. Untuk penggunaan gadget pada anak ada batasan waktunya jadi anak tidak seenaknya menggunakan gadget, anak pun memiliki tanggung jawab. Untuk akses internet pun sebaiknya dipantau dan dibatasi agar anak tidak melihat situs yang tidak seharusnya dilihat. Era millennial ini meski gadget dan teknologi semakin mencuat namun jangan sampai anak -- anak menjadi budak gadget.

Obrolan santai sepulang sekolah bisa menjadi alternative loh untuk kita para orang tua. Atau misalnya masak bareng dan renang bareng. Hang out bareng juga seru. Atau nonton film bareng, kebetulan 9 November nanti bakalan ada film keren besutan mbak Upi Avianto, yang mana film sebelumnya sudah berhasil menghiasi bioskop Indonesia, seperti 30 hari Mencari cinta, realita cinta & rock n roll, dll  wajib ditonton nih oleh anak remaja dan orang tua. Filmnya menceritakan kehidupan anak millennial.
Film My GENERATIONini menceritakan tentang kehidupan anak muda masa kini yang kompleks dibandingkan generasi sebelumnya, ya generasi millennial ini yang sedang kita bahas, jadi cocok banget kan untuk ditonton. Apalagi untuk para orang tua yang memiliki anak remaja.

Dengan nonton film MY GENERATION ini, sebagai orang tua kita bakalan diajak memandang anak itu sebagai subjek bukan objek yang selalu dijejali berbagai dogma, yang kita sendiri ga bisa menjadi role model yang baik untuk anak.

Gak sabar pengen cepet tayang nih filmnya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun