Mohon tunggu...
Ibnul Fadani
Ibnul Fadani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis | Pembaca | Atlet

Menulis adalah cara terbaik untuk berbicara tanpa diganggu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keajaiban Jurnaling: Membuka Pintu Kretifitas dan Pertumbuhan Pribadi

3 Juni 2023   14:17 Diperbarui: 3 Juni 2023   14:18 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


1. Refleksi Diri: Melalui jurnaling, kita dapat merefleksikan kehidupan kita secara jujur. Ini membantu kita mengenali pola pikir dan perilaku yang mungkin perlu diperbaiki.


2. Mengelola Stres: Menulis tentang perasaan yang kompleks dan stresor sehari-hari dapat membantu kita mengurangi tingkat stres dan mencari solusi yang lebih baik.


3. Kreativitas: Jurnaling juga merupakan sarana ekspresi kreatif. Melalui tulisan, gambar, atau kombinasi keduanya, kita dapat mengeluarkan imajinasi kita dan menemukan sisi kreatif yang mungkin tersembunyi.


4. Pemecahan Masalah: Jurnaling memberikan kesempatan untuk memecahkan masalah dengan lebih baik. Menulis secara terstruktur membantu kita memperjelas masalah dan menemukan alternatif solusi.


5. Pertumbuhan Pribadi: Dengan menjaga jurnal secara konsisten, kita dapat melacak perjalanan pertumbuhan pribadi kita seiring waktu. Ini memberikan wawasan yang berharga dan memotivasi kita untuk terus berkembang.

Penutup:


Jurnaling adalah alat yang kuat untuk pertumbuhan pribadi dan kreativitas. Dengan menyediakan waktu dan ruang untuk merenung dan mengeksplorasi diri, kita dapat menemukan kekuatan baru, memahami diri kita sendiri dengan lebih baik, dan mencapai potensi penuh kita. Jadi, mari mulai jurnaling dan merangkul keajaiban yang tersembunyi di dalam diri kita.

Daftar Pustaka:
1. Baikie, K. A., & Wilhelm, K. (2005). Emotional and physical health benefits of expressive writing. Advances in Psychiatric Treatment, 11(5), 338-346.
2. Pennebaker, J. W., & Beall, S. K. (1986). Confronting a traumatic event: Toward an understanding of inhibition and disease. Journal of Abnormal Psychology, 95(3), 274-281.
3. Spera, S. P., Buhrfeind, E. D., & Pennebaker, J. W. (1994). Expressive writing and coping with job loss. Academy of Management Journal, 37(3), 722-733.
4. Ullrich, P. M., & Lutgendorf, S. K. (2002). Journaling about stressful events: Effects of cognitive processing and emotional expression. Annals of Behavioral Medicine, 24(3), 244-250.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun