Kesimpulan (sekitar 100 kata):
Filosofis absurdisme menantang kita untuk menggali makna dalam kehidupan yang absurd dan tanpa tujuan yang jelas. Meskipun kita dihadapkan pada paradoks antara keinginan akan makna dan ketiadaan makna, absurdisme mengajarkan kita untuk menghadapi keadaan tersebut dengan martabat, kebebasan, dan keberanian. Dalam mengadopsi pemberontakan absurd dan menciptakan makna melalui tindakan kita, kita dapat menemukan kebahagiaan dan kebebasan di tengah keadaan absurditas. Melalui filsafat ini, kita dapat mendapatkan wawasan baru tentang arti sejati dari kehidupan manusia.
Berikut ini adalah beberapa referensi yang dapat Anda gunakan untuk mengembangkan artikel tentang filosofis absurdisme:
1. Camus, Albert. "The Myth of Sisyphus and Other Essays." Vintage, 1991.
  - Buku ini merupakan karya utama Albert Camus dalam mengembangkan konsep absurdisme. Camus menjelaskan secara mendalam pemikirannya tentang kehidupan absurd dan pemberontakan melalui esai-esai yang terdapat dalam buku ini.
2. Nagel, Thomas. "The Absurd." Journal of Philosophy, vol. 68, no. 20, 1971, pp. 716-727.
  - Artikel ini ditulis oleh Thomas Nagel, seorang filsuf terkenal, yang membahas konsep absurditas dalam konteks filosofis. Artikel ini menyajikan argumen dan pemikiran yang dapat melengkapi pemahaman tentang absurdisme.
3. Kierkegaard, Sren. "The Sickness Unto Death." Penguin Classics, 1989.
  - Karya Sren Kierkegaard ini mengeksplorasi tema-tema eksistensial dan keputusasaan manusia dalam menghadapi kehidupan absurd. Buku ini memberikan sudut pandang tambahan tentang eksistensialisme dan absurdisme.
4. Solomon, Robert C. "Existentialism." Oxford University Press, 2005.
  - Buku ini menyajikan pendekatan yang lebih luas terhadap filosofi eksistensial, yang mencakup absurdisme. Penulis membahas konsep-konsep utama dalam absurdisme serta perbedaan dan persamaannya dengan aliran eksistensialisme lainnya.
5. Schuster, Joshua. "The Ecology of Absurdism: Environmental Ethics and the Absurd." Environmental Values, vol. 29, no. 3, 2020, pp. 331-347.
  - Artikel ini mengeksplorasi keterkaitan antara absurdisme dengan etika lingkungan. Penulis membahas bagaimana absurdisme dapat mempengaruhi pandangan kita tentang hubungan manusia dengan alam dan implikasinya terhadap etika lingkungan.
Pastikan untuk mengutip dan merujuk dengan benar semua sumber yang Anda gunakan dalam artikel Anda. Selain itu, jangan ragu untuk mencari sumber tambahan yang relevan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang filosofis absurdisme.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H