Mohon tunggu...
Ibnul Fadani
Ibnul Fadani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis | Pembaca | Atlet

Menulis adalah cara terbaik untuk berbicara tanpa diganggu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Sosok Soekarno: Proklamator Indonesia

16 Februari 2023   21:51 Diperbarui: 16 Februari 2023   21:56 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Soekarno, seorang tokoh besar Indonesia, dikenal sebagai Bapak Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Ia adalah sosok yang karismatik dan gigih dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Kisah inspiratif Soekarno dalam memperjuangkan bangsa dapat dilihat dari beberapa kejadian penting dalam sejarah Indonesia. Dalam artikel ini, akan diuraikan tentang kisah inspiratif Soekarno dalam memperjuangkan.

Soekarno lahir pada tanggal 6 Juni 1901 di Surabaya. Ia tumbuh dalam keluarga yang berada dan belajar di sekolah-sekolah Belanda, sehingga Soekarno memiliki kemampuan berbahasa Belanda yang baik. Ia mengikuti pendidikan di sekolah dasar Hollandsch Inlandsche School (HIS) di Mojokerto, lalu melanjutkan ke sekolah menengah pertama di Surabaya. Setelah itu, Soekarno melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah atas di Bandung dan kemudian ke THS (Technische Hoogeschool) di Bandung.

Di usia remaja, Soekarno mulai tertarik pada dunia politik. Ia bergabung dengan organisasi Budi Utomo pada tahun 1920 dan kemudian bergabung dengan organisasi Sarekat Islam. Soekarno juga terlibat dalam Partai Nasional Indonesia yang didirikan pada tahun 1927. Ia terpilih sebagai Ketua Umum partai ini pada tahun 1928.

Pada tahun 1926, Soekarno menyampaikan pidato berjudul "Indonesia Menggugat" di hadapan para pemuda di Surabaya. Pidato ini memaparkan kekecewaan Soekarno terhadap kebijakan pemerintah kolonial Belanda yang tidak menghargai hak-hak rakyat Indonesia. Pidato tersebut dianggap sebagai tonggak awal pergerakan nasional Indonesia yang diwujudkan dalam bentuk organisasi Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Partai Nasional Indonesia.

Seiring berjalannya waktu, perjuangan Soekarno semakin gencar. Ia terus mengajak rakyat Indonesia untuk bersatu dan memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Namun, Soekarno seringkali dihadapkan pada tantangan dan rintangan yang sulit. Salah satu peristiwa yang sangat bersejarah dalam perjuangan Soekarno adalah saat terjadinya peristiwa 10 November 1945.

Pada 10 November 1945, di Yogyakarta, terjadi serangan yang dilakukan oleh pasukan Belanda yang saat itu di bawah pimpinan Letnan Jenderal Simon Spoor. Pasukan Belanda menyerang rumah Soekarno yang berada di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Serangan ini dilakukan dalam rangka untuk menangkap Soekarno dan para pemimpin nasional lainnya.

Namun, Soekarno berhasil meloloskan diri dan berhasil bersembunyi. Ia kemudian melarikan diri ke Yogyakarta dan berjuang dari sana. Peristiwa 10 November 1945 menjadi salah satu momen paling dramatis dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pasukan Belanda menyerang secara membabi buta, menembakkan senjata api dan merusak rumah-rumah di Jakarta. Meskipun begitu, Soekarno tidak menyerah. Ia terus memimpin perjuangan kemerdekaan dari Yogyakarta dan mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk terus berjuang.

Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Proklamasi tersebut menandai awal dari perjuangan panjang Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya dari kolonialisme Belanda dan juga menginspirasi negara-negara lain untuk memperjuangkan kemerdekaan mereka sendiri.

Meskipun kemerdekaan Indonesia telah diproklamasikan, perjuangan masih jauh dari selesai. Pada tahun 1947, pasukan Belanda kembali menyerang Indonesia dan melancarkan Agresi Militer I. Soekarno dan para pemimpin nasional lainnya harus memimpin perjuangan yang sengit untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Meskipun mereka kurang persenjataan dan pasukan yang cukup, mereka tetap terus berjuang.

Perjuangan yang gigih dan tidak kenal menyerah dari Soekarno dan para pejuang kemerdekaan lainnya akhirnya membuahkan hasil. Pada tahun 1949, Belanda akhirnya mengakui kemerdekaan Indonesia setelah melalui beberapa negosiasi dan mediasi dari negara-negara lain.

Setelah Indonesia merdeka, Soekarno ditunjuk sebagai Presiden pertama Indonesia. Ia terus memimpin Indonesia untuk mencapai kemandirian dan kemakmuran yang lebih besar. Salah satu kebijakan pemerintahan Soekarno yang terkenal adalah Konfrontasi, di mana Indonesia menolak untuk menjalin hubungan baik dengan negara-negara Barat yang dianggap mendukung kolonialisme dan imperialisme. Meskipun kontroversial, kebijakan ini menunjukkan keberanian Soekarno dalam memperjuangkan kepentingan bangsa Indonesia.

Namun, pada tahun 1965, Indonesia mengalami pergolakan politik yang cukup besar. Soekarno dijatuhkan dari kekuasaan dan digantikan oleh Jenderal Soeharto. Soekarno diasingkan ke Bogor dan dijaga ketat oleh militer. Meskipun begitu, Soekarno tetap mempertahankan kepercayaannya pada cita-cita kemerdekaan Indonesia dan tidak menyerah dalam perjuangannya.

Soekarno meninggal dunia pada tanggal 21 Juni 1970. Namun, warisan perjuangannya tetap hidup dan terus diingat oleh rakyat Indonesia. Ia dikenang sebagai seorang tokoh besar yang memiliki visi dan misi yang jauh ke depan untuk bangsa Indonesia. Ia memimpin perjuangan Indonesia dari penjajahan menuju kemerdekaan dan kemakmuran yang lebih besar.

Kisah inspiratif Soekarno dalam memperjuangkanbangsa Indonesia tidak hanya terbatas pada perjuangan fisik dan politik semata, tetapi juga dalam memajukan sektor ekonomi dan sosial. Salah satu program penting yang dilakukan oleh pemerintahannya adalah Pembangunan Nasional Berkelanjutan. Program ini bertujuan untuk membangun ekonomi dan masyarakat Indonesia secara mandiri dan berkelanjutan.

Selain itu, Soekarno juga mempromosikan gagasan kepribadian Indonesia yang mandiri dan tidak terpengaruh oleh kebudayaan Barat. Gagasan ini dikenal sebagai "Indonesia sebagai negara yang merdeka dalam segala hal". Ia mengusulkan pembentukan Masyarakat Ekonomi Asia Tenggara (ASEAN) sebagai sarana untuk memperkuat kerja sama antara negara-negara Asia Tenggara dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

Soekarno juga dikenal sebagai seorang orator yang handal dan dapat memotivasi orang untuk berjuang untuk tujuan yang lebih besar. Ia sering memberikan pidato inspiratif yang dapat memotivasi rakyat Indonesia untuk terus berjuang dan tidak menyerah dalam menghadapi tantangan apapun. Salah satu pidatonya yang terkenal adalah pidato "Trisakti" pada tahun 1961, di mana ia mengajak rakyat Indonesia untuk bersatu dalam tiga aspek kehidupan yaitu politik, ekonomi, dan sosial-budaya.

Kesimpulan

Soekarno merupakan sosok yang luar biasa dalam sejarah Indonesia. Ia memimpin perjuangan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan dan menginspirasi rakyat Indonesia untuk terus berjuang. Soekarno juga menunjukkan keberanian dan keteguhan hatinya dalam memperjuangkan kepentingan bangsa Indonesia, baik melalui perjuangan fisik, politik, maupun ekonomi dan sosial.

Meskipun Soekarno telah meninggal dunia, warisan perjuangannya tetap hidup dan terus diingat oleh rakyat Indonesia. Ia dikenang sebagai tokoh besar yang memiliki visi dan misi yang jauh ke depan untuk bangsa Indonesia. Semangat dan inspirasi yang diberikan oleh Soekarno tetap menjadi sumber motivasi bagi rakyat Indonesia untuk terus berjuang dan memperjuangkan kemerdekaan dan kemakmuran yang lebih besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun