Namun, Nabi Muhammad tidak membalas kebencian dengan kebencian. Sebaliknya, ia selalu mencoba memenangkan hati orang-orang kafir dengan cara yang baik dan lembut. Ia berbicara kepada mereka dengan sopan dan penuh kasih sayang, dan selalu mencari jalan damai untuk menyelesaikan konflik.
Contohnya, saat Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, ia mengadakan perjanjian dengan penduduk kafir di daerah tersebut. Perjanjian ini dikenal dengan nama Piagam Madinah, dan memuat prinsip-prinsip toleransi, keadilan, dan kesetaraan antara umat Islam dan non-Muslim di wilayah tersebut.
Ketika pasukan kafir menyerang Madinah, Nabi Muhammad tidak mengambil sikap agresif. Sebaliknya, ia memilih jalan perdamaian dengan menawarkan perjanjian damai. Perjanjian itu memungkinkan pasukan kafir untuk meninggalkan Madinah dengan selamat dan memberikan perlindungan bagi warga yang masih tinggal di sana.
Nabi Muhammad juga mengajarkan pentingnya memperlakukan semua orang dengan penuh kasih sayang dan keadilan, tanpa memandang agama atau latar belakang budaya. Ia menunjukkan sikap ramah dan toleransi kepada orang kafir yang bertemu dengannya, bahkan memberikan bantuan dan nasihat kepada mereka.
Dengan cara-cara yang lembut dan kasih sayang, Nabi Muhammad berhasil memenangkan hati banyak orang kafir dan mengubah pandangan mereka tentang Islam. Cara Nabi Muhammad menghadapi orang kafir menunjukkan pentingnya memperlakukan semua orang dengan penuh kasih sayang dan keadilan, tanpa memandang perbedaan apapun. Kisah hidup Nabi Muhammad mengajarkan kita untuk senantiasa berlaku sopan dan ramah terhadap semua orang, bahkan orang yang berbeda agama atau latar belakang budaya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI