Mohon tunggu...
Ibnul Fadani
Ibnul Fadani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis | Pembaca | Atlet

Menulis adalah cara terbaik untuk berbicara tanpa diganggu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

FOMO Penyebab Kamu Stres, Dengki dan Merasa Tak Berguna

6 Februari 2023   07:00 Diperbarui: 6 Februari 2023   13:45 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak perlu repot-repot menyamakan diri dengan orang lain. 

Kau diciptakan untuk menjadi unik. 

Sudah terlalu banyak orang yang sama

 seperti kebanyakan orang (Fiersa Bersari).

 

Ketika semakin larut dalam social media, semakin terbenam  semakin dalam, banyak yang dilihat, mulai dari postingan kesuksesan, liburan ke tempat baru, dan foto bersama yang melebarkan senyuman nya. Sampai akhirnya timbul lah rasa iri hati, cemas dan merasa di abaikan. Fenomena inilah yang dinamakan dengan FOMO.

Karena perasaan yang tidak nyaman ini , mereka yang FOMO menghabiskan waktu lebih lama demi mendapatkan perasaan bahwa dia sedang bergabung.

FOMO atau Fear of Missing Out adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan rasa takut atau khawatir kehilangan sesuatu yang penting atau menyenangkan yang sedang terjadi tanpa kita ambil bagian. Rasa ini sering terjadi akibat efek dari sosial media dan perbandingan hidup kita dengan hidup orang lain.

Ada beberapa Sebab FOMO yang  terjadi karena faktor-faktor  seperti:

  1. Perbandingan hidup

Orang Yang mengaami FOMO mereka takut ketinggalan berita yang terjadi, bahkan dengan banyaknya berita yang kita terima itu juga akan berpengaruh pada mental. Sehingga mereka membanding bandingkan hidup mereka dengan yang lain. Karena itu, Melihat hidup orang lain yang terlihat lebih baik dan bahagia dari pada kita membuat kita merasa kurang dan menimbulkan rasa iri.

  1. Sosial media

Media sosial membuat kita melihat acara-acara, kegiatan, dan pengalaman hidup orang lain yang terlihat menyenangkan dan menimbulkan rasa ketinggalan.Dulu, kita sangat minim dengan teknologi , sehingga kita hanya fokus pada kehidupan nyata. Tapi dunia sekarang malah sebaliknya, dimana kehidupan banyak orang, mereka menghabiskan waktu di social media.

Menurut laporan, rata-rata orang Indonesia menghabiskan tiga jam 14 menit sehari untuk mengakses media sosial (kompas.com 23/02/2021). Pengguna internet rata-rata di China kini menghabiskan 139 menit per hari untuk bermain media sosial (BBC.com 09/09/2019). 

Menurut tribun Pontianak (14/10/2021) waktu yang habis ditembakkan pengguna WhatsApp di Indonesia yaitu sekitar 30,8 jam per bulan.Survei oleh Global Web Index juga menunjukkan bahwa kebanyakan orang zaman sekarang memang tak bisa bertahan sehari saja tanpa mengakses akun media sosialnya.

  1. Konsep kehilangan

Rasa takut kehilangan kesempatan atau kesempatan yang hanya datang sekali. Sehingga mereka itu berlomba lomba untuk hal yang tidak ada didepan matanya, dan yang tidak bisa dikendalikannya. Jika ada notif,langsung mereka lihat, jika ada berita , mereka langsung cemas, tanpa memikirkan apa kah berita itu benar atau apakah berita itu bermanfaat baginya.

Dalam ksus ini, kita dapat menghilangkan penyakit ini dengan beberapa cara:

            1.Fokus pada diri sendiri:

Jangan terlalu terpaku pada apa yang sedang terjadi pada orang lain. Fokuslah pada hal-hal yang sedang kita kerjakan dan raihlah kebahagiaan dalam hal tersebut. Manfaatkanlah waktumu untuk kematangan diri dan kesehatan fisikmaupun mental, yakinlah tidak semua yang terjadi diluar sana itu penting untuk kamu ketahui.

           2.Kurangi waktu di media sosial

Batasi waktu yang kita habiskan di media sosial dan fokuslah pada hal-hal yang lebih penting dalam hidup kita. Hal halpenting itu ialah : menelpon orangtua dan keluarga, olahraga, menulis , membaca buku, Ibadah , meditasi, dan hal yang membawa manfaat untuk orang lain juga.

Namun cara ini harus dilakukan secara bertahap, contohnya kamu bisa mengurangi 30menit per hari untuk tidak bermain social media, atau kamu juga bisa meluangkan waktu sepekan dalam sebulan untuk tidak mengakses social media itu.

          3. Hargai pengalaman kita sendiri

Jangan membandingkan pengalaman kita dengan pengalaman orang lain. Setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda dan unik. Kamu itu diciptakan unik, berbeda dengan orang lain adaah hal wajar, jangan dibandingkan orang yang sudah lama berjuang dengan orang yang baru mulai kemarin. 

Contohnya , kamu membandingkan diri dengan orang yang bagus badannya, yang kamu lihat hanyalah hasil,tapi dibalik itu semua,ada perjuangan yang panjang yang tidak terlihat oleh kita.

          4. Bersyukur atas apa yang ada

Bersyukur itu dengan cara mengevaluasi apa yang telah kamu capai hari ini, dan apa yang belum kamu lakukan. Perubahan besar terjadi dari perubahan kecil yang dilakukan secara terus menerus. Contohnya: menulis 10 menit perhari, itu adalah perubahan yang bagus,jika dibandingkan dengan kemaren ,kamu tidak melakukan apa apa.

Kesimpulannya, carilah aktifitas yang nyata, kurangi main social media dan jangan bandingkan diri dengan orang lain. Dengan melakukan hal-hal tersebut, kita dapat membantu mengatasi perasaan FOMO dan menikmati hidup kita dengan lebih baik.

Dengan demikian saya mengucapkan terima kasih kepada pembaca yang sudah sampai pada kalimat ini. Jika saya keliru,mohon di benarkan, jika suka silahkan di like, dan jika kurang berkenan, saya membuka ruang untuk mengomentarinya.

Sumber:      kompas.com.

Youtube GreatMind.

bbc.com

tribunnews.com

hellosehat.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun