"..Pak sutrisno ini ada-ada saja. Wong Saya nanya serius loh pak, bapak malah becanda.. " timpal Saya.
"..Kamu tanya detail banget, ada inilah itulah gajilah.. udah kayak wartawan saja.."Â kata pak sutris sambil tertawa..
Saya diam sejenak, namun dalam hati ini ada kepuasan tersendiri ketika informasi atau unek-unek ini terlampiaskan. Pasalnya telah dapat informasi tentang Gaji serta upah yang konon kata orang sedang viral diberitakan. Saya pun tersenyum ketika pak sutris tertawa lebar. Pak Sutris Sudah Lima Tahun Bekerja di PPSU daerah Kampung mangga Jakarata Utara.Â
Saya kenal betul dengan orang-orang PPSU Kampung Mangga, sebab awal PPSU buka pendaftaran termasuk Saya yang ikut dalam pendaftaran tersebut namun Saya tidak lolos alias gagal dikarenakan harus domisili dan ber-KTP asli DKI Jakarta.
"Banjir mah banjir aja, tidak ada kaitanya dengan kebersihan. Mau bersih kek, mau kotor kek kalo sudah waktunya banjir ya banjir tidak dapat dihindari. Sekarang begini andaikata daerah ini bersih dan semua saluran air lancar tidak ada lumpur dan sampah, lalu di wilayah lain kotor. Apakah daerah yang bersih ini akan terbebas dari banjir..? Kan gitu, faktanya di Monas saja yang kemaren kena banjir itu kan daerah bersih. Kenapa bisa banjir..? Nah itu.."Â pak Sutris balik bertanya pada Saya, yang Langsung Saya jawab, "Iya pak Betul..!"Â
Kembali Saya bertanya: "Dulu era Pak Ahok tidak seperti ini, bahkan sebelum jalanan utama kampung mangga ini direnovasi ditinggiin seperti sekarang ini juga tidak banjir. Itu kenapa pak tris..?"
"..Gubernurnya siapa dulu dong? Jangan disamakan gubernur dulu dengan sekarang. Jelas beda lah, orang yang ahli dalam tata kota dengan yang ahli kata-kata. Kalau sekarang mah nggak bisa kerja hanya bisa ngabisin duit doang, berapa aja anggaran-anggaran yang dihabiskan. Mulai dari Formula E, Lem Aibon, Pohon Mahoni Monas, dan lain-lain. Tapi mana hasilnya..? Ga bener ini mah bukan gubernur.."Â Timpalnya.
Sementara itu rombongan dari Petugas SSDA (Sudin Sumber Dayan Air) Jakarta Utara, yang juga sesama petugas kebersihan dari kecamatan Koja, mereka adalah para pekerja khusus yang telah terlebih dahulu dibina melalui penyuluhan-penyuluhan pada awal mereka mendaftar sebagai Karyawan SSDA sebelum akhirnya diterima sebagai petugas tetap dalam hal Kebersihan.Â
Sehingga harapan Sudin Jakarta Utara ini setiap anggota dari petugas tersebut telah siap benar-benar mental baja untuk terjun kelapangan baik didalam maupun di luar daerah.
Ketika Saya menanyakan pada pak sutrisno tentang SSDA bahkan dulu kata Pak Sutris, dirinya malah ingin mendaftar sebagai petugas SSDA namun belum rejeki dan keburu tutup pendaftarannya akhirnya masuk ke PPSU.
"Kalau petugas berkaos panjang berwarna biru itu, apakah sama Gajinnya pak..?" Kata Saya.