Mohon tunggu...
Sally Fauzi
Sally Fauzi Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Istri - ibu - suka masak - senang baca - suka nonton

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Ayo Ganti Pakai Formula

25 April 2015   21:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:41 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Seberapa sering sih kalian ganti sikat gigi? Apa indikatornya sikat gigi yang ada harus diganti?Tahu tidak seberapa seringnya kita mengganti sikat gigi akan membuat bakteri enggan berlama – lama di sikat gigi dan mulut kita.Berdasarkan data Nielsen tahun 2014, rata-rata orang Indonesia mengganti sikat gigi yang dipakainya satu kali dalam sepuluh bulan. Wat?nunggu sikat giginya mekar dulu donk ya hihihihi…

Bakteri sangat mudah dan cepat berkembang biak terutama pada sikat gigi karena kondisinya yang lembab, tidak terawat dan sikat terlalu lama digunakan. Bakteri juga mudah berpindah tempat dari rongga mulut atau bahkan dari toilet melalui sikat gigi, serem ya ngebayangin bakteri yang ada di toilet eh ada juga di mulut kita.. Oleh karena itu ADA (American Dental Association) menganjurkan agar sikat gigi digunakan kurang dari tiga bulan. Menurut Prof. Dr. drg. Melanie S. Djamil, MBiomed FICD Lab BioCORE dari Fakultas Universitas Indonesia pada acara launcing Kampanye Edukasi “Ayo Ganti Pakai Formula” Selasa 14 Aprillalu , masih kurangnya pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai periode atau masa pemakaian sikat gigi. Bahkan faktanya masih banyak masyrakat Indonesia yang lebih memilih pasta dan sikat gigi berdasarkan kebiasaan yang telah dilakukan oleh keluarganya. Iya sih, seperti saya di rumah. Jaman belum menikah, saya pasrah saja dibelikan sikat dan pasta gigi oleh nenek. Mau merk apapun, karena sudah tersedia ya mau tidak mau dipakai. Namun ketika menikah, suami keberatanjika saya menggunakan sikat x dan pasta y karena membuat mulutnya luka dan gusinya sakit karena bulu sikat yang kasar. Beruntung saya bertemu dengan sikat dan pasta gigi Formula yang menggagas Kampanye edukasi “Ayo Ganti Pakai Formula” . Kampanye edukasi ini digagas oleh Formula Oral Care bertujuan agar masyarakat Indonesia memiliki gigi dan mulut yang lebih sehat dengan cara (1) Mengganti sikat gigi secara rutin tiga bulan sekali dan(2)menggunakan pasta gigi yang melindungi gigi dari asam penyebab keropos, ujar Yuna Eka Kristina, Head of Corporate Marketing Communication OT Group.

[caption id="attachment_412674" align="aligncenter" width="300" caption="Eggsperimen Formula"]

1429970771331691468
1429970771331691468
[/caption]

[caption id="attachment_412675" align="aligncenter" width="300" caption="Para Narasumber di acara Formula"]

14299708441106893222
14299708441106893222
[/caption]

Dalam pemilihan sikat gigi kita juga harus memperhatikanbentuk sikat gigi yang sesuai dengan kontur gigi dan mulut kita, memiliki bulu sikat yang lembut sehingga tidak melukai gusi, ujung sikat yang mengecil sehingga dapat menjangkau bagian belakang mulut kita serta gagang yang mantap digenggam. Demikian juga halnya dengan pemilihan pasta gigi. Pilihlah pasta gigi yang dapat melindungi gigi dari asam penyebab keropos. Seperti kita tahu, sisa makanan yang ada di dalam mulut akan berubah menjadi asam dan jika terpapar secara terus menerus, maka kalsium gigi akan mengeropos dan mengakibatkan gigi cepat rusak. Nah beruntung deh bertemu dengan pasta gigi Formula Strong Proctector yang mengandung System Protective layer (SPL). Formula Strong Protector memiliki formulasi duo fluoride yang memberikan perlindungan dua kali lebih kuat dan SPL untuk melapisi dan melindungi email gigi dari serangan asam.

[caption id="attachment_412677" align="aligncenter" width="300" caption="ceremony Lauching Kampanye Ayo Ganti Pakai Formula"]

142997089656795753
142997089656795753
[/caption]

Jadi tunggu apalagi, AYO GANTI PAKAI FORMULA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun