Mohon tunggu...
Anik Miftah
Anik Miftah Mohon Tunggu... -

Bukan siapa-siapa, Hanya seorang perempuan sederhana penyuka traveling & pecinta fotografi.\r\nBelajar menulis di http://miftamifta.multiply.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pemandangan Biru di Kai Kuk Shue Ha

15 Januari 2011   08:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:34 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kai Kuk Shue Ha adalah sebuah kawasan pinggir laut nun jauh di pelosok New Territories. Tepatnya di daerah Fanling, Hampir 1 jam lebih perjalanan dari kawasan Diamond Hill Kowloon Hong Kong dimana saya bekerja di majikan ini.

Perjalanan kesana saya lakukan pada Ahad kemarin secara sendirian. Dari Stasiun KCR(Kowloon Canton Railway) Fanling exit C saya menggunakan minibus hijau nomor 56K jurusan Luk Keng. Kurang lebih 45 menit kemudian saya turun di terminal terakhir(bukan Luk Keng) yaitu di Kai Kuk Shue Ha. Saya disambut dengan pemandangan biru kawasan pelosok Fanling, Cuaca cerah yang mana suhu pada Ahad kemarin mencapai 10 derajat Celcius. Pemandangan hijau sekitar pinggir laut pun terpampang di depan saya. Aduhai.... Indahnya:)

12950806181296611297
12950806181296611297
1295080680765495527
1295080680765495527

Sebenarnya tujuan saya adalah Luk Keng Village terlebih dahulu, Karena pak Sopir menurunkan beberapa penumpang di Kai Kuk Shue Ha terlebih dahulu, Maka saya pun ikut beberapa penduduk lokal turun di daerah tersebut. Langsung saya berjalan mengikuti papan petunjuk yang berdiri di pinggir jalan. Kurang lebih jalan kaki 10 menit ada sebuah kedai minuman yang terdapat beberapa pengunjung utamanya para Polisi Hong Kong yang sedang menikmati semilirnya angin di Kai Kuk Shue Ha.
1295081620442510966
1295081620442510966

Beberapa langkah pandangan saya tertuju ke sebuah peta dinding yang terletak di pinggir laut. Suasana asri & hijau terlihat di kanan kiri. Semak belukar, Anjing milik penduduk setempat yang berkeliaran di jalan setapak, Dan Terlihat hanya ada 1 rumah yang terletak persis menghadap laut. Di depan rumah tersebut pun terdapat beberapa mobil yang kemungkinan kepunyaan pemilik rumah.
1295081247696163109
1295081247696163109

Saya mengikuti lagi jalan setapak yang terbuat dari paving, Sesekali membidikkan kamera ke beberapa objek & langsung mengeditnya sekalian. Beberapa menit kemudian jalan paving berganti dengan jalan setapak berupa tanah liat. Di kanan jalan berupa bukit yang menghijau yang ditumbuhi semak belukar & beberapa pohon besar. Dan Di sebelah kiri jalan setapak tersebut terlihatlah pemandangan laut & langit yang biru. Klik..Klik... Berkali kali saya membidikkan kamera ke beberapa sudut.

129508129841006677
129508129841006677

Di kejauhan terlihat gedung-gedung beton yang entah saya kurang tahu persis kawasan manakah di lereng gunung disana itu. Saya sesekali berpapasan dengan penduduk lokal Hong Kong yang mengadakan hiking dengan ransel besar terletak di punggung mereka. Saya menyapa mereka dengan senyuman saja & ajaibnya mereka membalas senyuman saya dan menanyai saya dari negara mana berasal?
1295081023896698102
1295081023896698102

Mendengar nama Indonesia saya sebutkan, Mereka mengira saya berasal dari Malaysia(huhuhu... Saya seringkali disangka dari Malaysia ketika mengunjungi beberapa derah di Hong kong ini. heh, apa saya harus pake tanda pengenal biar kalau ada yang menanyai langsung teridentik dengan negeri Indonesia ya:)). Setelah ngobrol sejenak dengan mereka saya melangkahkan kaki ke jalan setapak yang masih sama.

Ketika saya berjalan mendekati rimbunan semak belukar di pinggir laut, Saya menemukan pemandangan bekas kotoran Sapi entah Kerbau hehe... Sudah mengering pula. Ketika jalan berbelok ke kanan, Saya menemukan beberapa pasang orangtua beserta anak-anak mereka berjalan pelan dari arah Kai Kuk Shue Ha. Ternyata banyak juga orang-orang yang sudah lanjut pun ikut hiking seperti anak-anak mereka.

12950811401022317106
12950811401022317106
1295081224125004298
1295081224125004298

Setelah istirahat sebentar di pinggir laut yang beralaskan rerumputan liar sambil memandang hijaunya pegunungan di seberang sana, Saya memutuskan kembali menyusuri jalan raya yang menghubungkan arah ke Luk Keng Village. Dari Kai Kuk Shue Ha-Luk Keng Village membutuhkan perjalanan kurang lebih hampir 45 menit.

Tulisan selanjutnya nanti akan saya ceritakan tentang perjalanan saya menyusuri sisa-sisa peradaban orang-orang Hakka di pelosok desa Luk Keng. Berkenalan dengan bapak-bapak & seorang mbak2 pencinta alam, Singgah sebentar di sebuah rumah tua milik seorang nenek yang ramahnya seperti nenek-nenek di desa saya yang menggunakan bahasa Hakka & Saya Di Luk Keng kembali disangka seorang dari Malaysia lagi. Duh..... *Keterangan photo:koleksi pribadi Tulisan ini ada juga di http://miftamifta.multiply.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun