Sabar...Sabar...
Setelah mengucapkan terimakasih kepada ibu penjual tersebut, Saya pun menuju sebuah peta daerah Mui Wo yang terletak pada sebuah dinding kaca yang di seberangnya terdapat sebuah tugu selamat datang bertuliskan ''Welcome to Mui Wo''. Disitu tertera beberapa tempat alternatif yang bisa di kunjungi sekaligus.
Ada Silver Mine Bay Beach, Nam Shan Historical Trail, Hung Shing Temple, Pak Tai Temple, Silver Mine Fall, Man Mo Temple. Setelah melihat beberapa menit dan mengingat-ingat jalan menuju beberapa tempat tersebut saya kemudian jalan ke sebuah stan yang menjajakan macam-macam barang dari mulai topi, Celana pantai, Alat pancing, Minuman dsb-nya untuk meminjam sepeda kepada bapak pemilik stan tersebut.
Saya menjelaskan kepada bapak tersebut hanya menyewa selama 2 jam saja & bapak tersebut menerangkan pula bahwa sampai berapapun jam lamanya sepedanya bisa disewa & ongkosnya setelah sepeda dikembalikan saja. Duh baik banget bapak tersebut ya...
Setelah mendapatkan sebuah sepeda yang masih sangat bagus, Saya pun menuju ke jalan raya menuju Silver Mine Bay Beach. Mengayuh sepeda sendirian seperti ini rasanya bak menikmati kampung saja hehe... Sesampai di dekat pantai saya berpapasan dengan teman dari Indonesia yang bekerja di daerah tersebut. Saya kemudian bertanya bagaimana jalan alternatif menuju air terjun di ujung lembah di bukit sebelah sana itu.
Karena dari peta yang saya lihat di pinggir dermaga tadi, Perjalanan menuju kesana 30 menit jalan kaki. Asumsi saya jika jalan menuju air terjun menggunakan sepeda wah pasti akan lebih cepat. Ternyata perkiraan saya meleset jauh, Saya malah kesasar pada perkampungan di daerah Mui Wo. Wah dimanakah ini?? Kenapa malah semakin jauh saja jalannya?? Akhirnya saya berbalik arah menuju jalan yang bercabang yang terletak di perkampung pertama.
Kebanyakan rumah-rumah di Mui Wo berupa rumah susun berlantai 2 & di beberapa tempat yang saya lalui banyak terdapat pohon-pohon besar dan ladang-ladang kering milik penduduk yang menanam beragam sayuran. Banyak semak belukar yang tumbuh dengan rimbun, Bunga-bunga yang sudah layu, Pohon-pohon Pisang yang buahnya yang belum masak dan di dekatnya mengalir sungai yang membelah perkampungan yang mana di pinggirnya berlabuh puluhan kapal-kapal kecil milik nelayan setempat yang berjejer dengan rapi.
Saya melihat ada papan petunjuk di balik sebuah pohon, Waduh papan petunjuknya aja nyungsep begini pantas saja jalannya tidak ketemu-ketemu hehe.. Setelah hampir 10 menitan mengayuh sepeda yang rasanya semakin menanjak saja, Saya menemukan sebuah bangunan yaitu Man Mo Temple. Saya pun mengeluarkan kamera kembali, Klik...Klik. Beberapa menit kemudian segera saya menuju sebuah papan petunjuk lagi yang menerangkan arah jalan ke air terjun yang akan saya tuju.
Alhamdulillah, Perjalanan saya sejauh dari Diamond Hill menyebrangi beberapa pulau ternyata tak sia-sia. Dari kejauhan sudah terlihat dari pandangan saya 2 buah air terjun yang berada pada 1 tempat di balik bukit. Horrayyyy....