Garis polisi dipasang dan beberapa orang menyelam untuk mengambil kerangka yang muncul saat kemarau panjang.
Di sana, di tengah rawa ada dua jasad yang telah menjadi kerangka.
Satu kerangka lebih kecil ditemukan tak jauh dari kerangka yang dilihat pemikat burung itu.
***
Warsih tak pernah tahu tentang kedua kerangka yang ditemukan tak jauh dari gubuk dia pernah tinggal.
Pikirannya yang kian tumpul masih tak henti memikirkan mengapa Ibu hanya membawa adiknya.
Warsih kian tak habis pikir melihat orang-orang yang sekarang berbicara tentang haknya.
Ke mana orang-orang itu ketika Warsih menjeritkan lara hatinya setiap detik dulu.
Ketika di usia sembilan tahun dia harus kehilangan segala-galanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H