Mohon tunggu...
Rainy Yusuf
Rainy Yusuf Mohon Tunggu... Guru - Hobby

Mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Warsih

15 Juni 2021   07:15 Diperbarui: 15 Juni 2021   07:42 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Garis polisi dipasang dan beberapa orang menyelam untuk mengambil kerangka yang muncul saat kemarau panjang.

Di sana, di tengah rawa ada dua jasad yang telah menjadi kerangka.

Satu kerangka lebih kecil ditemukan tak jauh dari kerangka yang dilihat pemikat burung itu.

***

Warsih tak pernah tahu tentang kedua kerangka yang ditemukan tak jauh dari gubuk dia pernah tinggal.

Pikirannya yang kian tumpul masih tak henti memikirkan mengapa Ibu hanya membawa adiknya.

Warsih kian tak habis pikir melihat orang-orang yang sekarang berbicara tentang haknya.

Ke mana orang-orang itu ketika Warsih menjeritkan lara hatinya setiap detik dulu.

Ketika di usia sembilan tahun dia harus kehilangan segala-galanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun