Mohon tunggu...
Rainy Yusuf
Rainy Yusuf Mohon Tunggu... Guru - Hobby

Mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Obi

4 Juni 2021   11:55 Diperbarui: 4 Juni 2021   12:38 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Badra masih tertawa sambil mengacung-acungkan jarinya menunjuk Pak Dudung. Rahang lelaki tua itu mengeras menahan amarah.
Sementara sayup-sayup ayam jantan berkokok di kejauhan.
***
Suatu malam yang panas tujuh tahun lalu Badra menginjak sisa puntung rokok terakhir di beranda rumah gubuknya. Suara engsel pintu berkeriut ketika seorang lelaki separuh baya keluar dari dalam bilik.

Badra tak menoleh saat lelaki itu berdiri di depan pintu sambil mengancingkan celananya.

Saat lelaki itu berlalu di kegelapan malam, masih terdengar isak tangis seorang wanita dari dalam bilik.

Sejak saat itulah Wanti mengandung. Pernikahannya dengan Badra yang telah berlangsung lima tahun tak membuahkan anak. Meskipun Badra membenci sejak bayi itu hadir di rahim istrinya, dia tetap membiarkan bayi itu lahir. Mereka memberinya nama Obi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun