Mohon tunggu...
Caroline Adenan
Caroline Adenan Mohon Tunggu... wiraswasta -

Owner of Aurabatik Exclusive Batik Design | TDAmember | KPMI jkt | Mompreneur | @NonaOline | Blogger | JazzLover | Coffee Addict | catatanOline.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Senior Movie: Antara Horor, Romance dan Persahabatan

11 Januari 2016   11:26 Diperbarui: 11 Januari 2016   12:25 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sabtu sore (9/1) suasana di CGVblitz Arena lantai 8 nampak ramai antrian, ada apa ya? Saya cukup penasaran. Jadi di blitz ada 1 pojok ruangan di sebelah kiri (kalau dari pintu masuk blitz), bentuknya seperti ruangan terbuka. Saya dan suami menghampiri kesana. Ohh ternyata, itu adalah para fans dari Jannine Parawie Weigel. Ya, sabtu malam (9/1) lalu disana diadakan jumpa fans dan press confrence. As a note, interior CGVBlitz sekarang sudah berubah total menjadi interior yang menyenangkan, benar-benar seperti suasana di luar negeri loh! Excite nya jadi beda banget, kalau kita kesana jadi kayak bioskop di new york-lah pokoknya! :)
 

Saya dan suami sebelumnya sudah daftar untuk acara nobar bersama Komik Kompasiana untuk nonton bareng film SENIOR, yang pemutaran filmnya dimulai pukul 7 malam.

Nobar kali ini nampak sedikit berbeda, karena sebelum nobar diadakan press confrence terlebih dahulu dengan artis dan producernya. Pada dasarnya saya bukan orang yang suka akan horor movie. Saya hanya suka film-film action ataupun drama saja. Oleh karena itu saya ajak suami untuk ikutan daftar. Yah sukur-sukur keterima. Kalau gak terpaksa deh saya nonton sendiri :)

Sehari sebelumnya saya diconfirm oleh admin Kompasiana bahwa saya dan suami akhirnya terdaftar untuk nobar, yeay! Akhirnya.. Nah, sejak itu suami saya jadi 'kepo'in duluan deh si Jannine ini. Mulai dari nonton youtube-nya, sampai ngubek-ngubek profilenya. Ehh, jadinya suami saya yang ngebet pengen nobar and foto bareng deh, hahaa..

Sesuai dengan rundown, acara press confrence yang semula dijadwalkan pukul 4 sore, akhirnya baru dimulai pukul 4.30. Setelah semua media berkumpul. Akhirnya yang ditunggu-tunggupun keluar, yaitu Jannine dan producernya.

Jannine tampak stylish dengan balutan baju kaos warna biru (nampaknya itu kaos seragam Thai Movie ya, hihii...), dipadukan dengan overall jeans, black boots, dan black hat. Saat itu suasana arena tersebut nampak penuh dengan teriakan histeris para fansnya.


Jannine Parawie Weigel

 

Acara meet and greet berlangsung sangat komunikatif terbukti dari banyaknya pertanyaan dari para komikers seputar film Senior dan tantangannya terhadap MEA di 2016 ini. Semua komunikasi antara Jannine dan para fans nya menggunakan bahasa Thailand, dengan bantuan translator.
Jannine sempat mendapat pertanyaan, antara bermain film dan menyanyi, Jannine pilih yang mana? Dia menjawabnya, ia menyukai keduanya.

18.30 WIB

Tibalah waktunya untuk masuk ke dalam bioskop. Saya dan suami-pun sudah menukarkan voucher snack yang tlah dibagikan di awal acara. Ohya, sebelum saya lupa, sekarang di dalam CGVBlitz ada Toko Roti Tous Le Jours, jadi snack yang diberikan untuk para audience juga berupa 1 paket minum dengan Roti TLJ. Kayaknya cuma di Blitz GI aja ya yang seperti itu :)

Oke, karena saya sholat dan makan malam terlebih dahulu, akhirnya saya tela untuk masuk ke dalam ruangan bioskop. Saat kami masuk, jannine sudah perform menyanyi di depan para pengunjung. Lagu yang dibawakan pastinya adalah soundtrack dari film Senior. Wah, pastinya exclusive banget


Jannine Perform di depan audience


19.05 WIB

Setelah janine perform, filmpun segera dimulai. Awal scene film ini yaitu dengan munculnya seorang gadis yang bergaun panjang putih yang sedang berjalan di sebuah lorong sekolah asrama perawat. Tiba-tiba ia mendengar sesuatu di balik pintu. Saat itu suasana di asrama itu adalah gelap, dengan lampu temaram di malam hari. Akhirnya karena penasaran si gadis itu mendekati arah suara itu. Saat ia menaiki tangga, sebelum sampai ke pintu tersebut, di sebelah kanan dari balik tembok ia mendengar suara sesuatu. Seperti orang seakan-akan sedang menggaruk-garuk tembok. Karena penasaran ia mendekati tembok itu dan coba mendekatkan kupingnya. Tiba-tiba kakinya tidak bisa digerakkan karena seperti kakinya sedang dipegang oleh mahluk halus yang dari balik tembok itu.

Si gadis itu menjerit sekencang-kencangnya. AKKKKK... Saya jadi ikutan menjerit! :)

Scene berpindah kepada situasi kamar di perawat di malam hari. Yaitu Mon (Jannine Weigel) sering sekali dicap dianggap orang aneh oleh teman-teman sekamarnya. Karena ia suka sekali berbicara sendiri, seakan-akan berbicara kepada mahluk halus. Seperti kejadian pada saat di kantin sekolahnya, saat ia ingin makan siang, ia terus saja diganggu oleh sang arwah yang diperankan oleh Pongsakorn Tosuwan (yang menjadi Senior), akibatnya membuat Mon gerah sehingga mengakibatkan ia teriak dan meminta kepada arwah tersebut untuk tidak mengganggunya lagi.

Sebenarnya apa sih yang diminta oleh arwah tersebut? Arwah tersebut (senior) meminta kepada Mon untuk meminta tolong kepada Mon untuk mengungkap kasus pembunuhan yang terjadi pada masa lalu di asrama tersebut.

Di saat yang bersamaan, ceritapun bergulir kepada cerita persahabatan antara Mon dan sahabatnya, Ant. Mereka menjadi sahabat karena mereka mempunyai banyak kesamaan. Ant juga sering sekali mendapat perlakuan bully dari teman-temannya. Ibaratnya karena noda setitik, rusak susu sebelanga. Ant memang mempunyai hubungan khusus dengan guru kimianya, dan 1 sekolah sudah mengetahuinya. Oleh karena itu teman-temannya sering sekali membully bahwa Ant sering sekali tidur dengan beberapa teman pria.

Tidak disangka ternyata bully-an dari teman-temannya membawa nasib buruk bagi Ant. Ia menjadi depresi sehingga bunuh diri. Tapi di saat bersamaan itu juga Mon sedang melakukan investigasi terhadap pembunuhan yang hampir setengah abad itu, sehingga pada saat kejadian Ant depresi, Mon tidak ada disampingnya.

Mengapa Mon ingin sekali membantu Senior untuk memecahkan misteri pembunuhan itu? Tidak lain karena Mon juga lama kelamaan sedikit menaruh perasaan kepada Senior. Dan Senior juga merupakan ternyata salah satu korban pembunuhan tersebut. Sebenarnya siapakah Senior itu? Apakah Mon dan Senior berhasil memecahkan misteri pembunuhan tersebut? 

Senior diperankan oleh Pongsakorn Tosuwan ini atau yang lebih dikenal dengan Bom, merupakan pendatang baru di kancah perfilman Thailand. Tapi perannya perlu diacungi jempol. Dan yang bikin saya kagum adalah ternyata gantengnya luar biasa. Saya yakin pasti ia menjadi idol para wanita Thailand :)

Film Senior karya Wisit Sasanatieng ini berhasil menjadi Official Selection - Cannes Film Festival. Yaitu merupakan film Thailand pertama yang berhasil memasuki festival film bergengsi tersebut.

Dont worry, film horor senior ini bukan film horor yang seperti film Thailand lainnya kok. Masih batas wajar. Gak nyeremin banget. Saya suka dengan ada 3 genre film yang disuguhkan, yaitu horor, drama dan persahabatan. Jadi tidak melulu soal horor :)

Senior akan tayang di jaringan bioskop CBG Blitz, Cinemaxx Theater dan Platinum Cineplex mulai tanggal 13 Januari 2015. Which is today. Dont miss it!

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun