Kasus cancel culture di Korea Selatan terbilang cukup banyak. Bentuk cancel culture yang terjadi adalah pembatalan sejumlah kontrak, penurunan jumlah penggemar, pengurangan scene bahkan penghapusan peran dalam drama/film. Skandal apapun yang mencuat akan menekan sang public figure dalam waktu hitungan menit, meskipun kebenarannya masih dipertanyakan.
Bahkan hal pribadi yang mungkin bukan masalah bagi negara lain, bisa menjadi sasaran empuk netizen Korea Selatan. Contohnya berita pernikahan Chen EXO yang kemudian diketahui bahwa calon istri telah hamil terlebih dahulu, menimbulkan protes oleh segelintir netizen yang menuntut sang penyanyi untuk meninggalkan dunia hiburan.
Daftar Artis Korea Selatan yang Mengalami Cancel Culture
Seorang idola harus menampilkan kehidupan yang sempurna, begitulah kalimat yang menggambarkan kerasnya cancel culture di Korea Selatan. Poin tersebut didasari atas banyaknya kasus bunuh diri akibat bullying, kasus pelecehan, dan kasus lain. Tak heran, fenomena cancel culture paling banyak terjadi di Korea Selatan. Berikut merupakan daftar segelintir artis Korea Selatan yang mengalami fenomena tersebut.
Pembahasan lebih lanjut mengenai daftar artis Korea Selatan yang mengalami cancel culture bisa dilihat melalui halaman berikut ini.
Kim Seon Ho, Artis Korea Selatan Pertama yang Bebas dari Biaya Penalti
Kasus yang menimpa Kim Seon Ho terbilang cukup unik. Beberapa artis sebelumnya tetap mendapat efek pemutusan kontrak kerja dan membayar denda setelah diterpa rumor palsu. Akan tetapi, hal tersebut tampaknya tidak berlaku bagi Seon Ho. Meskipun ia keluar dari 2 Days & 1 Night Season 4, beberapa brand tetap melanjutkan kerja sama dalam hitungan hari saja.
Bahkan dalam kurun waktu kurang dari sebulan, sutradara film Sad Tropical menyatakan bahwa Kim Seon Ho akan tetap bergabung dalam film tersebut. Kim Seon Ho menjadi satu-satunya artis Korea Selatan yang bebas dari bayang-bayang penalti sebesar 5 milyar won.
Kesimpulan
Cancel culture yang menimpa public figure menunjukkan bahwa akan ada konsekuensi dari setiap tindakan yang dilakukan. Perkembangan cancel culture di berbagai negara cukup berbeda-beda. Di beberapa negara, efek cancel culture semakin berat. Misalnya pemberlakuan larangan tampil di layar kaca.
Uniknya, penerapan cancel culture di Korea Selatan malah terlihat lebih melunak pada tahun 2021. Perbincangan tentang perlukah artis yang terkena rumor palsu menerima cancel culture, mulai disoroti Netizen Korea. Hal ini dianggap sebagai angin positif karena terlihat lebih memanusiakan pada idola.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H