Gampang? Nggaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkk
Banyak susahnya karena secara natural, kita tidak ingin keinginan kita tidak tercapai atau dikalahkan oleh kepentingan yang lain. Apalagi saya adalah jenis perempuan yang tidak bisa diblokir kalau udah punya keinginan. Maju terusssssssssssssss sampai dapat. Maka saya pun belajar untuk mau berbagi tentang keinginan dan cita-cita dengan pasangan.
Kalau sudah paham, maka kita bisa menaklukkan ego. Kita bisa mengelola ego kita menjadi lebih positif. Tidak emosi tapi juga tidak pesimistis. Semua tujuan hidup jadinya terlihat lebih terang dan mudah. Tidak perlu saling merasa berjasa dalam menyelesaikan masalah, tidak perlu gengsi untuk meminta maaf meski tidak salah. Dan kalau sudah ada yang minta maaf, pasangan jangan malah membesar-besarkan masalah yang sudah selesai.
Teoriku seperti itu. Paling gak hal itu manjur menguraikan perdebatan....gak langsung sih, tapi selalu ada proses. Dan dalam proses itulah yang kita bisa mendapatkan manfaat dan makna dalam pernikahan.
Dalam bahasa yang lebih singkat, menikah itu harus supeeeeeeerrrrrrrrr sabaaaaaaaaaaaaaarrrrrrr dan ikhlaaaaaaaaaaass. Insya Allah, akan diberi kebaikan bagi kita dan pasangan.
Mungkin terdengar terlalu "mentah". Belum masak dan belum mantap benar sih, maklum masih new couple.
But heyy....it's a life to love. So learn over and over again isn't that bad. heheheh
Cemungudh.......!!!