[caption id="attachment_152083" align="alignleft" width="480" caption="Atas permintaan mbak Chacha nih minta foto Jennar"][/caption] Kemarin tepat hari Ibu, (22/12),  Jennar, adik kecilku yang sangat lucu nan polos tiba2 naik ke kamar atas, tempatku duduk didepan notebookmelakukan banyak hal. Aku yang sudahmem-batinpasti ada yang mau di omongin dan benar saja, karena memang kebiasaannya setiap pulang sekolah, selalu menghampiriku untuk bercerita tentang kegiatannya di sekolah. Pertanyaannya selalu berhasil menggelitik hatiku, "Mbak, mbak uda cium mama belum ?" "Memangnya ada apa, kok mbak disuruh cium mama? Jennar udah cium mama ta ?" "Loh mbak nda tau ya, sekarang kan Hari Ibu." ceritanya padaku "Oh ya! Berarti sekarang mbak juga dicium dong, masak mama aja?" tanyaku menanggapi pertanyaannya yang polos sekali "Ndak mau  . . .wongsekarang bukan HARI MBAK," cerocosnya tanpa sadar kata2nya ,sekali lagi, menggelitikku. Sampe menjelang petang pun, Jennar masih membahasHari Ibu. Karena di sekolahnya tadi pagi , dia baru saja diajari laguKasih Ibu Kepada Beta, sampai2 liriknya pun sudah "diganti" sejak Jennar menyanyikannya pagi tadi hingga sore. Kasih ibu kepadaJennar, tak terhingga sepanjang masa . . . Hanya memberi tak harap kembali . . . Bagai sang surya menyinari dunia  . . . Aku yang mendengar sambil tertawa geli, mem-batin untuk kedua kalinya," Lha kok wes diganti to yo lagune(Lah kok sudah diganti lagunya)." Cerita berlanjut,  ketika bapak baru saja pulang dari kantor, masih baru turun dariboncengansepeda motor teman bapak, lagi2 Jennar langsung lari ke depan pagar rumah. Belum sempat  bapak membuka pagar rumah, Jennar dengan polosnya bertanya : "Bapak tau sekarang hari apa?" Bapak yang baru dateng langsung kaget, " emang hari apa?" "Hari ibu, pak" Dengan cerocosnya , terus aja Si Jennar ngomong, "Bapak kok ndak cium mama ? Sekarang kan hari Ibu?" Bapak cuma bisa senyum2 aja liat tingkah Jennar sambil membuka pagar rumah. Bapak yang sama halnya denganku, lalu berkata, "Bapak sekarang di cium dong berarti ?" Jennar langsung sewot aja sambil bilang ," hah... ndak mau, ini kan bukan HARI BAPAK," haduh . . .  haduh . . . aku yang sudah , geleng2 , entah untuk keberapa kalinya ,melihat tingkah lucu adikku yang satu ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H