Kekerasan emosional sering kali sulit dikenali karena tidak  meninggalkan bekas fisik.  Walaupun sebagian besar korbannya adalah wanita, namun sebenarnya laki-laki pun banyak yang diam-diam mengalaminya juga.Â
Berikut adalah 10 tanda bahwa Anda mungkin sedang mengalami kekerasan emosional dalam hubungan Anda, meskipun Anda mungkin tidak menyadarinya:
1. Merasa Rendah Diri
- Anda sering merasa tidak berharga atau meragukan diri sendiri karena komentar negatif dan kritik terus-menerus dari pasangan atau orang terdekat. Â Biasanya orang tersebut memberi alasan bahwa mereka melakukan hal itu atas nama cinta, karena mereka perhatian pada Anda, atau alasan agar Anda bisa menjadi orang yang lebih baik, dan sebagainya.
2. Selalu Disalahkan
- Anda sering merasa bersalah atau disalahkan atas masalah yang terjadi, bahkan ketika tidak ada hubungannya dengan Anda.
3. Kontrol Berlebihan
- Pasangan atau orang terdekat Anda mengontrol aspek-aspek penting dalam hidup Anda, seperti keuangan, pergaulan, dan keputusan pribadi.
4. Isolasi Sosial
- Anda merasa terisolasi dari teman dan keluarga karena pasangan atau orang terdekat mencoba menjauhkan Anda dari orang-orang yang mendukung Anda. Â Salah satu contohnya, orang tersebut akan menceritakan hal buruk tentang sahabat atau anggota keluarga yang kebetulan cukup akrab dengan Anda, dan berusaha untuk mempengaruhi pikiran Anda bahwa sebaiknya Anda tidak usah lagi sering berhubungan dengan sahabat/anggota keluarga tersebut.
5. Ketakutan Terhadap Reaksi
- Anda sering merasa takut untuk mengekspresikan pendapat atau perasaan Anda atau bahkan sekedar bercerita tentang hal sepele tentang kejadian sehari-hari, karena khawatir akan reaksi marah atau agresif atau reaksi negatif lainnya dari pasangan atau orang terdekat.
6. Penolakan Terhadap Perasaan Anda
- Perasaan, pikiran, atau pendapat Anda sering diabaikan atau dianggap tidak penting oleh pasangan atau orang terdekat.
7. Penggunaan Ancaman
- Pasangan atau orang terdekat sering menggunakan ancaman, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk mengontrol atau menakut-nakuti Anda agar kemauannya terwujud.
8. Manipulasi Emosional
- Anda sering merasa bingung atau ragu karena pasangan atau orang terdekat menggunakan manipulasi emosional untuk mempengaruhi cara Anda berpikir dan merasa. Â Salah satu contohnya adalah secara halus memutarbalikkan fakta sehingga suatu kejadian yang seharusnya bukan salah Anda namun akhirnya membuat Anda jadi merasa bersalah dan merasa bertanggung jawab atas keadaan tersebut.
9. Sering Membenarkan Perilaku Buruk
- Anda menemukan diri Anda sering mencari alasan atau membenarkan perilaku buruk pasangan atau orang terdekat karena Anda merasa itu adalah kesalahan Anda atau Anda layak mendapatkannya. Â
- Bila sudah terlalu lama mengalami perlakuan kekerasan emosional, Anda akan mendapatkan sedang berada dalam posisi ini, Anda akan berpikir semua perlakuan buruk itu terjadi karena Anda kurang rajin, kurang berusaha, kurang sabar, dan sebagainya, padahal sesungguhnya Anda sudah melakukan segalanya dengan segenap hati.
10. Kehilangan Identitas Diri
- Anda merasa kehilangan diri sendiri, hobi, atau minat yang dulu Anda nikmati karena Anda terlalu fokus pada kebutuhan dan keinginan pasangan atau orang terdekat. Â Bahkan Anda mengubah dari cara berpakaian, cara bberbicara, sampai cara berpikir, demi agar Anda dapat diterima oleh orang tersebut.
Kekerasan emosional bisa sulit dikenali karena tidak memiliki tanda yang jelas seperti luka fisik. Jika Anda merasakan tanda-tanda di atas dalam hubungan Anda, penting untuk mencari dukungan dan mempertimbangkan langkah-langkah untuk menjaga kesehatan emosional Anda. Â Bahkan jika Anda seorang laki-laki yang sedang mengalami hal ini, janganlah ragu untuk segera mencari dukungan dari orang yang tepat seperti misalnya tenaga konseling profesional, psikolog, atau teman/anggota keluarga dekat yang Anda yakin dapat dipercaya.
Kekerasan emosional bisa merusak kesejahteraan mental dan emosional Anda, dan tidak ada yang layak dan berhak mengalaminya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H