Mohon tunggu...
Kamil Furyadi
Kamil Furyadi Mohon Tunggu... -

Sekedar catatan untuk berbagi pemikiran, keresahan dan kebahagiaan dalam perjalanan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Koalisi Indonesia Hebat Berulang-kali Kalah ?

14 Oktober 2014   01:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:09 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MENGAPA KOALISI INDONESIA HEBAT BERULANG-KALI KALAH ?

Jika kita jujur menilai berbagai strategi dan manuver yang dilakukan Koalisi Indonesia Hebat setelah PEMILU, kita harus mengakui bahwastrategi yang mereka lakukanmasih belum bisa membendung apa yang dilakukan oleh Koalisi Merah Putih.KIH berulang kali gagal dalam mengatur hal-hal dan posisi penting. Hal ini seharusnya membuka matakita akan realitas yang tengah terjadi. Idealisme yang sejak awal dibangun untuk tidak membagi-bagi kekuasaan, ternyata menjadi bumerang yang menyakitkan.Idealisme ini ternyata tidak sejalan dengan realitas yang terjadi. Kita menginginkan percepatanpembangunan mentalitas atau sebuah revolusi mental dalam aspek pemerintahan yang bersih dan berkomitmen.Namun ternyata iklim dan infrastuktur politik kita saat ini belum bisa menerimanya.Jika kita melihat strukturPolitik di Negara-negara berkembang, kita menemukan realitas bahwa dunia politik kitamasih sarat dengan pengejaran kekuasaan dan uang.

Mungkin  opini ini akan menimbulkan pro dan kontra. Namun bagaimana pun juga Pihak KIH perlu mencermati realitas dan berbagai kekurangannyaagar dapat memperbaiki posisi nya dalam menghadapi berbagai tantangandi depan. Dengan semakin kuatnya posisi Pihak KMP di legislatif dan MPR, maka seharusnya KIH dapat berbenah dan mengantisasipasi langkah-langkah selanjutnya. Beberapa langkah yang saya anggap keliru dan menjadi handi cap dalam membangun kekuatan dan perlu diperbaiki ialah :

1.Tidak membagi-bagi Kekuasaan

Pernyataan ini sebenarnya merupakan pernyataan yang revolusioner, namun kesalahan awal PDIP sebagai sebuah partai pemenang PEMILUialah terlalu yakin pada idealisme ini.Realitas keinginan partai politik di dunia adalah kekuasaan.Karena kebijakan PDIP (Megawati), PDIP telah kehilangan berbagai peluang penting dalam membangun pemerintahan yang kuat ke depan.Sebagai Partai Pemenang Pemilu PDIP harus sadar akan besaran suara mereka yang bukan mayoritas di parlemen. Untuk bisa mengamankan program pemerintah, merekaharus memiliki kekuatan di parlemen.Untuk itu sejak awal mereka harus berusaha menarik mitra-mitra koalisi strategis agar dapat mengamankan kebijakan Pemerintahan mendatang. Tanpa dukungan Parlemen yang kuat, pemerintahan mendatang pasti akan menghadapi berbagai kesulitan dan hambatan. Hal ini sudah dapat terlihat dari UU PILKADA dan rencana revisi UU lainnya.

Memang pada akhirnya, tetap adakesepakatan untuk memberi jatah kursi di kabinet kepada partai Politik pendukung. Namun perubahan ini terlambat.Kebijakan ini telah kehilanganmomentum yang penting dalam menarik mitra-mitra koalisi strategis.Hal yang berbedaditunjukkan KMP dan Prabowo. Mereka sadar kalau mereka tidak memiliki kekuasaan di pemerintahan. Namun mereka merencanakan sejak awal untuk berbagi kekuasaan dengan mitra-mitra koalisi nya.Ketua DPR dan MPR tidak diambil oleh GERINDRA. Namun Ketua DPR diberikan ke GOLKAR dan Ketua MPR diberikan ke DEMOKRAT (PAN). Prabowo telah bertindak cerdik dengan membagi kekuasaan ke para mitra strategis nya dengan mengorbankan kursi untuk GERINDRA. Merekamemberikannya pada rekan koalisi yang kuat agar bisa tetap menjaga dan menarik mereka.

Hal yang paling penting di sini sebenarnya bukanlah soal pembagian kekuasaan di pemerintahan. Tetapi strategi yang tepat untuk memperkuat pemerintahan agar program pemerintah bisa berjalan dengan baik. Jika realitas memaksa adanya pembagian kekuasaan, maka yang terpenting, hal ini dibarengi dengan dijalankannya fungsi fit and proper test untuk menemukan kandidat menteri yang bersih dan jujur dari partai politik. Juga perencanan kerja yang detail dengan penetapan target yang jelas. Dan berjalannya fungsi pengawasan melekat di departemen.Presiden sebagai pemegang kekuasaan eksekutif dapat membangun sistem yang mampu mengawasipelaksanaan program setiap departemen agar bisa berjalan secara bersih, transparan dan profesional. Setiap menteri dari Partai Politik kalau perlu didampingi oleh Wakil Menteri dan Dirjen dari kalangan profesional yang kompeten.Bagaimana pun juga Presiden memiliki wewenang untuk memecat atau memaksa Menteri tersebut mengikuti kebijakan atau pun mengundurkan diri jika pekerjaannya tidak bisa mencapai target atau menyimpang dari garisyang ditetapkan.

2.Kurangnya Strategi dan Program yangtersusun secara Menyeluruh dan Terpadu.

Saya tidak tau jelas detail strategi dan program internal KIH dan KMP berkaitan dengan perkembangan situasi yang ada.Namun KIH harus segera mengambil pelajaran positif dari KMP. Berbagai realitas yang terjadi menunjukkan KMP memiliki tujuan dan rencana yang jelas. Mereka memiliki pertemuan rutin untuk melakukan konsolidasi strategi bersama. Pemberitaan di berbagai media menunjukkan Ketua Partai atau Sekjen Partai secara rutin melakukan pertemuan pembahasan rencana, strategi dan program bersama ke depan.Mereka telah mengatur tugasnya dengan baik. Contoh ini terlihat saat mereka merebut kursi Pimpinan MPR.Tidak mungkin rencana ini hanyaspontan dan tidak terprogram.Sebelumnya mereka sudah melakukan konsolidasidan menetapkan strategi. Mereka telahmelobi terlebih dahulu target-target personil yang akan dipengaruhi dan dapat diajak bergabung.Keyakinan akan jumlah suara inilah yangmembuat merekaberani mengesampingkan kursi PPP. Bahkan dalam waktu ke depanmereka juga sudah melakukan ancang-ancanguntuk melakukan revisi atas 122 UU yang ada. Tidak mungkinrencana seperti ini berjalan tiba-tiba. Semuapasti sudah dipelajari dan dipersiapkan terlebih dahulu. Demikian juga dengan rencana mereka selanjutnyauntuk menduduki kursi-kursi lainnya yang strategis, seperti pimpinan komisi ataupun Pimpinan Lembaga Tinggi Negara.

Sementara ini, kita melihat sepertinya KIH tidak memiliki rencana dan program keseluruhan yang jelas.Banyak strategi yang dibangun hanya berdasarkanmomentum dan terkesan tidak terencana secara jangka panjang sehingga terlambat mengantisipasi langkah-langkah lawan.Karena itulah KIH menelan pelajaran pahit dan mengalamikekalahan atas berbagaihal-hal penting sepertiUU MD3, PILKADA, perebutan kursi DPR dan MPR. Ke depan masih banyak rencana yang tengah digodok KMP dengan melakukan revisi UU lainnya ataupun merebut kursi Pimpinan Lembaga Tinggi Negara. KIH harus bisa merubah cara dan strateginya, jika mereka tidak ingin terus menelan pil pahit berupa kekalahan demi kekalahan yang berlanjut. Mereka perlu terus melakukan konsolidasi dan bertindak mempengaruhi suara partai-partai politik yangberoposisi.

3.Inisiatif untuk Turun Tangan Langsung

Kita melihat kepedulian yang tinggi dari pimpinan KMP Prabowo untuk turun tanganlangsung menyemangati anggotanya dalammelakukan konsolidasi saat Pemilihan Ketua MPR. Ia membuka tempat di Hotel Mulia untuk turun tangan langsungmengikuti dan mengatur lobi-lobiyang tengah berjalan.Hal seperti initidak kita temukan dalam diri Megawati sebagai figur utama KIH yang berpengaruh. Lobi-lobi dalam momentum yang penting seperti ini sebaiknya dilakukan sendirioleh Ketua Partai atau Tokoh Utama yang memiliki pengaruh yang kuat. Sebab dalam situasi kritis seperti ini diperlukan orang-orang yang memiliki pengaruh dan otoritas untuk bisa mempengaruhi personil partai politik. Dengan cara ini, mereka yang dilobi juga akan merasa senang dandihargai.Bagaimana pun persoalan kepentingan Bangsa harus berada di atas kepentingan pribadi.Setiap orang memang memiliki karakter yang berbeda-beda.Namun dalam persoalan yang penting menyangkut Bangsa dan negara, tokoh-tokoh utama sebaiknya bisa mengesampingkan gengsi dan menyangkal ego mereka. Mereka harus mau merendahkan diri dan berjuang keras untuk bisa meraih dukungan yang diperlukan.

Apa yang ditunjukkan Koalisi Merah Putih menunjukkan bahwa mereka sangat serius membangun rencana dan strateginya. Berdasarkan berbagai pembicaraan Tokoh KMP yang lepas ke publik, KIH harus hati-hati mencermati berbagai manuver yang mungkin akan mereka lakukan terkait pemerintahan baru mendatang. Seandainya seruan ini dapat didengar oleh elite politik di KIH, saya berharap mereka bisa lebih siap menghadapi berbagai kemungkinan yang akan terjadi di depan. Akhirnya, menyambut pelantiikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Yusuf Kala, saya berharap Koalisi Indonesia Hebat dapat terus berbenah dengan mengambil langkah-langkah strategis dalam memperbaiki kekuatan koalisi yang mereka miliki. Karena semua ini sangat penting dalam mengamankan dan membantu pemerintahan baru di depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun