Mohon tunggu...
Catarina Asthi Dwi Jayanti
Catarina Asthi Dwi Jayanti Mohon Tunggu... Psikolog - Clinical Psychologist | Community Enthusiast

Long Life Learner | Senang mengobrol, bernyanyi, memasak, dan jalan-jalan | Sedang berusaha untuk konsisten meninggalkan jejak melalui tulisan | Temukan saya di Instagram @catarinaa90

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sawarna (The Hidden Paradise)

29 Oktober 2014   21:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:16 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tolong Translate-in

Sesampainya di Homestay kami melihat beberapa dari kami sudah ada yang mandi dan siap malam mingguan. Kami pun segera mandi kemudian makan dan memulai deep conversation basa basi ala Backpacker ahahhaaha. Dan kemudian saling mencela takdir kejombloan di MALAM MINGGU yang kemudian jadi horror kedengarannya. Saking mirisnya beberapa teman menyuruh saya untuk ke ALFA**** depan supaya malam minggunya ada yang  ngucapin SELAMAT (kasian banget). Setelah puas berkali-kali buka pintu ALFA**** tapi gak ada yang ngucapin kami memutuskan untuk kembali ke Homestay dan akhirnya tidur karena keesokan paginya kami akan menuju destinasi berikutnya yakni ke Permandian Air Panas Cisolok.

Bangun pagi ku terus mandi terus makan terus packing terus menuju Permandian Air Panas Cisolok. Sesampainya disana terik matahari terus menghantui kami menuju letak sumber mata air panas alaminya. Sempet mikir ajah gak perlu ke sumber mata airnya juga kalo lw mandi di siang terik gini juga panas kali ckckck.

Sumber Mata Air Panas so Dekat
Kayak lagi acara apa gitu pada ngumpul Tau gak apa yang suka gw sebelin kalo ketempat yang ada sumber mata air panasnya. Yepp orang-orang pada ngerebus telor, entah apa yang ada di benak mereka, mau coba-coba bisa mateng apa enggak. mau pamer sama yang gak punya telor, ato dirumahnya kagak ada kompor kali yeee. Sumpah disana bau telor banget, yakali mandi disana bukannya badan jadi enak, yang ada badan jadi bau telor.

Selesai berpoto-poto tidak lupa gw nyari gorengan buat penunda lapar dan tak lupa jajan cilok yang udah pasti rasanya gak enak tapi tetep ajah gw beli. Sembari menunggu teman-teman lain berkumpul, kami santai-santai di saung, jajan-jajan biar bisa numpang boboan di saungnya ahahahhahaha. Kami pun akhirnya kembali melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Ratu untuk berpindah kembali ke Bus yang akan membawa kami kembali ke Tugu Kujang. Dan tak lupa pas di Pelabuhan Ratu ada mamang cilok yang menggoda ingin dibeli (di trip kali ini gw udah 3 kali jajan cilok ahhaha). Perjalanan panjang melewati daerah yang naik turun dengan pemandangan yang menggoda menjadi santapan kami kali itu sampai akhirnya terlelap dan akhirnya sampai di KFC dekat Tugu Kujang. Dan berhubung pool bis nya ngelewatin Stasiun Bogor, gw memilih untuk turun depan Stasiun.

Sesampainya di Stasiun Bogor perjalanan berkereta ini dilanjutkan dengan beberapa teman, yakni Ryana yang mau turun di Tebet, Pika yang mau turun di Cawang buat lanjut ke Priuk, dan yang terakhir Yuni yang menemani sampai akhir berkereta karena beliau turunnya si Stasiun Bekasi. Sepanjang perjalanan obrolan dan kekantukan menjadi teman cerita yang jujur, sampai akhirnya kembali ke tujuan pulang masing-masing. Dan rumah selalu jadi tempat yang paling dirindukan dikala bepergian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun