Bacaan kitab suci hari ini memperlihatkan dua pemimpin pada masa yang berbeda: Salomo dan Yesus. Salomo - sang raja - pada masa itu, terkenal dengan kebijaksanaannya. Ia mampu menjawab semua pertanyaan, menyelesaikan masalah, dan mempimpin bangsanya yang begitu besar dengan hikmatnya. Hidupnya pun begitu makmur dan terjamin. Di zaman berikutnya, ada seorang Yesus, pemimpin 12 rasul yang bersahaja. Ia menolong dan menyembuhkan tanpa tebang pilih. Dan karena jiwa bersahajanya, kemana pun ia pergi, ia diikuti oleh begitu banyak orang, yang haus akan firmanNya, perlu peneguhan dariNya, ataupun perlu disembuhkan.
Hanya kemudian, pertanyaannya adalah.. apa yang ingin disampaikan dari bacaan-bacaan hari ini? Bacaan kitab suci hari ini - Kamis, 8 Februari 2024, meliputi:
1. Bacaan pertama: 1Raj. 11:4-13Â
2. Mzm. 106:3-4,35-36,37,40
3. Bait Pengantar Injil Yakobus 1:21
4. Bacaan Injil: Mrk. 7:24-30
Bacaan Pertama 1 Raja-Raja 11:4-13Â : Salomo tidak berpegang pada perjanjian TuhanÂ
Ketika Raja Salomo menjadi tua, isteri-isterinya mencondongkan hatinya kepada dewa-dewa, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada Tuhan, Allahnya, seperti Daud, ayahnya. Demikianlah Salomo mengikuti Ashtoret, dewi orang Sion, dan mengikuti Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon. Salomo melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikuti Tuhan, seperti Daud ayahnya.
Pada waktu itu Salomo mendirikan bukit pengurbanan bagi Kamos, dewa kejijikan sembahan orang Moab, di gunung sebelah timur Yerusalem, dan bagi Molokh, dewa kejijikan sembahan bani Amon. Demikianlah dilakukannya bagi semua isterinya, orang-orang asing itu, yang mempersembahkan kurban ukupan dan kurban sembelihan kepada dewa-dewa mereka. Maka Tuhan menunjukkan murka-Nya kepada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari Tuhan, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya, dan yang telah memerintahkan kepadanya supaya jangan mengikuti dewa-dewa lain.
Akan tetapi ia tidak berpegang pada apa yang diperintahkan Tuhan. Lalu bersabdalah Tuhan kepada Salomo, "Oleh karena engkau tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapan yang telah Kuperintahkan kepadamu, maka Aku akan mengoyakkan kerajaanmu dan akan memberikannya kepada hambamu. Hanya saja, demi Daud ayahmu, Aku belum mau melaksanakannya selama engkau masih hidup. Dari tangan anakmulah Aku akan mengoyakkannya. Namun demikian tidak seluruh kerajaan akan Kurenggut daripadanya. Satu suku akan Kuberikan kepada anakmu demi hamba-Ku Daud dan demi Yerusalem yang telah Kupilih."
Mazmur Tanggapan Mzm 106: 3-4.35-36.37.40
Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum, yang melakukan keadilan di setiap saat! Ingatlah akan aku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat, perhatikanlah aku, demi keselamatan yang datang dari pada-Mu. Mereka malah bercampur baur dengan bangsa-bangsa itu, dan meniru kebiasaan mereka. Mereka beribadah kepada berhala-berhala para bangsa, yang menjadi perangkap bagi mereka. Mereka mengurbankan anak-anak lelaki mereka, dan anak-anak perempuan mereka kurbankan kepada roh-roh jahat. Maka berkobarlah murka Tuhan terhadap umat-Nya, dan Ia jijik kepada milik pusaka-Nya.
Bait Pengantar Injil Yakobus 1:21
Terimalah dengan lemah lembut sabda Allah yang tertanam dalam hatimu, sebab sabda itu berkuasa menyelamatkan kamu.
Bacaan Injil Markus 7:24-30: Anjing-anjing pun makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.
Pada waktu itu Yesus meninggalkan daerah Galilea dan berangkat ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya. Tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan. Malah di situ ada seorang ibu, yang anak perempuannya kerasukan roh jahat. Begitu mendengar tentang Yesus, ibu itu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya. Ibu itu seorang Yunani berkebangsaan Siro-Fenisia. Ia mohon kepada Yesus supaya mengusir setan dari anaknya.Â
Yesus lalu berkata kepadanya, "Biarlah anak-anak kenyang dahulu. Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Tetapi ibu itu menjawab, "Benar, Tuhan. Tetapi anjing di bawah meja pun makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak." Lalu Yesus berkata kepada ibu itu: "Karena kata-katamu itu, pulanglah, sebab setan itu sudah keluar dari anakmu." Ibu itu pulang ke rumah dan mendapati anaknya terbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.
PEMIMPIN BIJAK YANG GOYAH PADA AKHIRNYA
Salomo yang bijaksana, akhirnya goyah karena merelakan hati dan cintanya pada istri-istrinya (baca: suku-suku lain. Tiap istri mewakili suku yang berbeda). Ia tidak membuang yang kotor dan jahat dan tidak menerima firman yang lemah lembut di hatinya yang berkuasa menyelamatkan jiwanya (Yakobus 1: 21).
Istri-istrinya menarik hatinya dari Tuhan (1 Raja-raja 11: 3b). Ia pun percaya pada allah-allah lain. Ia bercampur baur dan belajar cara-cara mereka (Mazmur 106: 34-35), yang membuat murka Tuhan menyala dan jijik padanya (Mazmur 106: 40). Sebab itu, Tuhan menunjukkan murkaNya kepadanya (1 Raja-raja 11: 9): "Karena kelakuanmu yang tidak berpegang pada perintahKu, Aku akan mengoyakkan kerajaanmu dan akan memberikannya pada hambamu!" (1 Raja-raja 11: 11b).
Di sisi lain, Yesus adalah pemimpin bijaksana hingga akhir hayatNya, yang menerima dan menyebarkan firmanNya dengan selalu memastikan niat dan iman yang kuat dari orang-orang yang mencariNya untuk disembuhkan. Ia seperti ingin menegaskan bahwa iman dan perbuatan kitalah yang menolong kita: iman akan kuasaNya dan perbuatan untuk pengikuti perintahNya yang kudus. Salah satunya adalah tidak percaya pada allah-allah lain dan hanya mencari apapun yang baik. Saat ibu memohon padaNya, Ia  tidak langusng menolongNya, namun Ibu itu terus memohon (perbuatan) dan meng-iman-i Yesus akan menyembuhkan anaknya, dan anaknya pun sembuh.
Kita pun merupakan pemimpin di kehidupan kita sehari-hari. Contohnya saya; saya adalah pemimpin untuk anak, murid-murid saya di sekolah, dan pelayanan untuk anak di lingkungan. Hari ini, kita diberikan contoh dua pemimpin; Salomo yang akhirnya memilih mencintai allah-allah lain dan akhirnya dikoyakkan atau Yesus yang setia dalam perbuatanNya yang kudus hingga dikuduskan. Kita diharapkan menjadi seorang pemimpin yang lengkap; berhikmat, beriman, dan setia mencariNya lewat apapun pengalaman hidup kita. Terimalah dengan lemah lembut sabda Allah yang tertanam dalam hatimu, sebab sabda itu berkuasa menyelamatkan kamu (Yakobus 1:21)
   Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI