Mohon tunggu...
Catarina Tenny Setiastri
Catarina Tenny Setiastri Mohon Tunggu... Guru - Ibu, guru, dan pejalan.

ig: catarinatenny22 Saya Ibu dan guru, yang memiliki minat melakukan perjalanan ke tempat-tempat baru, yang cenderung senyap. Mengalami dan meresapi dengan berinteraksi dengan orang lokal, dengan penggiat alam atau pejalan lainnya. Destinasi bukan satu-satunya tujuan dalam perjalanannya; ia puaskan dirinya dengan pengalaman baru bersama keluarga, mencari letupan-letupan keajaiban di tiap pengalaman yang singgah. Keajaiban yang ia percaya selalu ada dariNya, yang membuat ia bertumbuh menjadi lebih baik dan lebih berguna, pun tumbuh dalam imannya yang ga seberapa.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Gunung Sumbing (2): Persiapan Pendakian Luar Pulau

31 Desember 2023   16:50 Diperbarui: 22 Januari 2024   19:20 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adalah sebuah kata 'lumrah', jika Teman-teman yang sudah menyelesaikan 10 summits Bali (Gn. Batur-1.717 , Gn. Adeng-1.826 , Gn. Lesung-1.865 , Gn. Tapak-1.909, Gn. Pohen-2.069, Gn. Sanghyang-2.074, Gn. Catur-2.096 , Gn. Abang-2.151 , Gn. Batukaru -2.276, dan Gn. Agung-3.142), mulai mengincar gunung-gunung di luar pulau Dewata ini. Mulai dari jarak yang terdekat, seperti Banyuwangi dan Lombok, lalu Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera, Sulawesi, dan seterusnya. Saya percaya, kalian mengincar untuk mencicipi keindahan dan kemegahan masing-masing gunung yang menyuguhkan karakterik gunung berbeda, pengalaman perjalanan-dan-pendakian yang berbeda, dan tentunya bekas euforia yang tak mudah hilang dalam sesaat. Apalagi saat ini, ber-wisata merupakan salah satu kebutuhan agar mental kita tetap sehat, wkwk. Bener kan?

Baca ini juga ya: Gn. Sumbing: Kehangatan Warga Lokal

Namun jarak antar pulau yang jauh tentu memerlukan pertimbangan dan perhitungan yang matang untuk semua persiapannya, baik waktu pendakian, transportasi yang digunakan, ijin dari tempat kerja/sekolah/rumah, biaya, daya tahan tubuh, hingga faktor-faktor eksternal lain yang tidak bisa kita kontrol seperti cuaca dan bencana alam. Pendakian luar pulau bukan hanya pendakian yang dimulai dan diakhiri dari pintu rimba, melainkan dimulai dari saat keluar dan masuk kembali ke pintu rumah Teman-teman. Berikut adalah beberapa pertimbangan dan perhitungan yang perlu dilakukan saat ingin melakukan pendakian di luar pulau.

Yes! Summit!. Dokpri
Yes! Summit!. Dokpri

Waktu Pendakian

Beberapa gunung di Indonesia memiliki jadwal tutup untuk pemulihan ekosistem di kawasannya dan kondisi cuaca yang kurang mendukung aktifitas pendakian. Contohnya seperti:

- Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) tutup mulai tanggal 1 Januari hingga 31 Maret 2024

- Gn. Gede Pangrango tutup mulai tanggal 31 Desember 2023 hingga 31 Maret 2024

- Gn. Arjuno Welirang tutup mulai akhir Agustus 2023 hingga tahun depan.

Ada pula, yang ditutup karena hal lain, seperti kegiatan persembahyangan. Contohnya:

- Gn. Agung tutup mulai 2 - 6 Januari 2024 karena adanya upacara piodalan Bude Wage di Pura Pasar Agung Giri Tohlangkir.

- Gn. Arjuno Welirang tutup malam tahun baru

Karenanya, Teman-teman perlu update dengan informasi terbaru tentang gunung yang dituju. Jangan sampai, setelah semua persiapan oke....ehhh gunungnya ternyata tutup. Dalam hal ini, media sosial berkiprah sangat banyak. Kita dengan mudah meng-update informasi tanpa batasan waktu dan tempat.

Baca ini juga yah: Gn. Adeng, Bali: Asik Ga Sih Jalan Sama Temen Baru?

Desa Butuh, Kaliangkrik, Magelang. Dokpri
Desa Butuh, Kaliangkrik, Magelang. Dokpri

Informasi Lengkap Tentang Gunung Yang Dituju

Nah setelah kita memutuskan gunung mana yang kita tuju, saatnya untuk mengetahui lebih jauh tentang gunung itu. Misalnya nih. Kita putuskan naik Gn. Sumbing, kita caritau dulu:

- dimana letaknya

- jalur mana yang memungkinkan untuk waktu yang kita miliki

- berapa lama waktu yang diperlukan untuk ke basecamp

- gimana proses ijin pendakian dan berapa simaksinya

- gimana makan disana, mudahkan cari logistik di sekitar sana

- apakah harus menggunakan jasa guide atau tidak

- berapa lama pendakian yang kita perlukan

- gimana karakter gunungnya (full vegetasi atau vulkanik)

- dimana saja spot-spot indah sepanjang perjalanan

- apa uniknya dari masing-masing jalur yang ada. 

Semua informasi ini memudahkan kita untuk mempersiapkan segala sesuatunya lebih detil supaya ga kelabakan sampai sana. Oya, walaupun sekarang kemudahan internet sangat membantu kita, ingat libatkan masyarakat lokal dalam pencarian informasi ini. Karena merekalah yang tahu betul situasi di area tempat mereka berada. Caritau juga budaya atau kebiasaan dari masyarakat disana, sehingga sebagai wisatawan, kita tetap santun dan menghargai mereka sebagai tuan rumah. 

Baca juga: Gn. Sumbing (3): Temen Se-frekuensi Dalam Perjalanan

Dengan berinteraksi dengan mereka, kita menjadi wisatawan yang bijak dan turut mendukung Pariwisata Berkelanjutan di Indonesia. 

Gn. Sumbing: Berinteraksi dengan warga lokal. Dokpri
Gn. Sumbing: Berinteraksi dengan warga lokal. Dokpri

Transportasi

Setelah memutuskan jalur pendakian, kini saatnya memilih transportasi hingga menuju basecamp: bis, pesawat, kereta, atau sepeda motor. Pilihan transportasi disesuaikan dengan budget dan jumlah hari untuk perjalanan ini. Misalnya perjalanan kami terakhir saat ke Sumbing.

Pilihan kami berangkat adalah tanggal 15 atau 16 Des, dan kami harus sampai di Bali lagi tgl 20 Des pagi karena David harus bekerja sementara saya ada kegiatan gereja pk 06.00 wita. Total durasi perjalanan adalah 4 hari. Dan untuk perjalanan sekitar 2x20 jam pp dan dengan pendakian 2 hari 1 malam, wah... ga asik kali tergesa-gesa. Ga! Ga mau! Kami ingin menikmati pendakian ini, ga mau terburu-buru. Menikmati setiap keindahan yang kami temui.

Jadi kami ga bisa pilih bis. Kami harus pilih transportasi yang ga terpengaruh kondisi jalan dan selalu on time. Pilihannya adalah kereta dan pesawat. Pesawat skip karena di luar budget. Jadilah akhirnya kami naik kereta. Berikut adalah waktu perjalanan kami dengan kereta.

- Jumat, 15 Des 2023 - pk. 20.00 WITA: bis Sehati (Denpasar -  Gilimanuk)

- Sabtu, 16 Des 2023 - pk. 01.oo WITA: kapal Fery (Gilimanuk - Ketapang)

- Sabtu, 16 Des 2023 - pk. 07.00 WIB: kereta api (Ketapang - Lempuyangan, Yogya)

- Sabtu, 16 Des 2023 - pk. 20.30 WIB: mobil travel (Lempuyangan - Desa Butuh, Magelang)

- Minggu, 17 Des 2023 - pk. 00.30 WIB: ojek motor (Parkiran Desa Butuh - Basecamp Kaliangkrik)

- Minggu - Senin, 17-18 Des 2023: Pendakian Gn. Sumbing

- Selasa, 19 Des 2023 - pk. 04.00 WIB: ojek motor (Basecamp Kaliangkrik - Parkiran Desa Butuh)

- Selasa, 19 Des 2023 - pk .04.30 WIB:  mobil travel (Desa Butuh, Magelang - Lempuyangan)

- Selasa, 19 Des 2023 - pk. 07.00 WIB: kereta api (Lempuyangan, Yogya- Ketapang)

- Selasa, 19 Des 2023 - pk. 12.00 WIB: kapal Fery ( Ketapang - Gilimanuk)

- Rabu, 20 Des 2023 - pk. 01.00 WITA: bis ( Gilimanuk -Denpasar)

Problem's solved.

Kereta api ekonomis yang bersih dan nyaman. Dokpri
Kereta api ekonomis yang bersih dan nyaman. Dokpri

Budgeting

Wah, ini faktor yang ga kalah penting. Hmm, mungkin malah yang terpenting, karena kacau juga ya klo duit kurang, padahal libur mepet dan kita udah ditunggu aktifitas setelahnya. Jadi matangkan budgeting kalian ya Teman-temen. Berikut adalah pengeluaran yang kami keluarkan saat ke Gn. Sumbing kemarin. Oya, ini tidak termasuk pengeluaran pribadi ya. 

Pengeluaran Pendakian Sumbing:
1. Bis ke Gilimanuk = 55k
2. Tiket kapal pp = 24k
3. Tiket kereta pp= 193k
4. Ojek dari parkiran = 10k
5. Basecamp = 10k
6. Simaksi = 20k
7. Makan pagi = 15k
8. Bekal pendakian = 30k
9. Ojek turun ke basecamp = 20k
10. Makan malam = 15k
11. Ojek ke patung = 10k
12. Sewa travel ke Maliaoboro = 300k
13. Penginapan = 50k
14. Angkot dari Gilimanuk = 60k
Jumlah = 812k
Yakin ga mau baca ini juga? Baca ya....Gn. Muria: Meluluhkan Raga

Gn. Sumbing: Indahnya malam dari campsite. Dokpri
Gn. Sumbing: Indahnya malam dari campsite. Dokpri

Yes! Itu dia persiapan-persiapan yang penting saat kita ingin melakukan pendakian ke luar pulau. Semoga berguna ya, Teman-teman. Dan selamat mengeksplore gunung-gunung cantik lainnya yang tersebarrrrrrr di Indonesia yang kita cintai ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun