Pak Raka memanggil kami untuk mengecek barang bawaan, menghitung banyaknya plastik yang kami bawa. Kami berkumpul, dan me-list barang bawaan. Hihihi, ada yang lucu saat itu.Â
Wajah Pak Raka keliatan bingung melihat bawaan kami. "Kok tas-nya enteng-enteng, Dik?" "Kalian bawa gas cuman 2, dikit amat?" "Kok logistiknya sedikit sekali?" "Kalian ga bawa mie instan? Haa, ga suka? Trus kalo laper, kalian makan apa?" "Kalian ga bawa beras? Ga bawa sayur? Gulanya cuman sedikit gini? (baca: 1 sendok makan). "Ha, kalian bawa tenda sendiri-sendiri?" "Kalian ga bawa madu?" "Ga, Pak Raka, kami ga suka mie instan. Kami ga makan madu". Hahaha, Bapak tambah bingung.Â
"Trus, kalian makan apa di atas?" Kami jeberin lauk instan yang tinggal dihangatkan dan bungkusan nasi yang kami pesan dari Ibu untuk 2 hari, hahaha. Wajah Pak Raka masih sama seperti sebelumnya. Kerutan  di antara matanya tidak berangsur surut. Oh Pak Raka, makasih banget perhatiannya.Â
Kehangatan tiap pribadi yang kami temui benar-benar kami rasakan. Semua ini berlanjut ketika kami mulai berjalan. Hari itu, tidak ada ojek untuk ke pos 1, jadi kami mulai jalan dari basecamp.Â
But you know..... justru ini adalah kesempatan kami berinteraksi, tidak saja dengan alam yang begitu indah, melainkan pula dengan para warga lokal yang begitu ramah.Â
Semua menyapa, tersenyum. O gosh, wisata pendakian ini begitu lengkap. Nilai lokal (keramahan dan perhatian) begitu kental di desa ini: Mas Lilik yang meng-arrange penjemputan dan pengantaran kami (Stasiun Lempuyangan - Dusun Butuh), Pak Supandi yang menjemput dan mengantar kami hingga ke basecamp, Pak Raka yang memberi briefing lengkap dan pengecekan barang-barang dan jumlah plastik yang kami bawa, Ibu Lilik yang memasak dengan hati, Pak Afandi yang mengantar kami ke Yogya, dan masyarakat lain yang kami temui sepanjang jalur Kaliangkrik.Â
Masing-masing warga mengoptimalkan perannya yang beragam, hingga semuanya menjadi rangkuman yang indah untuk Pariwisata Berkelanjutan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H