Mohon tunggu...
Catarina Tenny Setiastri
Catarina Tenny Setiastri Mohon Tunggu... Guru - Ibu, guru, dan pejalan.

ig: catarinatenny22 Saya Ibu dan guru, yang memiliki minat melakukan perjalanan ke tempat-tempat baru, yang cenderung senyap. Mengalami dan meresapi dengan berinteraksi dengan orang lokal, dengan penggiat alam atau pejalan lainnya. Destinasi bukan satu-satunya tujuan dalam perjalanannya; ia puaskan dirinya dengan pengalaman baru bersama keluarga, mencari letupan-letupan keajaiban di tiap pengalaman yang singgah. Keajaiban yang ia percaya selalu ada dariNya, yang membuat ia bertumbuh menjadi lebih baik dan lebih berguna, pun tumbuh dalam imannya yang ga seberapa.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sebuah 'Hidup' Bagi Seorang Ibu

22 Desember 2023   23:25 Diperbarui: 23 Desember 2023   05:58 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- mengecek dirinya sebelum mengerjakan sesuatu. Melakukan bukan karena rutinitas melainkan karena memang ia ingin melakukannya. 

- ia pun akan mengapresiasi dirinya sendiri untuk semua pekerjaan yang sudah ia lakukan.

Yap! Untuk tujuan pertamanya, ia putuskan untuk bangun lebih pagi, pk. 04.30. Ia tetap kumpulkan nyawa, plank, doa, dan pup, tapi hanya dalam 15 menit karena ada hal baru yang harus ia mulai: olahraga. Ia nyalakan televisinya, mencari tutor yang fun, yang menyemangatinya dalam 1 jam latihan. 

Tujuan berikutnya adalah mengecek perasaannya. Jadi hari ini, sebelum apapun yang ia kerjakan, ia diam, mengecek perasaan dan keinginannya, apa yang ingin ia lakukan, dan apakah ia mau melakukannya atau tidak. Jika ya, barulah ia kerjakan dengan tempo yang ia inginkan. Ia tidak akan terburu-buru, ia demgatkan detak jatungnya dan menjaganya agar selalu stabil. Jika jenuh, ia pun akan berhenti. 

Well, hari ini lumayan berhasil. Memang masih ada perasaan bersalah saat ia putuskan untuk tidak melakukan sesuatu sebelum mereka melenguh meminta. Ya tapi itulah seorang ibu, ia harus pandai-pandai memadankan keinginannya dengan rasa tanggung jawabnya. 

Yang ketiga adalah pemberian penghargaan untuk dirinya sendiri. Ia memang sudah lakukan, tapi kali ini,  ia akan lakukan tiap hari. Selalu ada selebrasi untuk apa yang ia kerjakan dengan baik; minum jus alpokat, makan buah durian atau mangga, hubungi dan ketawa bareng teman, dan letup-letup lainnya yang beragam.  Dan hari ini, ia memilih untuk tidur siang. Menyalakan musik instrumen, merasakan empuknya bantal dan kasur, kemudian tertidur pulassss tanpa alarm dan tanpa pikiran planning berikutnya.

Hari ini, ia lakukan langkah baru yang mengubah hidupnya. Ia akan tetap bahagia saat tidak ada apresiasi dari orang-orang yang ia sayang. Ia tetap bersemangat walaupun kata dan sikap mereka menyakitkan. Karena ia bisa mengapresiasi dirinya sendiri. Ia pun selalu happy untuk semua yang ia lakukan karena semua itu bukan sekedar rutinitas, melainkan sesuatu yang ia putuskan sendiri untuk mengerjakannya. I do something because I love it. 

Dan inilah 'hidup' baginya, 'hidup' yang ia perlukan untuk mengisi sisa hidupnya, sebagai istri, ibu, pun sebagai pribadi yang utuh. Selamat merayakan hari Ibu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun