Mohon tunggu...
Catarina Tenny Setiastri
Catarina Tenny Setiastri Mohon Tunggu... Guru - Ibu, guru, dan pejalan.

ig: catarinatenny22 Saya Ibu dan guru, yang memiliki minat melakukan perjalanan ke tempat-tempat baru, yang cenderung senyap. Mengalami dan meresapi dengan berinteraksi dengan orang lokal, dengan penggiat alam atau pejalan lainnya. Destinasi bukan satu-satunya tujuan dalam perjalanannya; ia puaskan dirinya dengan pengalaman baru bersama keluarga, mencari letupan-letupan keajaiban di tiap pengalaman yang singgah. Keajaiban yang ia percaya selalu ada dariNya, yang membuat ia bertumbuh menjadi lebih baik dan lebih berguna, pun tumbuh dalam imannya yang ga seberapa.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Literasi dalam Mapel Bahasa Inggris SMP: D.E.A.R Drop Everything and Read

10 Oktober 2023   13:14 Diperbarui: 10 Oktober 2023   13:26 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Budaya membaca adalah budaya yang sangat berguna dalam kehidupan kita. Selain menambah wawasan dan mengetahui banyak hal yang belum kita ketahui sebelumnya, banyak kegunaan lain dari budaya ini. Siswa yang terbiasa membaca, lebih positif dalam menyikapi sesuatu dan lebih baik dalam berperilaku dan berfikir. Tak hanya itu, komunikasi mereka dengan sekitarpun lancar jaya karena perbendaharaan kata yang luas. Apakah hanya itu? Oh no no no, tentu masih ada lagi. Untuk kesehatan, budaya membaca berperan untuk mengurangi stres, membuat kita lebih tenang. Budaya ini pun menstimulasi dan merangsang otak sehingga terhindar dari kepikunan dan juga mampu meningkatkan daya ingat, menguatkan daya analisis, dan meningkatkan fokus dan konsentrasi.

Tapi sayangnya, budaya membaca siswa-siswi kita belum tinggi. Di kelas saya, hasil penilaian akhir semester siswa-siswi dalam reading comprehension masih belum maksimal. Saat kami ngobrol dan mencaritau alasan dibalik ketidakmaksimalan itu, mereka serempak memberikan alasan yang sama 'males bacaaaaaaa, Ms!' Ya, sudah bisa ditebak, kan? dan tentu menyedihkan. 

So... untuk benefit budaya membaca yang begitu besar, namun yang berbudaya itu sendiri kurang maksimal... mungkin baik jika kita (baca: para pengajar) membuat langkah untuk membantu siswa-siswi kita. Program D.E.A.R - Drop Everything And Read bisa jadi langkah baik yang bisa diterapkan.  Saya menerapkannya mulai  awal semester ini. Tujuannya jelas, meningkatkan budaya membaca siswa-siswi dan saya sendiri tentunya:)

D.E.A.R - Drop Everything And Read ini kami lakukan sekali seminggu. Siswa-siswi akan  membawa buku bacaan yang mereka suka, lalu akan membacanya dalam 10 menit. Setelah itu, mereka akan merangkum apa yang mereka dapat dari bacaan itu dalam sebuah reading log. Ingat berikan rules terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan ini, seperti: carilah buku yang kamu suka, cari tempat yang nyaman, duduklah sendiri, tidak lakukan hal lain selain membaca. Oya, siapkan timer. Kita pasti perlu ini.

D.E.A.R
Drop Everything And Read!
----------------------

1. Book is ready. You have already chosen your just right book.

2. Find a quiet spot to read. Stay put! No bathroom. No drinks.

3. Get started right away. Eyes on words. Read the whole time.

4. No distractions. Build stamina.

5. Yes! READ!

Dan ini template reading log-nya: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun