Mohon tunggu...
Catarina Tenny Setiastri
Catarina Tenny Setiastri Mohon Tunggu... Guru - Ibu, guru, dan pejalan.

ig: catarinatenny22 Saya Ibu dan guru, yang memiliki minat melakukan perjalanan ke tempat-tempat baru, yang cenderung senyap. Mengalami dan meresapi dengan berinteraksi dengan orang lokal, dengan penggiat alam atau pejalan lainnya. Destinasi bukan satu-satunya tujuan dalam perjalanannya; ia puaskan dirinya dengan pengalaman baru bersama keluarga, mencari letupan-letupan keajaiban di tiap pengalaman yang singgah. Keajaiban yang ia percaya selalu ada dariNya, yang membuat ia bertumbuh menjadi lebih baik dan lebih berguna, pun tumbuh dalam imannya yang ga seberapa.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Istri: Saat Hubungan Merenggang (2)

9 Oktober 2023   00:04 Diperbarui: 10 Oktober 2023   13:17 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hubungan renggang seperti jalan setapak naik dengan kemiringan 45 derajat, yang basah, jijik dan berlumpur.

Saat hubungan sang istri dan suaminya merenggang.....Tuhan sang istri tak berpihak padanya. Di bulan kitab suci, semua bacaan di keempat minggu, jauh dari solusi manusiawi. Jauhhhh dari solusi mudah. Benar-benar ga logis, dan berat untuk dilakukan. Tapi nurani sang istri menggumam, dan ia pun mengiyakan: semua itu berat... tapi itulah jalan yang ia perlu, itulah jalan keluar yang terbaik.

Di minggu pertama, dikisahkan Yunus yang diutus, menolak dan melarikan diri. Ia tidak mau terlibat dalam rencana Tuhannya. Dan endingnya, ya... mau lari kemana lagi? Dia mau lari dari Tuhannya? Ya ga mungkin. Ia ditelan ikan besar dan berada di dalamnya selama 3 hari, sebelum dilemparkan kembali ke daratan dan melakukan perutusannya (Yunus 1:1-17). 

See, sial, kan? Sang istri sudah berjanji setia dengan sadar dalam sakramen pernikahannya, menerima perutusannya untuk menerima sang suami dalam untung dan malang, dalam suka dan duka, dan sekarang saat ada masalah, ia mau lari dan tidak menyelesaikan masalah yang ada? Ya mana mungkin? Ia sudah mengatakan 'bersedia', saatnya kini mempertanggungjawabkan sumpah setianya. Dan jadilah sang istri mengambil diari-nya, menuliskan kegelisahan hatinya, lalu mengurai benang ruwet dan mencari akar masalahnya. Dan akhirnya, setelah 2 jam, ia berhasil mendapatkan poin-poin untuk dirinya, untuk melangkah dari keterpurukan hati yang meghabiskan energi.  

Ia memutuskan untuk melakukan apa yang ia bisa kontrol saja, yaitu: tetap melakukan yang pakem, seperti:

1. senyum dan nyapa sang suami walaupun ga dibalas, 

2. menyiapkan sarapan, 

3. bilang kalau mau kerja atau pergi, 

4. dan mencium pipi (jika sang suami mau menerima). 

Hal yang kedua yang bisa ia kontrol adalah mengutamakan rasa happy-nya, seperti: 

1. ga masukkan hati atau ga sedih saat ditolak, 

2. tetap sampaikan perasaan - apapun respon dari suaminya, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun