Bener-bener dosa! klo abis jalan-jalan, ga share apapun; selain foto-foto yang banyak, yang memuakkan semua mata yang memandang, iya kan? wkwk..
Temen-temen, saat itu, kami bertiga diam di pojok cafe. Makanan sudah habis terkunyah, tinggal minuman dingin yang diseruput sedikit demi sedikit, berusaha sambil mengunyam semua rasa yang ada padanya, mencernanya dalam, sehingga jika dihitung cermat; aktifitas lama dan dalam ini, bisa setara dengan harga minumannya yang mahal. Bertiga - bapak, ibu, dan satu anak yang beranjak sedikit dewasa; dewasa kw), dewasa tanggung, yang seakan sedang membangun tembok tipis tak kasat mata antara kami dengannya. Ketiganya dalam diam di pojokan sebuah cafe, hingga akhirnya satu orang tak tahan lagi hingga serta merta memuntahkan isi hati dan kepalanya saat itu juga, "Gimana Argopuronya, Mas?" Proses pengambangan jawaban tak boleh hakiki, harus ada kepastian, walaupun kadang kepastian begitu menyakitkan, seperti saat empedu teriris tipis.
"Ten, gimana kalo Argopuronya diganti keliling Jawa aja? Jadi bisa jalan bertiga. Bisa dapet banyak sekali jalan. Bisa jalan sama Meira (anak kami), bisa jenguk orangtua, saudara, trus bisa ke Gombong (kota Mas dibesarkan, yang memiliki luber-an kenangan), trus naik (pendakian), cari yang tektok". Mas mengeluarkan jurus marketingnya, membuat semua alasan terkesan logis dan positif, dan di depannya, aku mematung, auto cek hati dan perasaan, walaupun sebelumnya, penerawangan sudah bisa menebak kegagalan rencana pendakian Argopuro yang tak bertuan ini. Sedih, kecewa, atau muakkah hati ini? Apa yang akan kudapat? Sepadankah semua yang akan kudapat dengan budget pengeluaran liburan yang sudah kusiapkan? Aku perlu cek hatiku sebelum respon dan tak sampai 5 menit, aku bilang iya. Kutoleh sosok langsing di sebelahku, dan bertanya lemah,"Mei mau keliling Jawa bareng kami?" Suddenly, dia bilang" mau!". Wow, jawaban ajaib yang ga kami sangka.
Dan jadilah kami di mobil bertiga dalam road trip selama 10 hari: Bali - Jawa Tengah. Berikut tujuan kami:
1. Sabtu, 15 April 2023: Buleleng - menengok om dan saudara yang lain.
2. Minggu, 16 April 2023: Banyuwangi - Pendakian Kawah Ijen
3. Senin, 17 April 2023: Lasem - menengok orangtua
4. Selasa, 18 April 2023: Lasem - Pendakian Argopuro Lasem
5. Rabu, 19 April 2023: Ambarawa - Ziarah ke Goa Maria Kerep, lalu ke Muntilan - menengok om dan saudara lain
6. Kamis, 20 April 2023: Kulon Progo - Ziarah ke Goa Maria Sendang Sono, lalu menengok bude
7. Jumat, 21 April 2023: Istirahat lalu ke arah Gombong
8. Sabtu, 22 April 2023: Gombong - Ke Goa Jatojajar dan Sempor, menengok teman-teman lama
9. Minggu, 23 April 2023: Ke arah Lasem
10. Senin, 24 April 2023: Istirahat total
11. Selasa, 25 April 2023: Perjalanan pulang ke Bali
Tujuan yang jika ditilik, memang merengkuh banyak dalam satu waktu; menengok kerabat, ziarah, menegok teman lama, ke tempat wisata, dan melakukan pendakian. Serta satu lagi: stuck bertiga di dalam mobil, selama 10 hari, untuk bonding bagi kami bertiga. Pilihan tepat yang sepadan dengan biaya dan energi yang dikeluarkan. Semua sehat sampai di Bali lagi, semua happy.
Well, kadang apa yang kita dapatkan ga sesuai dengan mimpi kita, right? Tapi kiamatkah jika impian tak terrengkuh? Bukankah goal dari sebuah kata 'berpergian' bukan pada tempat wisatanya melainkan pada proses, cara dan bersama siapa saat kita menikmatinya? Sst! Rasakannn, dengarrrkann... sepoi angin pun berucap, "Gunung Argopuro tak berpindah walaupun kutiup, mengapa kau mesti kuatir?" Dan aku melenguh kencang, tersenyum indah hingga pupil mengecil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H