Mohon tunggu...
Catarina Tenny Setiastri
Catarina Tenny Setiastri Mohon Tunggu... Guru - Ibu, guru, dan pejalan.

ig: catarinatenny22 Saya Ibu dan guru, yang memiliki minat melakukan perjalanan ke tempat-tempat baru, yang cenderung senyap. Mengalami dan meresapi dengan berinteraksi dengan orang lokal, dengan penggiat alam atau pejalan lainnya. Destinasi bukan satu-satunya tujuan dalam perjalanannya; ia puaskan dirinya dengan pengalaman baru bersama keluarga, mencari letupan-letupan keajaiban di tiap pengalaman yang singgah. Keajaiban yang ia percaya selalu ada dariNya, yang membuat ia bertumbuh menjadi lebih baik dan lebih berguna, pun tumbuh dalam imannya yang ga seberapa.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Gunung Catur, 2096 Bali: Insiden Jalan Sendiri

1 April 2023   16:02 Diperbarui: 1 April 2023   16:07 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kain kuning dan putih biasanya dipakaikan di pohon yang besar. (Dokpri)

Well, mari kita mulai acara penulisan ini dengan pertanyaan, "Apa yang kalian lakukan saat not in the mood seperti saya sekarang?" Please kasitau saya di komen entar ya, karena situasi ini seakan membumihanguskan seluruh energi saya. Membuat saya letih, lesu, dan tentu saja kurang bergairah. 

Apakah memang suasana seperti ini harus diberangus atau justru dinikmati? Dosakah memiliki perasaan ini? Berat banget ya pertanyaannya. I mean.. apakah saat kita not in the mood, itu sama artinya kita ga produktif, dan itu oke-oke saja? (wkwk, pertanyaannya tetap aja berat ya?)

Puncak Gn. Catur, 2096 mdpl. (Dokpri)
Puncak Gn. Catur, 2096 mdpl. (Dokpri)

Tapi inilah pilihan aktifitas saya saat not in the mood. Saya buka galeri foto, melihat-lihat, dan membayangkan kembali kenangan-kenangan yang ada hingga lelah pelupuk mata (Semoga ini langkah bijak untuk ditiru). Walaupun hasil foto ga secantik hasil sang profesional, namun percayalah, rasa takjub dan lengkungan senyuman akan muncul bersamaan. 

Space terbuka di tengah-tengah hutan. (Dokpri)
Space terbuka di tengah-tengah hutan. (Dokpri)

Salah satu foto-foto yang saya lihat adalah pendakian saya ke Gunung Catur Sabtu lalu. Saya memulai pendakian pk 10.45 lewat jalur cantik di Petang, Plaga. 

Hutan di jalur ini tak terlalu tertutup, sinar matahari mampu masuk lewat sela-sela dedaunan, berpesiar penuh diantara tubuhku yang jauh dari mungil. 

Semakin berjalan masuk, pepohonan semakin erat, seperti hendak berpelukan satu dengan yang lainnya. Untuk mencapai Pos 1, kita memerlukan waktu 20 menit, dan setelah itu 40 menit untuk mencapai Pos 2. Dan berapa menit hingga di Pos 3? 30 menit. 

Tapi per kemarin, plang-nya ga ada. Pos 3 itu adalah jalan turunan untuk ke pura-pura kecil tempat sembahyang. Kemudian 35 menit ke pos 4 dan 15 menit untuk summit. Jadi total pendakian Gunung Catur 2096 mdpl jalur Petang, Plaga adalah 1 jam 15 menit.

Koplaknya, saya hanya 10 menit di puncak karen takut sama si monyet besar yang udah duduk nunggu di depan balai bengong, tempat istirahat. Wkwk, serem dan males banget karena dulu pas makan, makanan sempet dirampas sama dia. Wkwk, dendam kesumat. Kali ini, saya bener-bener jaga ransum yang saya punya. Saya ga mau dirampas lagi, wkwk (Tonton videonya yak).

Kain kuning dan putih biasanya dipakaikan di pohon yang besar. (Dokpri)
Kain kuning dan putih biasanya dipakaikan di pohon yang besar. (Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun