Mohon tunggu...
Catarina Tenny Setiastri
Catarina Tenny Setiastri Mohon Tunggu... Ibu, guru, dan pejalan.

ig: catarinatenny22 fb: Catarina Tenny Setiastri Saya Ibu dan guru, yang menyukai perjalanan ke tempat-tempat baru yang cenderung senyap, untuk mengalami dan meresapi sekitar, dengan berinteraksi dengan orang lokal, dengan penggiat alam, atau dengan pejalan lainnya. Destinasi bukan satu-satunya tujuan dalam perjalanan; saya memuaskan diri dengan pengalaman baru bersama keluarga, mencari letupan-letupan keajaiban di tiap pengalaman yang singgah. Keajaiban yang saya percaya selalu ada dariNya, yang membuat saya bertumbuh menjadi lebih baik, lebih berguna, pun tumbuh dalam iman saya yang tidak seberapa.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Renungan Katolik: Minggu, 19 Februari 2023

19 Februari 2023   11:22 Diperbarui: 19 Februari 2023   11:27 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gn. Pohen, Bali. 2069 mdpl. Dokpri

Saudaraku, selamat hari Minggu.Di pekan biasa ke-7, yang warna liturginya hijau ini, bacaan-bacaannya adalah sebagai berikut:

- Bacaan I: Im 19:1-2.17-18

- Mazmur Tanggapan: Mzm 103:1-2.3-4.8.10.12-13

- Bacaan II: 1Kor 3:16-23

- Bait Pengantar Injil: 1Yoh 2:5

- Bacaan Injil: Mat 5:38-48

Dokpri
Dokpri

Kudusnya Hidup

Kata 'kudus' diulang berulang kali dalam bacaan-bacaan hari ini. Semakin mengulang membacanya, semakin pula malu merajah diri karena hidup begitu jauh dari kekudusan itu sendiri. Namun apa guna meratap? Justru dengan membacanya, ada peluang untuk refleksi dan memperbaiki diri, right?

Seperti misalnya merefleksikan sangkaan diri; merasa diri berhikmat, begitu bijaksana menurut dunia ini. Hati-hati jika patokannya adalah dunia, hati-hati jika patokannya adalah nilai, pujian, atau perhatian yang diberikan dunia ini. "Biarlah ia menjadi bodoh supaya ia berhikmat, karena hikmat dunia adalah kebodohan bagi Allah (1Kor 3:18c-19a). Ia mengetahui rancangan-rancangan orang berhikmat, yang sesungguhnya sia-sia belaka" (1Kor 3:21). Sia-sia! Jadi tentukan ulang tujuan dari semua rancanganmu, memang untuk memujiNya, atau merancang sesuatu cuman karena ego pribadi untuk menghias penampilan diri (baca: show up).

Dokpri
Dokpri

Saudaraku, kita adalah bait Allah, roh Allah pun diam di dalam kita, kita adalah kudus (1Kor 3:16-17). Jadi bila kita hanya mengasihi orang yang mengasihi kita, apakah upahnya? Bukankah orang jahat pun berbuat hal yang sama? (Mat 5:46). Lihat Bapa kita! Ia menerbitkan matahari untuk semua; orang jahat dan orang baik, pun menurunkan hujan untuk semua; orang jahat dan orang baik (Mat 5:45b). Jadi, kasihilah sesamamu manusia seperti mengasihi dirimu sendiri.


Pujilah Tuhan, pujilah namaNya yang kudus (Mzm103:1). Tuhan adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar, dan berlimbah kasih setia. Ia tidak menuntut dan tidak mendendam untuk selama-lamanya (mazmur 103:8-9). Panutilah Dia. Kuduslah kamu, sebab  Allahmu kudus (Im 19:2b).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun